Orang Tua Bisa Santuy, Begini Cara Agar Biaya Sekolah Online Anak Ramah Kantong!
loading...
A
A
A
JAKARTA - School From Home (SFH) atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berdampak cukup besar terhadap orang tua dan murid. Selain menyediakan perangkat, mereka juga harus membeli paket data, bahkan berlangganan aplikasi penunjang pembelajaran. Nah, sebenarnya berapa sih biaya yang dibutuhkan untuk SFH? BACA JUGA :Smartphone Apa yang Paling Cocok untuk Belajar Online Anak?
Gara-gara Pandemi Covid-19, penjualan smartphone murah di Indonesia meroket. Firma riset pasar IDC mencatat, total pengiriman smartphone murah di 2020 naik 48 persen dibanding periode sama tahun lalu.
”Smartphone entry level dengan banderol Rp1 jutaan-Rp3 juta diminati untuk mendukung kegiatan belajar di rumah,” tulis laporan IDC. Mereka menyebut pada kuartal kedua market share ponsel entry level mencapai 75 persen. Naik dari 48 persen tahun lalu.
Artinya, sebagian besar orang tua rela merogoh kocek untuk membeli ponsel demi menunjang kegiatan PJJ anak. Namun, sebagian besar dari mereka mengutamakan ponsel entry level yang terjangkau.
”Selain terjangkau, fiturnya juga harus cukup untuk kegiatan PJJ. Misalnya menggunakan Zoom, membuka Google, atau mengunggah tugas,” beber Rianti. Selama pandemi, pekerja freelance ini lebih banyak bekerja di rumah sambil menemani anaknya belajar online.
Tentu saja, smartphone hanya satu dari dua syarat melakukan PJJ. Syarat kedua adalah kuota data yang besar dan terjangkau. Sebab, proses belajar online bisa lebih dari tiga jam sehari.
Nah, Sindonews mencoba menghitung berapa sih biaya yang dibutuhkan untuk PJJ di rumah?
Smartphone Rp1 Jutaan Cukup?
Smartphone untuk PJJ ternyata tidak harus memiliki spesifikasi tinggi atau kamera bermegapiksel besar. Hal itu disampaikan pengamat teknologi Lucky Sebastian.
Menurut Lucky, smartphone Rp1 jutaan seperti Galaxy A01 Core, A01, dan A11 sudah sangat cukup untuk mengakses aplikasi Zoom Meetings dan Google Meet, serta Google Classroom, Ruangguru, dan Edmodo. ”Aplikasi seperti Zoom hanya butuh CPU minimal single core 1 GHz. Sedangkan Galaxy A01 Core sudah 2 GHz,” ujarnya.
BACA JUGA :Berburu Foto Malam dengan Galaxy Note20 Ultra, Hasilnya Mengejutkan…
Gara-gara Pandemi Covid-19, penjualan smartphone murah di Indonesia meroket. Firma riset pasar IDC mencatat, total pengiriman smartphone murah di 2020 naik 48 persen dibanding periode sama tahun lalu.
”Smartphone entry level dengan banderol Rp1 jutaan-Rp3 juta diminati untuk mendukung kegiatan belajar di rumah,” tulis laporan IDC. Mereka menyebut pada kuartal kedua market share ponsel entry level mencapai 75 persen. Naik dari 48 persen tahun lalu.
Artinya, sebagian besar orang tua rela merogoh kocek untuk membeli ponsel demi menunjang kegiatan PJJ anak. Namun, sebagian besar dari mereka mengutamakan ponsel entry level yang terjangkau.
”Selain terjangkau, fiturnya juga harus cukup untuk kegiatan PJJ. Misalnya menggunakan Zoom, membuka Google, atau mengunggah tugas,” beber Rianti. Selama pandemi, pekerja freelance ini lebih banyak bekerja di rumah sambil menemani anaknya belajar online.
Tentu saja, smartphone hanya satu dari dua syarat melakukan PJJ. Syarat kedua adalah kuota data yang besar dan terjangkau. Sebab, proses belajar online bisa lebih dari tiga jam sehari.
Nah, Sindonews mencoba menghitung berapa sih biaya yang dibutuhkan untuk PJJ di rumah?
Smartphone Rp1 Jutaan Cukup?
Smartphone untuk PJJ ternyata tidak harus memiliki spesifikasi tinggi atau kamera bermegapiksel besar. Hal itu disampaikan pengamat teknologi Lucky Sebastian.
Menurut Lucky, smartphone Rp1 jutaan seperti Galaxy A01 Core, A01, dan A11 sudah sangat cukup untuk mengakses aplikasi Zoom Meetings dan Google Meet, serta Google Classroom, Ruangguru, dan Edmodo. ”Aplikasi seperti Zoom hanya butuh CPU minimal single core 1 GHz. Sedangkan Galaxy A01 Core sudah 2 GHz,” ujarnya.
BACA JUGA :Berburu Foto Malam dengan Galaxy Note20 Ultra, Hasilnya Mengejutkan…