Cara Praktis Menghapus Informasi Data Pribadi dari Internet

Jum'at, 02 Februari 2024 - 08:00 WIB
loading...
A A A

5. Tutup situs web lama dan akun yang tidak digunakan


Seseorang biasanya dengan cepat membuat akun untuk berbelanja di toko online demi mendapatkan diskon atau pengiriman gratis. Sama mudahnya untuk membuat profil di platform media sosial atau membuat blog pribadi. Namun, kita sering lupa tentang akun-akun tersebut setelah penggunaannya. Data pribadi pun terkumpul, mulai dari alamat hingga informasi pembayaran.

Langkah pertama untuk membersihkan jejak digital dengam menghapus akun yang tidak terpakai. Pikirkan tentang toko online mana yang benar-benar digunakan secara teratur dan hapus yang lainnya. Saat melakukan pembelian selanjutnya, seringkali lebih baik memilih opsi tamu untuk menghindari mengumpulkan data baru secara tidak perlu.

Sama halnya dengan akun media sosial. Pengguna mungkin memiliki profil Myspace lama atau terdaftar di platform seperti Facebook dan Instagram yang tidak lagi aktif. Namun, selama bertahun-tahun, data masih bisa diakses. Menutup akun yang tidak aktif membantu meminimalkan keberadaan data tersebar secara online.

Pikirkan juga tentang blog atau situs web lama. Informasi pribadi sering kali dapat ditemukan di situs web lama dan di forum tempat pengguna dulu aktif. Lakukan pengecekan reguler, jika perlu menutup atau memperbarui halaman-halaman ini dapat membantu melindungi data.

6. Hapus data dari perusahaan pialang data


Pialang data yaitu perusahaan yang bekerja di belakang layar dan mengkhususkan diri dalam mengumpulkan, mengelompokkan, dan menjual data pribadi seseorang. Data ini mulai dari nama dan usia hingga informasi lebih sensitif seperti kesehatan atau pendapatan. Pialang data melacak aktivitas online melalui media sosial, aplikasi, dan situs web e-commerce serta aktivitas offline melalui dokumen publik dan kartu loyalitas.

Setiap kali mencari di internet, menggunakan aplikasi, atau berinteraksi di platform media sosial, pengguna menghasilkan data yang dengan mudah dapat berakhir di tangan perusahaan-perusahaan ini. Pialang data menggunakan perangkat lunak pelacakan web yang terpasang di sebagian besar situs web dan aplikasi untuk melacak aktivitas online Anda seperti klik, tampilan halaman, dan bahkan gerakan mouse. Informasi ini kemudian digunakan untuk menganalisis perilaku dan minat pembelian serta untuk mengklasifikasikan ke dalam kategori konsumen tertentu.

Pembeli data informasi pribadi biasanya dari agensi periklanan dan partai politik hingga lembaga keuangan dan calon pemberi kerja. Informasi ini dapat digunakan untuk menyasar iklan, menilai kelayakan kredit atau bahkan menilai kesesuaian profil sebagai penyewa.
(msf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1791 seconds (0.1#10.140)