NASA Beberkan Bukti Risiko Bumi Dihantam Asteroid Semakin Meningkat
loading...

NASA Beberkan Buktik Risiko Bumi Dihantam Asteroid . FOTO/ IFL SCIENCE
A
A
A
NEW YORK - Sebuah asteroid y ang dijuluki 'penghancur kota' kini berisiko menghantam Bumi pada 22 Desember 2032.
Informasi terbaru diberikan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) pada hari Selasa, menjadikannya ancaman paling nyata dari objek luar angkasa yang pernah tercatat dalam prediksi modern.
Risiko Bumi ditabrak asteroid 2024 YR4 kini meningkat menjadi 3,1 persen. Namun, para ahli mencoba meredakan kekhawatiran banyak orang.
"Kita tidak perlu panik meskipun persentasenya telah meningkat menjadi tiga. Wajar bagi para astronom untuk mengumpulkan lebih banyak data sebelum turun menjadi nol," kata Kepala Ilmuwan di Planetary Society, Bruce Betts.
Ini karena komunitas astronomi global, yang memantau dengan cermat situasi dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb, diperkirakan akan mengoreksi data bulan depan.
2024 YR4 pertama kali terdeteksi oleh Observatorium El Sauce di Chili pada tanggal 27 Desember.
Diperkirakan lebarnya 40-90 meter (m) dan memiliki komposisi yang cukup khas daripada asteroid langka yang kaya logam.
Pada tanggal 29 Januari, Jaringan Peringatan Asteroid Internasional (IAWN) mengeluarkan memo peringatan setelah kemungkinan dampak melebihi satu persen dan angka tersebut kemudian berfluktuasi dan menunjukkan tren peningkatan.
Terakhir kali asteroid berukuran lebih dari 30m mengancam Bumi adalah Apophis, dengan risiko menghantam Bumi pada tahun 2029 mencapai 2,7 persen, tetapi ancaman itu dikesampingkan oleh pengamatan tambahan.
Informasi terbaru diberikan oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) pada hari Selasa, menjadikannya ancaman paling nyata dari objek luar angkasa yang pernah tercatat dalam prediksi modern.
Risiko Bumi ditabrak asteroid 2024 YR4 kini meningkat menjadi 3,1 persen. Namun, para ahli mencoba meredakan kekhawatiran banyak orang.
"Kita tidak perlu panik meskipun persentasenya telah meningkat menjadi tiga. Wajar bagi para astronom untuk mengumpulkan lebih banyak data sebelum turun menjadi nol," kata Kepala Ilmuwan di Planetary Society, Bruce Betts.
Ini karena komunitas astronomi global, yang memantau dengan cermat situasi dengan Teleskop Luar Angkasa James Webb, diperkirakan akan mengoreksi data bulan depan.
2024 YR4 pertama kali terdeteksi oleh Observatorium El Sauce di Chili pada tanggal 27 Desember.
Diperkirakan lebarnya 40-90 meter (m) dan memiliki komposisi yang cukup khas daripada asteroid langka yang kaya logam.
Pada tanggal 29 Januari, Jaringan Peringatan Asteroid Internasional (IAWN) mengeluarkan memo peringatan setelah kemungkinan dampak melebihi satu persen dan angka tersebut kemudian berfluktuasi dan menunjukkan tren peningkatan.
Terakhir kali asteroid berukuran lebih dari 30m mengancam Bumi adalah Apophis, dengan risiko menghantam Bumi pada tahun 2029 mencapai 2,7 persen, tetapi ancaman itu dikesampingkan oleh pengamatan tambahan.
(wbs)