Erajaya Digital Tambah 51 Gerai Baru, Karena Transaksi E-Commerce Turun?
Sabtu, 15 April 2023 - 22:15 WIB
Ada juga Erafone Ruko Petung Penajam, Kalimantan Timur, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, hingga Xiaomi Store Maluku City Mall yang jadi gerai Xiaomi Store pertama di wilayah Maluku dan sekitarnya.
”Total kami meresmikan 51 gerai baru yang terdiri dari 49 gerai Erafone, 1 iBox dan 2 Xiaomi Store,” ungkap Joy. “Di gerai-gerai itu kami juga sediakan layanan seperti Upgrade Terusss!, Click n’ Pickup serta Mobile Shopping,” tambahnya.
Tapi, masih dibawah target bank sentral sebesar Rp489 triliun. Menurut BI, beberapa faktor yang menyebabkan nilai transaksi e-commerce pada tahun lalu tidak mencapai target adalah berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat transaksi offline kembali normal.
Meski laporan We Are Social pada Januari 2023 menyebut bahwa penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 77% dari total populasi atau sebesar 212,9 juta jiwa, faktanya pabrikan tidak mau bergantung pada transaksi online.
“Orang Indonesia itu maunya ‘touch and feel’, mereka ingin sentuh dan merasakan langsung barangnya sebelum membeli,” beber Joy.
Selain itu, ada beberapa keterbatasan lain transaksi online seperti koneksi internet yang tidak stabil dan terbatas, Infrastruktur logistik di Indonesia masih belum merata, banyak konsumen di Indonesia masih belum terbiasa dengan transaksi online, maraknya penipuan secara online, biaya pengiriman tinggi, dan banyak orang di Indonesia masih tidak memiliki akses ke kartu kreditatauakunbank.
”Total kami meresmikan 51 gerai baru yang terdiri dari 49 gerai Erafone, 1 iBox dan 2 Xiaomi Store,” ungkap Joy. “Di gerai-gerai itu kami juga sediakan layanan seperti Upgrade Terusss!, Click n’ Pickup serta Mobile Shopping,” tambahnya.
Transaksi E-Commerce Tidak Capai Target
Menurut Bank Indonesia (BI), nilai transaksi perdagangan elektronik atau e-commerce di Indonesia pada 2022 hanya Rp476,3 triliun dengna volume transaksi 3,49 miliar kali. Angka tersebut memang lebih tinggi 18,8% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp401 triliun.Tapi, masih dibawah target bank sentral sebesar Rp489 triliun. Menurut BI, beberapa faktor yang menyebabkan nilai transaksi e-commerce pada tahun lalu tidak mencapai target adalah berakhirnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat transaksi offline kembali normal.
Meski laporan We Are Social pada Januari 2023 menyebut bahwa penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 77% dari total populasi atau sebesar 212,9 juta jiwa, faktanya pabrikan tidak mau bergantung pada transaksi online.
“Orang Indonesia itu maunya ‘touch and feel’, mereka ingin sentuh dan merasakan langsung barangnya sebelum membeli,” beber Joy.
Selain itu, ada beberapa keterbatasan lain transaksi online seperti koneksi internet yang tidak stabil dan terbatas, Infrastruktur logistik di Indonesia masih belum merata, banyak konsumen di Indonesia masih belum terbiasa dengan transaksi online, maraknya penipuan secara online, biaya pengiriman tinggi, dan banyak orang di Indonesia masih tidak memiliki akses ke kartu kreditatauakunbank.
(dan)
tulis komentar anda