Red Hat Managed Cloud Services Lahirkan Inovasi

Selasa, 11 Mei 2021 - 18:34 WIB
loading...
A A A
Di sektor automotif ada Audi. Sebagai patner sentral di semua divisi bisnis Audi Group, Audi IT adalah pendorong utama transformasi digital di perusahaan ini, dan memberikan dukungan di sepanjang rantai proses dalam pengembangan solusi IT yang cerdas, andal, dan lebih aman.

Misi tim adalah menjadi yang terdepan dalam memperkaya pengalaman developer, memungkinkan bisnis untuk menskalakan aplikasi mereka tanpa bergantung pada infrastruktur fisik. Untuk mendukung misi ini, Audi IT bekerja sama dengan Red Hat untuk mengembangkan solusi Kubika O, platform Kubernetes yang fully-managed dengan kapabilitas operator.

Solusi ini didasarkan pada Azure Red Hat OpenShift dan Red Hat OpenShift Service on AWS, dan memasok platform, aplikasi, dan project lain dengan titik akhir Kubernetes multitenant sebagai layanan, termasuk Audi Open Source Diagnostics, Group Measurement Data Management, dan CO2 Fleet Emission Optimization Service. Dengan managed platform, Audi IT telah sepenuhnya mengotomatiskan sistem penyediaan beban kerjanya, dan memperoleh kemampuan untuk berpindah antar platform cloud sesuai kebutuhan tanpa terikat oleh dependensi pengoperasian sistem native.

"Kami yakin Red Hat memilih posisi unik sebagai perusahaan yang membantu membangun software infrastruktur, menyediakan platform, dan menyediakan paket software," ucap Sebastian Kister, team lead and platform owner, Kubernetes and Public Clouds, Audi AG.



Kemudian ada Japan Research Institute: Sumitomo Mitsui Banking Corporation Group (SMFG). Mereka adalah perusahaan perbankan dan layanan keuangan Jepang yang beroperasi di lebih dari 40 negara di seluruh dunia.

Untuk mendukung keseluruhan strategi bisnis grup dan memungkinkan transformasi dan pertumbuhan masa depan dengan lebih baik, SMFG dan anak perusahaan IT-nya, Japan Research Institute, bekerja sama dengan Red Hat Consulting untuk mengimplementasikan penawaran layanan managed cloud yang dapat membantu merampingkan operasional dan mempercepat pengembangan dan pendistribusian aplikasi yang baru.

"Kami telah mengadopsi metode pengembangan yang agile sebagai standar untuk memberikan layanan ini, yang memungkinkan kami untuk menawarkan solusi bernilai tambah kepada pelanggan sekaligus juga membantu mempromosikan pertumbuhan grup di masa mendatang dengan dukungan TI," kata Takdir Chowdhury, Chief Digital Strategist, General Manager, Digital Transformation System Department, The Japan Research Institute, Limited
(wsb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3218 seconds (0.1#10.140)