Grox 3 Diluncurkan, Ini Kelebihannya Dibandingkan AI ChatGPT dan DeepSeek

Jum'at, 21 Februari 2025 - 11:28 WIB
loading...
Grox 3 Diluncurkan,...
Grox 3 Diluncurkan. FOTO/ BLOOMBERG
A A A
TEXAS - xAI milik Elon Musk telah meluncurkan Grok 3 yang dijuluki ' AI terpintar di Bumi'. AI baru ini diklaim lebih baik daripada ChatGPT milik OpenAI model tersebut berkinerja lebih baik dalam uji tolok ukur di bidang sains , matematika, dan pengodean.

BACA JUGA - Lawan Zoom dan Google Meet, X Luncurkan X Conference

Musk mengumumkan Grok3 dalam siaran langsung dan mengatakan bahwa Grok3 memiliki "lebih dari 10 kali" kekuatan komputer model Grok sebelumnya.

Bagi mereka yang bertanya-tanya bagaimana cara mengakses Grok 3, Grok 3 hanya tersedia bagi mereka yang membayar langganan di X (sebelumnya Twitter) dan Grok 3 juga akan menjadi bagian dari langganan baru yang disebut SuperGrok yang akan mencakup akses melalui aplikasi seluler dan situs web Grok.

Tim tersebut juga mengatakan bahwa mereka meluncurkan produk bernama “Deep Search” yang akan berfungsi sebagai “mesin pencari generasi berikutnya”.

Peluncuran Grok 3 terjadi hanya seminggu setelah Musk mengajukan tawaran untuk membeli OpenAi senilai USD97,4 miliar, tetapi tawaran tersebut ditolak oleh kepala eksekutifnya, Sam Altman. Musk sebenarnya adalah salah satu pendiri perusahaan AI tersebut pada tahun 2015.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, Musk telah berselisih dengan pimpinan OpenAI.

Dalam utas Reddit yang didedikasikan untuk kesan pertama Grok 3, satu orang mengatakan bahwa mereka "terpukau" oleh chatbot baru tersebut. "Akan luar biasa jika itu berasal dari perusahaan rintisan yang ceroboh, tetapi tidak demikian karena itu adalah klaster terbesar di dunia."

Pengguna lain menulis: “Sejujurnya Grok 3 jauh lebih baik dari yang saya harapkan.”

Ulasan ketiga menyatakan: “Bukan penggemar berat Elon, tetapi penghargaan harus diberikan kepada yang berhak menerimanya.”

Pengguna yang sama memperingatkan: "Mereka memang menyebutkan bahwa matematika dan pengkodean adalah fokus pelatihannya, jadi sebaiknya kita menunggu sampai orang-orang mencobanya dan melihat bagaimana ia menangani masalah dunia nyata dan apakah ia memiliki bias atau penyensoran yang bermasalah."
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2093 seconds (0.1#10.24)