Literasi Digital Indonesia Rendah, Kalah Telak dari Malaysia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut literasi digital Indonesia masih terbilang rendah. Bahkan jika dibandingkan Malaysia, Indonesia kalah telak.
Berdasarkan paparan Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo Hary Budiarto sepanjang tahun 2023 rata-rata Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) ada di angka 43,18. Padahal Malaysia sudah menyentuh 60.
Menurut Hary, literasi digital masyarakat Indonesia saat ini masih berada di kelas dasar. Ia menambahkan hal ini disebabkan oleh minat masyarakat untuk melek digital masih sangat kurang.
"Kalau dibagi kelas, ada basic, mid, advance. Indonesia masih kelas basic. Kecuali IMDI ada di angka 70, itu sudah advance. Jadi wajar kalau masih ada kebocoran data karena kelasnya masih basic," kata Hary, Kamis (18/1/2024).
Hary menyampaikan, saat ini infrastruktur digital di Indonesia sebenarnya sudah sangat memadai, bahkan tinggi. Pemerintah pun sudah menggalakkan berbagai program untuk meningkatkan literasi digital Indonesia, namun kurang peminat.
Ia mengatakan saat ini minat masyarakat Indonesia masih sebatas membuat konten untuk menjadi YouTuber. Untuk program-program yang lebih advance seperti data science dan cyber security masih sangat rendah.
"Kalau kita tawarkan pelatihan tidak ada yang minat. Kalau kita buka tentang kreator videografis baru banyak. Jadi masih seperti itu. Minatnya yang kurang padahal infrastruktur digital sudah bagus," kata Hary.
Lihat Juga: Hobi Mendaki Gunung dan Skydiving, Wendy Walters Tunjukkan Sisi Berani dalam Konten Robby Purba
Berdasarkan paparan Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo Hary Budiarto sepanjang tahun 2023 rata-rata Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) ada di angka 43,18. Padahal Malaysia sudah menyentuh 60.
Menurut Hary, literasi digital masyarakat Indonesia saat ini masih berada di kelas dasar. Ia menambahkan hal ini disebabkan oleh minat masyarakat untuk melek digital masih sangat kurang.
"Kalau dibagi kelas, ada basic, mid, advance. Indonesia masih kelas basic. Kecuali IMDI ada di angka 70, itu sudah advance. Jadi wajar kalau masih ada kebocoran data karena kelasnya masih basic," kata Hary, Kamis (18/1/2024).
Baca Juga
Hary menyampaikan, saat ini infrastruktur digital di Indonesia sebenarnya sudah sangat memadai, bahkan tinggi. Pemerintah pun sudah menggalakkan berbagai program untuk meningkatkan literasi digital Indonesia, namun kurang peminat.
Ia mengatakan saat ini minat masyarakat Indonesia masih sebatas membuat konten untuk menjadi YouTuber. Untuk program-program yang lebih advance seperti data science dan cyber security masih sangat rendah.
"Kalau kita tawarkan pelatihan tidak ada yang minat. Kalau kita buka tentang kreator videografis baru banyak. Jadi masih seperti itu. Minatnya yang kurang padahal infrastruktur digital sudah bagus," kata Hary.
Lihat Juga: Hobi Mendaki Gunung dan Skydiving, Wendy Walters Tunjukkan Sisi Berani dalam Konten Robby Purba
(msf)