Mengungkap Gelapnya Dark Web: Dunia Tersembunyi di Balik Layar Internet

Senin, 01 Juli 2024 - 17:36 WIB
loading...
Mengungkap Gelapnya...
Dark web menawarkan kebebasan dan anonimitas. Di sisi lain, dark web juga menjadi tempat berlindung bagi para pelaku kejahatan. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Dark web adalah istilah yang seringkali dikaitkan dengan aktivitas ilegal. Namun, apa sebenarnya dark web itu? Siapa saja yang menggunakannya? Apa tujuan mereka? Dan bagaimana data pribadi bisa diperjualbelikan di sana?

Data yang terkena serangan ransomware di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya tak bisa dipulihkan. Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia Tbk Herlan Wijanarko memastikan bahwa data yang sudah terkena ransom tidak bisa dipulihkan tapi sudah diamankan. Artinya, tidak dapat disalahgunakan. Ini karena kekhawatiran warganet terhadap kebocoran data yang kemudian dibagikan ke dark web.

Pada Maret 2024, 73 juta data pribadi milik pelanggan atau mantan pelanggan AT&T bocor dan dibagikan di dark web. Informasi yang bocor termasuk alamat, nomor jaminan sosial, dan kode akses.

Menurut AT&T, data yang bocor berasal dari 2019 atau sebelumnya. Sekeitar 7,6 juta pelanggan diantaranya masih aktif, dan 65,4 juta lainnya mantan pelanggan AT&T.

Perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak jelas apakah data tersebut berasal dari sistem mereka sendiri atau melalui pemasok pihak ketiga.

AT&T adalah salah satu penyedia layanan seluler dan internet terbesar di Amerika dengan 290 juta pelanggan.

Apa Itu Dark Web?
Mengungkap Gelapnya Dark Web: Dunia Tersembunyi di Balik Layar Internet

Dark web adalah bagian dari internet yang tidak dapat diakses melalui mesin pencari biasa seperti Google. Untuk mengaksesnya, diperlukan perangkat lunak khusus seperti Tor Browser. Dark web sengaja disembunyikan dan dienkripsi untuk menjaga anonimitas penggunanya.

Siapa Pengguna Dark Web?

Pengguna dark web sangat beragam. Umumnya mereka memakai dark web untuk berkomunikasi secara aman dan menghindari sensor. Tidak dapat dipungkiri bahwa dark web juga menjadi tempat berkumpulnya para pelaku kriminal.

Tujuan Penggunaan Dark Web

Tujuan penggunaan dark web pun beragam. Bagi sebagian orang, dark web adalah tempat untuk mengekspresikan diri secara bebas tanpa takut diawasi.

Bagi yang lain, dark web adalah sumber informasi yang tidak bisa ditemukan di internet biasa. Namun, dark web juga menjadi pasar gelap tempat berbagai barangdan jasa ilegal diperjualbelikan, termasuk narkoba, senjata api, dan data pribadi.

Perdagangan Data Pribadi di Dark Web

Data pribadi seperti nama, alamat, nomor telepon, email, bahkan informasi kartu kredit bisa diperjualbelikan di dark web. Data ini biasanya didapatkan melalui peretasan atau kebocoran data. Pembelinya bisa siapa saja, mulai individu yang ingin melakukan penipuan hingga perusahaan yang ingin mendapatkan data pelanggan secara ilegal.

Siapa Pembeli Data Pribadi di Dark Web?

Pembeli data pribadi di dark web bisa berasal dari berbagai kalangan. Ada individu yang ingin menggunakan data tersebut untuk melakukan penipuan atau pemerasan. Ada juga perusahaan yang ingin mendapatkan data pelanggan secara ilegal untuk tujuan pemasaran atau penipuan. Bahkan, ada juga pemerintah yang diduga membeli data pribadi untuk tujuan pengawasan.

Dampak Penjualan Data Pribadi

Penjualan data pribadi di dark web bisa berdampak serius bagi korbannya. Data pribadi yang jatuh ke tangan yang salah bisa digunakan untuk berbagai kejahatan, mulai pencurian identitas hingga penipuan finansial. Korban juga bisa menjadi sasaran spam, phishing, dan berbagai bentuk pelecehan lainnya.



Pemerintah dan penegak hukum di berbagai negara terus berupaya untuk memberantas perdagangan data pribadi di dark web. Namun, upaya ini tidak mudah karena sifat dark web yang tersembunyi dan anonim. Selain itu, dark web juga terus berkembang dan beradaptasi dengan teknologi baru, sehingga sulit untuk dilacakdandimonitor.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Selain eSIM, Ini Cara...
Selain eSIM, Ini Cara Gampang Tapi Ampuh Usir Penipu Online! Pakar Siber: Blokir IMEI!
Efektifkan Solusi eSIM...
Efektifkan Solusi eSIM Komdigi Atasi Penipuan Online? Pakar Siber Beberkan Faktanya!
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Pemerintah AS Siagakan...
Pemerintah AS Siagakan Perangkat Detektor kebohongan untuk Karyawannya
Kolaborasi Pemerintah...
Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Adalah Kunci Perkuat Ketahanan Siber
Stop Numpang Orang!...
Stop Numpang Orang! Saatnya Sekolah Bangun Istana Data Sendiri yang Aman
Dituduh Jual Data Pengguna...
Dituduh Jual Data Pengguna iPhone, Apple Bela Diri
Waduh! Harley-Davidson...
Waduh! Harley-Davidson Kena Hack, Data 66 Ribu Pelanggan Melayang!
Heboh, Hacker China...
Heboh, Hacker China Berhasil Curi Data dan Sadap Jutaan Warga Amerika!
Rekomendasi
Rektor UNJ: Diktisaintek...
Rektor UNJ: Diktisaintek Berdampak Jawab Tantangan Masa Depan Pendidikan Tinggi
Pertamina Hulu Energi...
Pertamina Hulu Energi Temukan Cadangan Migas P1 12,41 Juta Barel
Rolando Romero Jatuhkan...
Rolando Romero Jatuhkan Ryan Garcia, Gagalkan Duel Ulang Devin Haney
Berita Terkini
Bye-bye China! Demi...
Bye-bye China! Demi Hindari Petaka Tarif Trump, Apple Bikin iPhone di India dan iPad di Vietnam
2 jam yang lalu
Stasiun Radio Australia...
Stasiun Radio Australia Tipu' Pendengar Pakai Host AI
15 jam yang lalu
Apple Tunggu Tangan...
Apple Tunggu Tangan Robot untuk Pindahkan iPhone dari China
18 jam yang lalu
Mencekam! Badai Pasir...
Mencekam! Badai Pasir dari 9 Negara Arab Bergeser Menerjang Israel
19 jam yang lalu
Membelah Kegelapan Visual:...
Membelah Kegelapan Visual: Xiaomi A Pro Series 2026: TV Pintar Kelas Sultan, Harga Merakyat!
20 jam yang lalu
Israel Dikepung Badai...
Israel Dikepung Badai Pasir, Langit Jerusalem Berubah Merah Darah
21 jam yang lalu
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved