Ratusan Nyawa Melayang di Kerusuhan Kanjuruhan, Netizen Minta Sepak Bola Indonesia Dibubarkan
loading...
A
A
A
KANJURUHAN - Tercatat 153 korban yang tewas itu terdiri dari suporter Arema FC dan anggota polisi hingga berita ini diturunkan. Menanggapi kejadian ini, Netizen yang geram hingga minta sepakbola Indonesia bubar saja.
Trending topic di Twitter dipenuhi mayoritas bahasan mengenai tragedi ini. Dari Arema, suporter, FIFA, Kanjuruhan, PSSI sampai polisi. Tentu semua sangat sedih dan menyayangkan tragedi besar ini.
"Bubarkan liga 1, tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia , rip malang turut berduka cita dri kmi Bonek mania," tulis seorang suporter di Twitter.
"Tragedi di kanjuruhan arema vs persebaya , liga indonesia lebih dari 100 orang meninggal dunia,semurah itu kah nyawa hanya untuk sepakbola, lebih baik bubarkan sepakbola indonesia. semoga FIFA menghukum berat bola indonesia," sebut yang lain.
"Jika menonton sepakbola taruhannya Nyawa , Udah lah bubarkan saja sepak bola di indonesia. Dari tahun ke tahun selalu ada kejadian seperti ini. RIP SEPAK BOLA INDONESIA," tulis komentar berikutnya.
"Bekukan tidak apa, atau jika perlu, bubarkan saja. lebih baik hidup tanpa sepakbola jika harus dibayar nyawa," cetus yang lain.
"Minim prestasi, berat di anggaran, murah di nyawa. Bubarkan sepakbola Indonesia," usul warganet berikutnya.
Dalam postingan di Twitter yang dipantau SINDOnews, Minggu (2/10/2022), gambar-gambar dan rekaman video yang sangat mencekam di Twitter.
Terlihat Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Dalam rekaman video yang beredar, diduga pihak aparat melepaskan tembakan ke arah suporter baik yang masuk ke lapangan maupun berada di tribun.
Lalu ada juga tagar 'bubarkan'. Dalam hal ini warganet kembali membahas soal cara aparat membubarkan kerumunan di stadion. Namun tak sedikit pula yang berkicau soal kompetisi Liga 1, Arema, hingga PSSI agar dibubarkan.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Trending topic di Twitter dipenuhi mayoritas bahasan mengenai tragedi ini. Dari Arema, suporter, FIFA, Kanjuruhan, PSSI sampai polisi. Tentu semua sangat sedih dan menyayangkan tragedi besar ini.
"Bubarkan liga 1, tidak ada sepakbola seharga nyawa manusia , rip malang turut berduka cita dri kmi Bonek mania," tulis seorang suporter di Twitter.
"Tragedi di kanjuruhan arema vs persebaya , liga indonesia lebih dari 100 orang meninggal dunia,semurah itu kah nyawa hanya untuk sepakbola, lebih baik bubarkan sepakbola indonesia. semoga FIFA menghukum berat bola indonesia," sebut yang lain.
"Jika menonton sepakbola taruhannya Nyawa , Udah lah bubarkan saja sepak bola di indonesia. Dari tahun ke tahun selalu ada kejadian seperti ini. RIP SEPAK BOLA INDONESIA," tulis komentar berikutnya.
"Bekukan tidak apa, atau jika perlu, bubarkan saja. lebih baik hidup tanpa sepakbola jika harus dibayar nyawa," cetus yang lain.
"Minim prestasi, berat di anggaran, murah di nyawa. Bubarkan sepakbola Indonesia," usul warganet berikutnya.
Dalam postingan di Twitter yang dipantau SINDOnews, Minggu (2/10/2022), gambar-gambar dan rekaman video yang sangat mencekam di Twitter.
Terlihat Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Dalam rekaman video yang beredar, diduga pihak aparat melepaskan tembakan ke arah suporter baik yang masuk ke lapangan maupun berada di tribun.
Lalu ada juga tagar 'bubarkan'. Dalam hal ini warganet kembali membahas soal cara aparat membubarkan kerumunan di stadion. Namun tak sedikit pula yang berkicau soal kompetisi Liga 1, Arema, hingga PSSI agar dibubarkan.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
(wbs)