Logistik Instan: Strategi Teleport Dominasi Pasar E-commerce Asia Tenggara
loading...
A
A
A
KUALA LUMPUR - Transaksi e-commerce lintas negara di Asia Tenggara mengalami lonjakan. Tercatat, transaksi e-commerce lintas negara antara China dan di lima negara Asia Tenggara (termasuk Indonesia) diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar USD3,8 miliar pada 2025.
Selain itu, volume e-commerce lintas batas melalui udara juga diprediksi akan tumbuh sekitar 20 hingga 25% pada 2027.
Oleh karena itu, CEO Teleport, Pete Chareonwongsak menargetkan bisa mencapai pengiriman 2 juta paket setiap harinya pada tahun 2025 mendatang.
“Kami siap. Kami ingin mengubah cara pengiriman logistik lintas batas negara di kawasan Asia Tenggara. Memberikan layanan yang cepat, terjangkau, dan dapat diandalkan memang menantang, namun kami yakin kami dapat mewujudkan beragam kemudahan ini bagi semua orang,” ujar Pete saat Media Briefing Teleport “Next-Day” di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (13/5/2024).
Teleport merupakan penyedia layanan logistik dari Capital A, induk dari perusahaan maskapai AirAsia, yang berdiri sejak 2018.
Menggunakan kapasitas dari kargo udara dengan pesawat AirAsia serta lebih dari 30 maskapai mitra, yang fokus untuk pengiriman paket kecil hingga individu lintas negara.
Pada kesempatan itu, Pete juga mengakui saat ini era serba instan, termasuk keinginan orang yang berbelanja melalui e-commerce ingin segera menerima paketnya meskipun lintas negara.
“Saya minta maaf untuk mengatakan kepada kita semua, kini semuanya serba instan,” kata Pete.
“Jika berbicara tentang e-commerce, sekarang sangat mudah untuk belanja online, tekan tombol, masukkan ke dalam keranjang, tekan pesan, ini cepat, ini instan. Namun disitulah penantian dimulai. Tapi, orang benci menunggu. Jadi kembali ke pertanyaan, mengapa tidak ada pengiriman cepat, murah dan bagus,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pete mengatakan Teleport hadir untuk menjawab keinginan orang di era serba instan yakni menyediakan layanan pengiriman logistik yang cepat dan murah.
Selain itu, volume e-commerce lintas batas melalui udara juga diprediksi akan tumbuh sekitar 20 hingga 25% pada 2027.
Oleh karena itu, CEO Teleport, Pete Chareonwongsak menargetkan bisa mencapai pengiriman 2 juta paket setiap harinya pada tahun 2025 mendatang.
“Kami siap. Kami ingin mengubah cara pengiriman logistik lintas batas negara di kawasan Asia Tenggara. Memberikan layanan yang cepat, terjangkau, dan dapat diandalkan memang menantang, namun kami yakin kami dapat mewujudkan beragam kemudahan ini bagi semua orang,” ujar Pete saat Media Briefing Teleport “Next-Day” di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (13/5/2024).
Teleport merupakan penyedia layanan logistik dari Capital A, induk dari perusahaan maskapai AirAsia, yang berdiri sejak 2018.
Menggunakan kapasitas dari kargo udara dengan pesawat AirAsia serta lebih dari 30 maskapai mitra, yang fokus untuk pengiriman paket kecil hingga individu lintas negara.
Pada kesempatan itu, Pete juga mengakui saat ini era serba instan, termasuk keinginan orang yang berbelanja melalui e-commerce ingin segera menerima paketnya meskipun lintas negara.
“Saya minta maaf untuk mengatakan kepada kita semua, kini semuanya serba instan,” kata Pete.
“Jika berbicara tentang e-commerce, sekarang sangat mudah untuk belanja online, tekan tombol, masukkan ke dalam keranjang, tekan pesan, ini cepat, ini instan. Namun disitulah penantian dimulai. Tapi, orang benci menunggu. Jadi kembali ke pertanyaan, mengapa tidak ada pengiriman cepat, murah dan bagus,” ujarnya.
Oleh karena itu, Pete mengatakan Teleport hadir untuk menjawab keinginan orang di era serba instan yakni menyediakan layanan pengiriman logistik yang cepat dan murah.