Kata Ura Populer di Indonesia, Pidato Vladimir Putin Guncang Jagat Maya

Kamis, 10 Maret 2022 - 06:07 WIB
loading...
Kata Ura Populer di Indonesia, Pidato Vladimir Putin Guncang Jagat Maya
Pasukan tempur Rusia teriakan kata Ura saat pidato kenegaraan Putin. Ura. FOTO/ IST
A A A
MOSCOW - Pidato Presiden Rusia Vladimir Putin yang menyebutkan Braikowaz Sinyom IIikipaidiede Ura atau Uraaa dan diikuti oleh ribuan barisan tentara Rusia viral di jagat maya. Pasalnya berbeda dengan negara-negara sekutu yang mengutuk aksi serangan Rusia tersebut berbanding terbalik di Indonesia yang justru rakyatnya mendukung aksi Rusia.

Beberapa hari terakhir, aplikasi sosmed, seperti TikTok dan Instagram sedang diramaikan dengan kata atau kalimat asing yang kita lihat yaitu kalimat Bahasa Rusia dan kemudian menjadi viral, salah satu kalimat yaitu Brazikowaz Sinyom IIikipaidiede Uraaa.



Sebelum kalimat Brazikowaz Sinyom IIikipaidiede Uraaa, kalimat dari bahasa Rusia ‘Uraaa’ viral dan trending terlebih dahulu.

Kata Uraa sendiri memiliki makna ungkapan penyemangat atau sebuah sorakan yang sering dilontarkan oleh tentara Rusia, kata ura sendiri pernah diucapkan oleh Presiden Rusia yaitu Vladimir Putin dalam sebuah pidato kenegaraan.

Lantas apakah kalian mengetahui arti kata dan tulis latin yang sebenarnya dari kata Brazikowaz Sinyom IIikipaidiede.

Sesuai hasil penelusuran secara mendalam dan di sadur dari sumber kompeten termasuk dari RT.com, Ura dapat diartikan sebagai ‘Hore’, yang bermakna sebagai seruan kemenangan.

Seruan “Uraa!” juga di gunakan pada Perang Dunia II ketika Tentara Merah menyerang Jerman. Di dalam situasi sulit, mereka senantiasa meneriakkan “Uraa! Uraa!”.

Oleh karena itulah, kata ura selalu digunakan oleh pasukan Uni Soviet (Rusia) untuk membangkitkan semangat dan mental patriotisme para prajuritnya setiap menjalankan misi perang.

Seruan yang menggelegar di dalam suatu parade militer menunjukkan bahwa mereka memiliki pasukan yang tangguh.

Sejak saat itu, tanggal 9 Mei setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Kemenangan (Den Pobedy), yang menjadi momen pengikat persatuan masyarakat Rusia dari berbagai lapisan dan golongan.

Setidaknya ada 20 juta pejuang Rusia yang terdiri dari Tentara Merah dan masyarakat yang gugur akibat perang tersebut.

Rakyat Rusia merayakan Den Pobedy untuk menghormati jasa para pejuang yang telah berkorban untuk mengalahkan Fasis Jerman kala itu.

Salah satu rangkaian acaranya adalah Upacara Bessmertny Polk atau Resimen Abadi di Lapangan Merah, Moskow. Upacara diawali dengan pidato kenegaraan Presiden Rusia.

Lalu dilanjutkan dengan parade militer yang menampilkan jajaran pasukan Rusia dan alutsista, yang diiringi marching band militer terbaik.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4103 seconds (0.1#10.140)