Tips Memotret Foto Lansekap Dramatis dan Mengagumkan ala Martha Suherman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Martha Suherman dikenal sebagai fotografer ahli untuk urusan foto lansekap . Hasil karyanya bisa dilihat di akun Instagramnya @marthasuherman.
Martha bisa memotret suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta Pusat, Pohon Wanaka di New Zealand, bintang di langit malam Gunung Bromo, hingga Piramida di Mesir. Karya fotonya memiliki kesamaan: sama-sama dramatis, sama-sama detil, dan sama-sama indah.
Menurutnya, menghasilkan foto lansekap ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Butuh pengalaman bertahun-tahun, perangkat fotografi yang tepat, serta alam yang mendukung.
Kecintaan Martha Suherman pada fotografi lansekap dimulai seiring dengan hobi traveling yang selalu ia lakukan saat liburan, baik tujuan internasional maupun lokal. Malah pernah dia berlibur selama satu bulan mengunjungi tiga benua sekaligus.
Disitu, dia mengambil foto berbekal kamera pocket. Usai berlibur, dirinya justru menyesal karena tak bisa mengambil foto lansekap dengan baik.
”Akhirnya setelah liburan itu, saya membulatkan tekad untuk menekuni fotografi landscape dengan tujuan agar saat saya liburan, foto-foto ini yang akan menjadi kenangan dan juga oleh-oleh bagi setiap orang. Soalnya, foto-foto ini bisa jadi momen saya bersyukur terhadap karya Tuhan,” katanya kepada Sindonews, Selasa (27/10).
Dia pun menjabarkan, banyak tantangan yang membuat fotografi lansekap sulit untuk di dapat. Apalagi di Indonesia, dengan demografi wilayah yang luas, ditambah cuaca tak menentu. Namun, baginya hanya satu cara untuk bisa menentukan foto lansekap yang bagus.
”Foto lansekap yang bagus menurut saya yang bisa membuat orang semakin mengagumi karya Tuhan dan bersyukur setelah melihat foto tersebut,” ujar wanita yang mengaku mendapatkan inspirasi dari fotografer luar dan dalam negeri seperti fotografer National Geographic Paul Nicklen, Michael Yamashita, Marc Adamus, Max Rive, Suherry Arno itu.
Lulusan Desain Komunikasi Visual Universitas Trisakti tahun 2002 itu memberikan tips untuk bisa memotret lansekap. Berikut beberapa di antaranya:
Martha bisa memotret suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta Pusat, Pohon Wanaka di New Zealand, bintang di langit malam Gunung Bromo, hingga Piramida di Mesir. Karya fotonya memiliki kesamaan: sama-sama dramatis, sama-sama detil, dan sama-sama indah.
Menurutnya, menghasilkan foto lansekap ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Butuh pengalaman bertahun-tahun, perangkat fotografi yang tepat, serta alam yang mendukung.
Kecintaan Martha Suherman pada fotografi lansekap dimulai seiring dengan hobi traveling yang selalu ia lakukan saat liburan, baik tujuan internasional maupun lokal. Malah pernah dia berlibur selama satu bulan mengunjungi tiga benua sekaligus.
Disitu, dia mengambil foto berbekal kamera pocket. Usai berlibur, dirinya justru menyesal karena tak bisa mengambil foto lansekap dengan baik.
”Akhirnya setelah liburan itu, saya membulatkan tekad untuk menekuni fotografi landscape dengan tujuan agar saat saya liburan, foto-foto ini yang akan menjadi kenangan dan juga oleh-oleh bagi setiap orang. Soalnya, foto-foto ini bisa jadi momen saya bersyukur terhadap karya Tuhan,” katanya kepada Sindonews, Selasa (27/10).
Dia pun menjabarkan, banyak tantangan yang membuat fotografi lansekap sulit untuk di dapat. Apalagi di Indonesia, dengan demografi wilayah yang luas, ditambah cuaca tak menentu. Namun, baginya hanya satu cara untuk bisa menentukan foto lansekap yang bagus.
”Foto lansekap yang bagus menurut saya yang bisa membuat orang semakin mengagumi karya Tuhan dan bersyukur setelah melihat foto tersebut,” ujar wanita yang mengaku mendapatkan inspirasi dari fotografer luar dan dalam negeri seperti fotografer National Geographic Paul Nicklen, Michael Yamashita, Marc Adamus, Max Rive, Suherry Arno itu.
Lulusan Desain Komunikasi Visual Universitas Trisakti tahun 2002 itu memberikan tips untuk bisa memotret lansekap. Berikut beberapa di antaranya: