Berbasis STEM dan VLE, Doyobi Kenalkan Coding dengan Dukungan Google
Minggu, 24 Oktober 2021 - 14:18 WIB
Dana tersebut akan digunakan untuk meluncurkan kursus dan pelatihan kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru. Inisiatif ini juga ditujukan untuk mengembangkan sumber daya yang dibutuhkan untuk dapat membantu guru dalam mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis STEM secara efektif serta keterampilan yang dibutuhkan di abad ke-21, seperti berpikir kritis dan kreatif di kelas.
Doyobi juga akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung komunitas Teachers as Humans, yang merupakan sebuah komunitas online bagi para guru untuk saling mendukung dan mendapatkan peluang untuk mengembangkan diri secara profesional.
Beberapa sekolah saat ini tercatat sudah menjadi mitra dari Doyobi, di antaranya adalah Leap Surabaya dan Codercadamy, serta sekolah swasta seperti HighScope Indonesia, Mutiara Harapan Islamic School, dan Stella Gracia School.
“Calon pemimpin di masa depan perlu dilengkapi dengan bekal dan kemampuan untuk memecahkan masalah secara inovatif dan berpikir secara visioner. Doyobi memberdayakan sekolah untuk mengembangkan keterampilan berpikir komputasional yang dibutuhkan siswa untuk memecahkan masalah di masa depan, dan mereka melakukan ini dengan mengedepankan kepentingan terbaik untuk anak-anak, yang di mana hal ini sejalan dengan nilai-nilai kami,” ujar Ilsa Nurina, Chief Human Resources and Academic Development Officer HighScope Indonesia.
.
Tujuan dari keanggotaan STEM School Leader ini adalah untuk membantu para pemimpin sekolah seperti kepala sekolah dan kepala departemen untuk belajar mengenai penerapan praktik STEM secara efektif di sekolah, serta membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan dan pola pikir siswa untuk mencapai keberhasilan di abad
ke-21.
Keanggotaan STEM School Leader dirancang oleh Doyobi dan Allan Shaw, mantan kepala sekolah The Knox School, salah satu sekolah independen terkemuka di Melbourne.
Para founder berasal dari perusahaan yang berkembang pesat di Asia Tenggara termasuk Ninja Van, GymKraft, dan Saturday Kids. EdTech Asia founder, Mike Michalec, juga menjadi bagian dari Doyobi sebagai advisor.
Doyobi juga akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung komunitas Teachers as Humans, yang merupakan sebuah komunitas online bagi para guru untuk saling mendukung dan mendapatkan peluang untuk mengembangkan diri secara profesional.
Beberapa sekolah saat ini tercatat sudah menjadi mitra dari Doyobi, di antaranya adalah Leap Surabaya dan Codercadamy, serta sekolah swasta seperti HighScope Indonesia, Mutiara Harapan Islamic School, dan Stella Gracia School.
“Calon pemimpin di masa depan perlu dilengkapi dengan bekal dan kemampuan untuk memecahkan masalah secara inovatif dan berpikir secara visioner. Doyobi memberdayakan sekolah untuk mengembangkan keterampilan berpikir komputasional yang dibutuhkan siswa untuk memecahkan masalah di masa depan, dan mereka melakukan ini dengan mengedepankan kepentingan terbaik untuk anak-anak, yang di mana hal ini sejalan dengan nilai-nilai kami,” ujar Ilsa Nurina, Chief Human Resources and Academic Development Officer HighScope Indonesia.
.
Tujuan dari keanggotaan STEM School Leader ini adalah untuk membantu para pemimpin sekolah seperti kepala sekolah dan kepala departemen untuk belajar mengenai penerapan praktik STEM secara efektif di sekolah, serta membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan dan pola pikir siswa untuk mencapai keberhasilan di abad
ke-21.
Keanggotaan STEM School Leader dirancang oleh Doyobi dan Allan Shaw, mantan kepala sekolah The Knox School, salah satu sekolah independen terkemuka di Melbourne.
Para founder berasal dari perusahaan yang berkembang pesat di Asia Tenggara termasuk Ninja Van, GymKraft, dan Saturday Kids. EdTech Asia founder, Mike Michalec, juga menjadi bagian dari Doyobi sebagai advisor.
tulis komentar anda