Kebocoran Data Bank Indonesia Ibarat Puncak Gunung Es

Selasa, 25 Januari 2022 - 13:17 WIB
Melainkan juga cabang BI lainnya di lebih dari 20 kota di seluruh Indonesia pada lebih dari 200 komputer dengan jumlah dokumen 52.767 dan data 74.82 GB.



Data BI yang dibocorkan oleh Conti Ransomware. Foto: dok Vaksincom

Tidak jelas apakah BI tidak mengetahui sedemikian banyak data bocor dan hanya menginformasikan kebocoran terjadi hanya di 16 komputer dan satu cabang saja kepada BSSN. Yang kemudian memberikan informasi yang kurang akurat ini kepada masyarakat.

Namun melihat cara kerja Conti yang sebelumnya, pasti sudah berusaha melakukan komunikasi cukup intens dengan korbannya untuk monetisasi hasil ransomwarenya dan memaparkan berapa banyak data yang mereka miliki.

Seharusnya informasi berapa banyak data yang bocor ini sudah diketahui oleh korban Conti.

Selain itu, korban peretasan memiliki waktu yang lebih dari cukup (1 bulan) sebelum Conti mempublikasikan informasi ini ke publik.

Dalam hal kebocoran data, sebenarnya tidak produktif dan tidak ada manfaatnya mencari siapa yang salah dan memberikan hukuman karena tidak akan membatalkan data yang sudah bocor dan tidak menjamin hal yang sama tidak terulang.

Namun transparansi dalam memberikan informasi data yang bocor akan menolong pemilik data terkait yang datanya dibocorkan sehingga bisa melakukan antisipasi dan tidak menjadi korban eksploitasi dari data yang bocor tersebut.

Dalam hal mencegah data publik yang bocor, penulis mengharapkan pemerintah bekerja keras membuat aturan yang bisa mendukung supaya ada keseriusan dari pengelola data dalam melakukan perlindungan data yang menjadi tanggung jawabnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More