Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
loading...

Rusia Siapkan Platform Khusus . FOTO/ DAILY
A
A
A
MOSCOW - Rusia sedang mengembangkan platform khusus untuk memerangi penipuan, yang dirancang untuk lebih cepat mengidentifikasi dan memblokir nomor telepon dan situs web yang mencurigakan.
BACA JUGA - Tetap Waspada, Pahami Tanda-Tanda Pencurian Data Pribadi
Menurut Kantor Berita Rusia (TASS), alat ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan publik dari potensi kegiatan penipuan.
"Kami tengah mengembangkan platform khusus ini, yang akan memungkinkan identifikasi cepat dan pemblokiran nomor telepon, situs web, aplikasi, dan akun yang mencurigakan. Platform ini akan menjadi pusat koordinasi tunggal bagi lembaga pemerintah, bank, dan penegak hukum," kata Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin.
Perdana Menteri menekankan bahwa penegak hukum menangani masalah penipuan dengan serius, seraya menyatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah melaksanakan tugasnya secara komprehensif dalam menangani masalah ini.
Sebelumnya, Microsoft menuding hacker Midnight Blizzard dari Rusia meretas sistem korporatnya pada 12 Januari 2024. Mereka berhasil mencuri beberapa dokumen dan membobol email milik para pegawai.
BACA JUGA - Tetap Waspada, Pahami Tanda-Tanda Pencurian Data Pribadi
Menurut Kantor Berita Rusia (TASS), alat ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan publik dari potensi kegiatan penipuan.
"Kami tengah mengembangkan platform khusus ini, yang akan memungkinkan identifikasi cepat dan pemblokiran nomor telepon, situs web, aplikasi, dan akun yang mencurigakan. Platform ini akan menjadi pusat koordinasi tunggal bagi lembaga pemerintah, bank, dan penegak hukum," kata Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin.
Perdana Menteri menekankan bahwa penegak hukum menangani masalah penipuan dengan serius, seraya menyatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah melaksanakan tugasnya secara komprehensif dalam menangani masalah ini.
Sebelumnya, Microsoft menuding hacker Midnight Blizzard dari Rusia meretas sistem korporatnya pada 12 Januari 2024. Mereka berhasil mencuri beberapa dokumen dan membobol email milik para pegawai.
Lihat Juga :