5 Hacker Paling Berbahaya di Dunia, dari Anonymous hingga LockBit
loading...
A
A
A
3. Matthew Bevan dan Richard Pryce
Matthew Bevan dan Richard Pryce adalah tim hacker Inggris yang meretas beberapa jaringan militer pada tahun 1996, termasuk Pangkalan Angkatan Udara Griffiss, Badan Sistem Informasi Pertahanan, dan Institut Penelitian Atom Korea.
Bevan (Kuji) dan Pryce (Datastream Cowboy) telah dituduh hampir memulai perang dunia ketiga setelah mereka membuang penelitian Institut Penelitian Atom Korea ke sistem militer Amerika.
Bevan mengklaim dia ingin membuktikan teori konspirasi UFO, dan menurut BBC, kasusnya mirip dengan kasus hacker lain bernama Gary McKinnon. Bevan dan Pryce menunjukkan jaringan militer pun punya celah keamanan.
4. ASTRA
Grup hacker yang satu ini berbeda dari yang lain dalam daftar ini karena dia tidak pernah diidentifikasi secara publik.Namun, menurut Daily Mail, beberapa informasi telah dirilis tentang ASTRA.
Yaitu ditangkap oleh pihak berwenang pada tahun 2008, dan saat itu ia diidentifikasi sebagai ahli matematika Yunani berusia 58 tahun. Kabarnya, dia telah meretas Dassault Group, selama hampir setengah dekade.
Selama waktu itu, dia mencuri perangkat lunak dan data teknologi senjata canggih yang kemudian dia jual kepada 250 orang di seluruh dunia. Peretasannya merugikan Dassault Group sebesar USD360 juta.
Matthew Bevan dan Richard Pryce adalah tim hacker Inggris yang meretas beberapa jaringan militer pada tahun 1996, termasuk Pangkalan Angkatan Udara Griffiss, Badan Sistem Informasi Pertahanan, dan Institut Penelitian Atom Korea.
Bevan (Kuji) dan Pryce (Datastream Cowboy) telah dituduh hampir memulai perang dunia ketiga setelah mereka membuang penelitian Institut Penelitian Atom Korea ke sistem militer Amerika.
Bevan mengklaim dia ingin membuktikan teori konspirasi UFO, dan menurut BBC, kasusnya mirip dengan kasus hacker lain bernama Gary McKinnon. Bevan dan Pryce menunjukkan jaringan militer pun punya celah keamanan.
4. ASTRA
Grup hacker yang satu ini berbeda dari yang lain dalam daftar ini karena dia tidak pernah diidentifikasi secara publik.Namun, menurut Daily Mail, beberapa informasi telah dirilis tentang ASTRA.
Yaitu ditangkap oleh pihak berwenang pada tahun 2008, dan saat itu ia diidentifikasi sebagai ahli matematika Yunani berusia 58 tahun. Kabarnya, dia telah meretas Dassault Group, selama hampir setengah dekade.
Selama waktu itu, dia mencuri perangkat lunak dan data teknologi senjata canggih yang kemudian dia jual kepada 250 orang di seluruh dunia. Peretasannya merugikan Dassault Group sebesar USD360 juta.