Stop Numpang Orang! Saatnya Sekolah Bangun Istana Data Sendiri yang Aman

Senin, 10 Februari 2025 - 08:30 WIB
loading...
Stop Numpang Orang!...
Perubahan dari penyedia SaaS besar dapat mengganggu operasional institusi pendidikan dalam jangka pendek. Foto: Synology
A A A
JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, institusi pendidikan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, semakin bergantung pada layanan Software as a Service (SaaS) produktivitas untuk mendukung operasional dan pembelajaran.

Namun, perubahan signifikan dari penyedia SaaS global, seperti Google dan Microsoft, menuntut institusi pendidikan untuk mengevaluasi kembali strategi teknologi mereka.

Hal tersebut disampaikan oleh Rex Huang, Direktur Penjualan Synology Asia Pasifik dan Jepang. "Dengan beralih ke solusi produktivitas on-premise, institusi pendidikan dapat membangun fondasi digital lebih kuat, mendukung kebutuhan pengajar dan siswa dalam jangka panjang, serta memastikan keamanan dan kendali penuh atas data mereka," bebernya.

Rex mengatakan, setelah Google mengakhiri penyimpanan gratis tanpa batas pada 2022, kini Microsoft mengumumkan pembaruan signifikan pada layanan edukasinya. Dengan kenaikan biaya dan keterbatasan fitur, institusi pendidikan menghadapi tantangan baru dalam menjaga efisiensi dan aksesibilitas.

Perubahan Kebijakan Microsoft 365 Education

Mulai Januari 2025, Microsoft akan mengimplementasikan perubahan besar pada paket Microsoft 365 Education. Perubahan ini mencakup penghentian Office 365 A1 Plus, pembatasan penyimpanan hanya 100TB per tenant, dan penyesuaian lisensi yang membatasi penggunaan aplikasi seperti Word, Excel, dan PowerPoint hanya dalam versi web.

Rex menyebut, kebijakan ini dapat memaksa banyak sekolah untuk beralih ke paket berbayar yang lebih mahal. Selain masalah biaya, risiko privasi dan kepatuhan juga menjadi perhatian utama. Sekolah mengelola data yang sangat sensitif, mulai dari catatan akademik siswa, informasi keuangan, hingga riset penting.

Menurut data dari Netwrix (2024), hampir 80% institusi pendidikan menjadi sasaran serangan siber setiap tahunnya. Regulasi seperti FERPA (di Amerika Serikat) dan GDPR (di Uni Eropa), serta peraturan privasi data yang berlaku di Indonesia, mewajibkan pengelolaan data yang aman, privat, dan dapat diaudit. Persyaratan ini tidak selalu dapat dipenuhi oleh layanan SaaS.

Solusi On-Premise sebagai Alternatif

Menghadapi tantangan ini, Rex mengatakan bahwa banyak sekolah mulai mempertimbangkan pendekatan on-premise untuk sistem produktivitas mereka. Dibanding SaaS yang rentan terhadap kenaikan harga dan perubahan fitur tanpa pemberitahuan, solusi on-premise menawarkan stabilitas jangka panjang, biaya yang lebih terprediksi, dan skalabilitas penyimpanan yang fleksibel. “Dengan data yang disimpan secara lokal, sekolah dapat memastikan perlindungan privasi yang lebih baik dan mematuhi standar kepatuhan yang berlaku,” bebernya.

Ia mencontohkan solusi on-premise yang dirancang untuk mendukung kolaborasi di lingkungan pendidikan Synology Office Suite. Solusi ini disebut Rex menawarkan fitur penyimpanan file yang aman, pengaturan izin berbagi yang fleksibel, pengeditan dokumen secara real-time, dan sistem komunikasi instan.

“Synology Office Suite membantu sekolah meningkatkan efisiensi dalam manajemen akademik, baik untuk proyek kelompok siswa maupun pengelolaan dokumen staf pengajar,” bebernya.


Keunggulan Menyimpan Data Siswa di Server Sekolah

- Keamanan Data: Data disimpan secara lokal di server sekolah, memberikan kontrol penuh atas privasi dan keamanan data.
- Efisiensi Biaya: Biaya awal investasi perangkat keras dapat lebih terprediksi dibandingkan dengan langganan SaaS yang berulang.
- Skalabilitas: Kapasitas penyimpanan dapat disesuaikan dengan kebutuhan sekolah.
- Kontrol Penuh: Sekolah memiliki kendali penuh atas sistem dandatamereka.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
Microsoft Disebut Menunda...
Microsoft Disebut Menunda Pembangunan Data Center Secara Global, Jakarta Ikut Terdampak?
Rusia Siapkan Platform...
Rusia Siapkan Platform Khusus untuk Blokir Nomor Telepon dan Website Berbahaya
Resmi, PT Samafitro...
Resmi, PT Samafitro Menjadi Distributor Solusi AIDC Honeywell di Indonesia
PDN Cikarang Molor Lagi!...
PDN Cikarang Molor Lagi! Ramadan Jadi Alasan Penundaan, Kapan Beroperasi?
Pemerintah AS Siagakan...
Pemerintah AS Siagakan Perangkat Detektor kebohongan untuk Karyawannya
Dituduh Jual Data Pengguna...
Dituduh Jual Data Pengguna iPhone, Apple Bela Diri
NTT DATA Beberkan Cara...
NTT DATA Beberkan Cara Bikin Bisnis Nggak Gaptek di Era Digital
Solution Day 2024: Synology...
Solution Day 2024: Synology Ungkap Strategi Manajemen Data Masa Depan
Rekomendasi
Tenny Tap Ungkap Fakta...
Tenny Tap Ungkap Fakta Kelam Seorang Bangsawan Elizabeth Bathory
Peran 5 Pelaku Pembakaran...
Peran 5 Pelaku Pembakaran Mobil Polisi di Depok Terungkap, 4 Tersangka Ternyata Pengurus Ormas
Jalur SMMPTN Barat 2025...
Jalur SMMPTN Barat 2025 Dibuka 4 Mei, Ini Persyaratan dan Jadwal Selengkapnya
Berita Terkini
Capek Antre Tiket Bus?...
Capek Antre Tiket Bus? Platform Ini Ubah Perjalananmu Jadi Lebih Asyik dan Hemat
9 jam yang lalu
Arkeolog Temukan Makam...
Arkeolog Temukan Makam Pangeran Firaun Userkaf dan atung Djoser
11 jam yang lalu
Robot Bergabung dengan...
Robot Bergabung dengan Manusia dalam Lomba Maraton di Beijing
1 hari yang lalu
Fenomena Cahaya Aneh...
Fenomena Cahaya Aneh Berwarna-warni Terlihat di Langit Kanada
1 hari yang lalu
Wikipedia Tawarkan Data...
Wikipedia Tawarkan Data ke Keggle untuk Melatih AI
1 hari yang lalu
China Negara Pertama...
China Negara Pertama yang Rutin Menggunakan Reaktor Nuklir Thorium
1 hari yang lalu
Infografis
Giliran Data BPJS Ketenagakerjaan...
Giliran Data BPJS Ketenagakerjaan yang Diduga Bocor
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved