NASA Ciptakan Perangkat Open Source untuk Deteksi Potensi Bencana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan antariksa NASA menciptakan alat baru berteknologi AI untuk memantau dampak perubahan iklim terhadap lingkungan. Perangkat mirip Google Earth ini dikembangkan bersama IBM.
Dengan alat ini pengguna bisa memprediksi dampak perubahan iklim terhadap lingkungan terdekat, sehingga bisa menghindari bencana.
Dilansir dari Science Focus, Jumat (1/12/2023), alat ini bekerja mirip Google Earth. Hanya saja pengguna dapat mengubah algoritma yang berbeda untuk menampilkan overlay seperti emisi karbon, risiko banjir dan kebakaran hutan.
Alat ini adalah model dasar yang didukung AI. IBM membangunnya menggunakan kumpulan data NASA, seperti informasi dari satelit. Secara teoritis, pengguna dapat menggunakan perangkat ini untuk merencanakan ke mana harus pergi atau tidak boleh pergi.
Dr Juan Bernabe-Moreno, direktur IBM Research Europe untuk Irlandia dan Inggris mengklaim alat ini akan sangat bermanfaat. "Ada banyak ide tentang apa yang dapat dilakukan, penggunaan aplikasi ini sepenuhnya terserah pada masyarakat. Menjadikannya open-source berarti menyerahkannya ke masyarakat," kata Bernabe.
Di masa depan, penerapan AI generatif dapat menghasilkan prakiraan cuaca yang lebih akurat. Begitu juga dengan prediksi tentang badai, kekeringan, dan cuaca ekstrem lainnya. Ini akan membantu melakukan antisipasi bencana alam secara tepat.
Dengan alat ini pengguna bisa memprediksi dampak perubahan iklim terhadap lingkungan terdekat, sehingga bisa menghindari bencana.
Dilansir dari Science Focus, Jumat (1/12/2023), alat ini bekerja mirip Google Earth. Hanya saja pengguna dapat mengubah algoritma yang berbeda untuk menampilkan overlay seperti emisi karbon, risiko banjir dan kebakaran hutan.
Alat ini adalah model dasar yang didukung AI. IBM membangunnya menggunakan kumpulan data NASA, seperti informasi dari satelit. Secara teoritis, pengguna dapat menggunakan perangkat ini untuk merencanakan ke mana harus pergi atau tidak boleh pergi.
Dr Juan Bernabe-Moreno, direktur IBM Research Europe untuk Irlandia dan Inggris mengklaim alat ini akan sangat bermanfaat. "Ada banyak ide tentang apa yang dapat dilakukan, penggunaan aplikasi ini sepenuhnya terserah pada masyarakat. Menjadikannya open-source berarti menyerahkannya ke masyarakat," kata Bernabe.
Di masa depan, penerapan AI generatif dapat menghasilkan prakiraan cuaca yang lebih akurat. Begitu juga dengan prediksi tentang badai, kekeringan, dan cuaca ekstrem lainnya. Ini akan membantu melakukan antisipasi bencana alam secara tepat.
(msf)