Orang TI Perlu Baca, 8 Prediksi Cloud dan Inovasi Teknologi Digital di 2021
loading...
A
A
A
Walaupun sejatinya anak-anak perlu didorong untuk kembali bersekolah ketika keadaan sudah normal agar mereka dapat berinteraksi dan bersosialisasi dengan kawan-kawannya, pendidikan online tidak akan menghilang sepenuhnya. Ada banyak sekali manfaat pendidikan online yang dapat dinikmati bahkan dalam keadaan seperti biasa.
Misalnya, anak yang sedang sakit atau berhalangan hadir tetap dapat belajar dari rumah sehingga tak tertinggal dari teman-temannya. Dalam kasus luar biasa sekalipun, seperti bencana alam atau bahkan pandemi lainnya yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, pendidikan dapat tetap bergulir selama tersedia koneksi internet.
Pembelajaran online juga perlu ditopang oleh infrastruktur teknologi yang memadai. Simak Online, startup teknologi edukasi asal Indonesia, menyediakan sistem manajemen informasi bagi sekolah-sekolah di provinsi DKI Jakarta dan memampukan penyelenggaraan ujian online di waktu yang bersamaan tanpa terjadi downtime.
6. Bisnis Kecil Berlomba Menuju Cloud
Di kawasan Afrika Sub-Sahara (secara geografis terletak di wilayah Afrika Barat, Timur, Tengah dan Selatan) dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, mayoritas pelaku bisnis terdiri dari usaha berukuran kecil dan bahkan mikro seperti warung. Negara-negara ini umumnya tidak terbebani oleh teknologi lama (legacy technology) dan lebih terbuka terhadap teknologi baru.
Di Asia Tenggara, bisnis kecil memberikan kontribusi PDB sebesar 43% dan meliputi 99% dari total pelaku bisnis. Tetapi nasib sebuah bisnis, terutama pada saat ini, cukup banyak ditentukan oleh penyerapan teknologi. Bila enggan untuk bergeser dari pola pikir tradisional dan menggunakan teknologi, sulit atau bahkan hampir tidak mungkin bagi bisnis untuk bertahan hidup.
Melihat peluang tersebut, startup Warung Pintar membantu warung-warung untuk mulai menggunakan teknologi agar dapat meraih hasil yang lebih baik. Warung Pintar memanfaaatkan cloud AWS sebagai infrastruktur teknologi yang memampukan pemilik warung untuk menerapkan inovasi pada operasional bisnis seperti inventarisasi, analitika penjualan, dan pembayaran non-tunai.
Mereka dapat mengidentifikasi barang-barang yang paling laku terjual dan menghasilkan pemasukan paling banyak, sehingga strategi pemasokan pun dapat disesuaikan dengan analisis data Warung Pintar. Pun, dengan pemanfaatan cloud AWS oleh Warung Pintar, pelaku usaha tidak perlu repot-repot memikirkan tentang infrastruktur teknologi yang biayanya lebih besar dari anggaran usaha, serta berada di luar pemahaman pelaku warung pada umumnya untuk dapat menjalankan transformasi digital. Barrier to entry atau hambatan masuk pun menjadi semakin rendah bagi para UMKM.
Sementara, para UMKM yang ingin mencari kapabilitas yang lebih canggih seperti supply chain, ordering process, dan payment gateway dapat mencoba AWS Marketplace. AWS Marketplace adalah sebuah platform yang mempertemukan pembeli dengan lebih dari 3.500 perusahaan dengan layanan dan solusi yang berjalan pada cloud AWS.
7. Quantum Computing Bertumbuh
Quantum computing dahulu terdengar seperti sebuah mimpi yang terlalu tinggi untuk diwujudkan oleh kebanyakan orang. Hanya lembaga riset atau perusahaan terkemuka dengan sumber daya sangat mumpuni yang dapat mengaksesnya.
AWS sendiri memiliki Amazon Braket, yakni sebuah layanan quantum computing yang dikelola sepenuhnya dan memudahkan ilmuwan dan pengembang untuk menjelajahi dan bereksperimen dengan quantum computing.
Misalnya, anak yang sedang sakit atau berhalangan hadir tetap dapat belajar dari rumah sehingga tak tertinggal dari teman-temannya. Dalam kasus luar biasa sekalipun, seperti bencana alam atau bahkan pandemi lainnya yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, pendidikan dapat tetap bergulir selama tersedia koneksi internet.
Pembelajaran online juga perlu ditopang oleh infrastruktur teknologi yang memadai. Simak Online, startup teknologi edukasi asal Indonesia, menyediakan sistem manajemen informasi bagi sekolah-sekolah di provinsi DKI Jakarta dan memampukan penyelenggaraan ujian online di waktu yang bersamaan tanpa terjadi downtime.
6. Bisnis Kecil Berlomba Menuju Cloud
Di kawasan Afrika Sub-Sahara (secara geografis terletak di wilayah Afrika Barat, Timur, Tengah dan Selatan) dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, mayoritas pelaku bisnis terdiri dari usaha berukuran kecil dan bahkan mikro seperti warung. Negara-negara ini umumnya tidak terbebani oleh teknologi lama (legacy technology) dan lebih terbuka terhadap teknologi baru.
Di Asia Tenggara, bisnis kecil memberikan kontribusi PDB sebesar 43% dan meliputi 99% dari total pelaku bisnis. Tetapi nasib sebuah bisnis, terutama pada saat ini, cukup banyak ditentukan oleh penyerapan teknologi. Bila enggan untuk bergeser dari pola pikir tradisional dan menggunakan teknologi, sulit atau bahkan hampir tidak mungkin bagi bisnis untuk bertahan hidup.
Melihat peluang tersebut, startup Warung Pintar membantu warung-warung untuk mulai menggunakan teknologi agar dapat meraih hasil yang lebih baik. Warung Pintar memanfaaatkan cloud AWS sebagai infrastruktur teknologi yang memampukan pemilik warung untuk menerapkan inovasi pada operasional bisnis seperti inventarisasi, analitika penjualan, dan pembayaran non-tunai.
Mereka dapat mengidentifikasi barang-barang yang paling laku terjual dan menghasilkan pemasukan paling banyak, sehingga strategi pemasokan pun dapat disesuaikan dengan analisis data Warung Pintar. Pun, dengan pemanfaatan cloud AWS oleh Warung Pintar, pelaku usaha tidak perlu repot-repot memikirkan tentang infrastruktur teknologi yang biayanya lebih besar dari anggaran usaha, serta berada di luar pemahaman pelaku warung pada umumnya untuk dapat menjalankan transformasi digital. Barrier to entry atau hambatan masuk pun menjadi semakin rendah bagi para UMKM.
Sementara, para UMKM yang ingin mencari kapabilitas yang lebih canggih seperti supply chain, ordering process, dan payment gateway dapat mencoba AWS Marketplace. AWS Marketplace adalah sebuah platform yang mempertemukan pembeli dengan lebih dari 3.500 perusahaan dengan layanan dan solusi yang berjalan pada cloud AWS.
7. Quantum Computing Bertumbuh
Quantum computing dahulu terdengar seperti sebuah mimpi yang terlalu tinggi untuk diwujudkan oleh kebanyakan orang. Hanya lembaga riset atau perusahaan terkemuka dengan sumber daya sangat mumpuni yang dapat mengaksesnya.
AWS sendiri memiliki Amazon Braket, yakni sebuah layanan quantum computing yang dikelola sepenuhnya dan memudahkan ilmuwan dan pengembang untuk menjelajahi dan bereksperimen dengan quantum computing.