Survei: Masyarakat Indonesia Sudah Siap Menyambut Metaverse

Jum'at, 10 Juni 2022 - 12:39 WIB
loading...
Survei: Masyarakat Indonesia Sudah Siap Menyambut Metaverse
Sekitar 55% CEO di Indonesia menyatakan bahwa Metaverse akan memberi dampak positif bagi perusahaan mereka. Foto: ist
A A A
JAKARTA - Mayoritas eksekutif bisnis di Indonesia menyatakan bahwa Web3 dan Metaverse akan memiliki dampak transformasional pada bisnis mereka.

Hal tersebut terungkap dalam laporan Accenture Technology Vision 2022 yang bertajuk “Meet Me in the Metaverse: The Continuum of Technology and Experience Reshaping Business”.

Managing Director Accenture Indonesia Prie Prihadiyanto mengatakan, para CEO perusahaan besar sangat terbuka untuk menyambut teknologi-teknologi baru seperti extended reality, blockchain, digital twins, hingga edge computing.

”Mereka percaya kemajuan teknologi akan lebih berpengaruh dibanding perubahan politik, ekonomi, dan sosial untuk strategi jangka panjang mereka di masa depan,” ungkap Prie. “Sebab, gelombang baru transformasi digital yang sedang berlangsung ini akan mengubah cara kita semua hidup dan bekerja,” tambahnya.

Sebagai bagian dari laporan Techvision 2022, Accenture melakukan survei terhadap lebih dari 60 pemimpin bisnis dan teknologi dari 8 industri di Indonesia.

Dari survei tersebut, 55% pemimpin eksekutif Indonesia menyatakan bahwa Metaverse akan memberi dampak positif bagi perusahaan. 25% di antaranya mempercayai bahwa teknologi tersebut dapat memberikan terobosan atau dampak transformasional.

Laporan yang sama juga menemukan bahwa 93% eksekutif Indonesia sepakat bahwa platform digital masa depan perlu menawarkan pengalaman terpadu, yang memungkinkan penggunaan data pelanggan di berbagai platform dan ruang digital.

Selain itu, sebanyak 83% eksekutif juga menyadari bahwa hingga beberapa tahun ke depan, Web3 akan secara fundamental mengubah cara pelaku bisnis berinteraksi dengan penggunanya secara online.

Managing Director, Cloud, Infrastructure & Engineering (CIE) Lead, Accenture Indonesia Johannes Kolibonso menyebut, saat ini batas antara kehidupan fisik dan digital semakin pudar.

”Separuh konsumen Indonesia (52%) sepakat bahwa kehidupan digital mereka semakin menjadi nyata. Jadi, perusahaan memiliki kesempatan untuk membangun metaverse. Namun, tetap bertanggung jawab terhadap masalah seperti kepercayaan, keberlanjutan, keamanan pribadi, privasi, akses dan penggunaan yang bertanggung jawab, diversitas, dan banyak lagi,” katanya.

Johannes Kolibonso mengatakan, Metaverse dan Web3 dipastikan akan membentuk kembali internet. ”Kami berpendapat bahwa metaverse bukan menjadi kumpulan situs dan aplikasi yang berbeda. Tapi, sebuah lingkungan 3D dimana orang bisa perpindah dari satu tempat ke tempat lain seperti berjalan dari satu ruangan ke ruangan lainnya,” katanya.



Accenture sendiri telah mengoperasikan metaverse-nya sendiri yang bertajuk Nth Floor, di mana para karyawan menggunakannya untuk berpartisipasi dalam program orientasi untuk perekrutan baru atau bertemu dan bersosialisasi sebagai tim.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3460 seconds (0.1#10.140)