Orang Tua Bisa Santuy, Begini Cara Agar Biaya Sekolah Online Anak Ramah Kantong!
loading...
A
A
A
Begitupun kamera 2 MP pun menurut Lucky sudah lebih dari cukup untuk melakukan video call. ”Yang terpenting kualitas pencahayaan saat meeting berlangsung,” bebernya.
Apalagi, Galaxy A01 Core walau ”hanya” dibekali RAM 1GB dan memori internal 16 GB, namun sudah memakai sistem operasi Android Go. Android Go dioptimalkan untuk bisa berjalan mulus di smartphone dengan spesifikasi paling rendah sekali pun.
OS tersebut tidak hanya ringan, juga tidak banyak mengutilisasi hardware, lebih irit baterai, serta mengonsumsi data yang lebih sedikit/hemat. Maka, Rp1 juta untuk pun sudah sangat cukup.
”Harga Rp1 jutaan terbilang wajar untuk membeli ponsel untuk keperluan sekolah, karena terjangkau hampir semua kalangan,”tambah Rianti angkat bicara.
Kuncinya di Paket Data yang Tepat
Kuota data menentukan menentukan lancar atau tidaknya kegiatan PJJ. Apalagi, aplikasi video call termasuk haus konsumsi data. Jika ada 5 hari sekolah sepekan dan setiap hari online selama 3 jam, maka butuh sekitar 85 GB-100 GB kuota data per bulan. Berikut rinciannya:
Andai paket kuota data 15 GB dibanderol Rp100 ribu, maka butuh biaya Rp500 ribu per bulan hanya untuk belajar online. Wah, kok mahal sekali?
Bundling Jadi Solusi Hemat
Solusi terbaik orang tua agar bisa mendapat benefit maksimal untuk kegiatan PJJ adalah membeli paket bundling operator dan pabrikan ponsel. Misalnya saja program Semangat Tetap Sekolah PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) yang membundling Galaxy A01 Core, A01, dan A11 (semuanya ponsel Rp1 jutaan) dengan paket data operator.
Galaxy A01 Core dibanderol Rp999.000 (1GB/16GB) dan Rp1.149.000 (2GB/32GB), Galaxy A01 Rp1.249.000, dan Galaxy A11 Rp1.899.000.
Pembeli akan mendapat kuota internet hingga 24GB selama setahun dari Indosat Oreedoo dengan melakukan pengisian ulang Rp20.000 setiap bulan.
Lalu, ada tambahan paket kuota internet IMClass 30GB untuk mengakses beragam aplikasi pembelajaran seperti Ruang Guru, Quipper, Sekolahmu, Rumah Belajar, Zenius serta akses ke situs 300 perguruan tinggi di Indonesia.
Apalagi, Galaxy A01 Core walau ”hanya” dibekali RAM 1GB dan memori internal 16 GB, namun sudah memakai sistem operasi Android Go. Android Go dioptimalkan untuk bisa berjalan mulus di smartphone dengan spesifikasi paling rendah sekali pun.
OS tersebut tidak hanya ringan, juga tidak banyak mengutilisasi hardware, lebih irit baterai, serta mengonsumsi data yang lebih sedikit/hemat. Maka, Rp1 juta untuk pun sudah sangat cukup.
”Harga Rp1 jutaan terbilang wajar untuk membeli ponsel untuk keperluan sekolah, karena terjangkau hampir semua kalangan,”tambah Rianti angkat bicara.
Kuncinya di Paket Data yang Tepat
Kuota data menentukan menentukan lancar atau tidaknya kegiatan PJJ. Apalagi, aplikasi video call termasuk haus konsumsi data. Jika ada 5 hari sekolah sepekan dan setiap hari online selama 3 jam, maka butuh sekitar 85 GB-100 GB kuota data per bulan. Berikut rinciannya:
Konsumsi Data Video Call via Zoom (Per Jam) |
1 on 1 | Group | |
Resolusi 720p | 1 GB | 1.35 GB |
Resolusi 1080 | 1.6 GB | 2.4 GB |
Streaming YouTube (Per Jam) |
Resolusi 720p | 1.5 GB |
Resolusi 1080 | 3 GB |
Andai paket kuota data 15 GB dibanderol Rp100 ribu, maka butuh biaya Rp500 ribu per bulan hanya untuk belajar online. Wah, kok mahal sekali?
Bundling Jadi Solusi Hemat
Solusi terbaik orang tua agar bisa mendapat benefit maksimal untuk kegiatan PJJ adalah membeli paket bundling operator dan pabrikan ponsel. Misalnya saja program Semangat Tetap Sekolah PT Samsung Electronics Indonesia (SEIN) yang membundling Galaxy A01 Core, A01, dan A11 (semuanya ponsel Rp1 jutaan) dengan paket data operator.
Galaxy A01 Core dibanderol Rp999.000 (1GB/16GB) dan Rp1.149.000 (2GB/32GB), Galaxy A01 Rp1.249.000, dan Galaxy A11 Rp1.899.000.
Pembeli akan mendapat kuota internet hingga 24GB selama setahun dari Indosat Oreedoo dengan melakukan pengisian ulang Rp20.000 setiap bulan.
Lalu, ada tambahan paket kuota internet IMClass 30GB untuk mengakses beragam aplikasi pembelajaran seperti Ruang Guru, Quipper, Sekolahmu, Rumah Belajar, Zenius serta akses ke situs 300 perguruan tinggi di Indonesia.