Baru Mulai Merintis Bisnis Sendiri Saat Pandemi? Lakukan 4 Langkah Ini!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi memunculkan banyak orang yang banting stir menjadi pengusaha atau pebisnis pemula. Mereka sudah memiliki merek/jenama sendiri. Namun, seringnya kebingungan untuk melakukan promosi atau tidak tahu cara memperkuat identitas merek dan memanfaatkan saluran pemasaran yang tepat. Nah, berikut tips yang bisa dilakukan:
1. Target Audiens Harus Jelas
Kesalahan umum pelaku UMKM dalam membangun identitas merek adalah tidak menentukan target audiens yang jelas.
Pelaku usaha perlu tahu dan mengenali target audiensnya siapa, kebiasaannya seperti apa, pola perilaku yang dimiliki seperti apa, serta hal-hal yang disukai apa saja.
Githa Lucentia, Marketing Communications, Madame Gie mengatakan bahwa penting untuk melakukan riset soal target audiens. Madame Gie merupakan merek beauty dan skincare lokal ternama yang dinaungi oleh Gisella Anastasia.
”Dengan mengetahui jelas siapa target audiensnya, kita bisa konsisten dalam menyuguhkan konten promosi produk,” ungkapnya. Githa juga menyarankan pelaku usaha belajar dari kompetitor agar bisa menghindari duplikasi.
2. Bentuk Identitas Merek Jelas
Dengan banyaknya merek-merek lokal yang bermunculan selama pandemi, persaingan antar bisnis menjadi lebih sulit.
Senior Business Development Manager, Zilingo Indonesia Jamilah menjelaskan, saat ini sudah banyak sekali merek-merek khususnya di industri kecantikan yang mengklaim produk mereka berbahan alami, memiliki formula long lasting, hingga menyuguhkan tampilan fun dan playful untuk kalangan remaja.
1. Target Audiens Harus Jelas
Kesalahan umum pelaku UMKM dalam membangun identitas merek adalah tidak menentukan target audiens yang jelas.
Pelaku usaha perlu tahu dan mengenali target audiensnya siapa, kebiasaannya seperti apa, pola perilaku yang dimiliki seperti apa, serta hal-hal yang disukai apa saja.
Githa Lucentia, Marketing Communications, Madame Gie mengatakan bahwa penting untuk melakukan riset soal target audiens. Madame Gie merupakan merek beauty dan skincare lokal ternama yang dinaungi oleh Gisella Anastasia.
”Dengan mengetahui jelas siapa target audiensnya, kita bisa konsisten dalam menyuguhkan konten promosi produk,” ungkapnya. Githa juga menyarankan pelaku usaha belajar dari kompetitor agar bisa menghindari duplikasi.
2. Bentuk Identitas Merek Jelas
Dengan banyaknya merek-merek lokal yang bermunculan selama pandemi, persaingan antar bisnis menjadi lebih sulit.
Senior Business Development Manager, Zilingo Indonesia Jamilah menjelaskan, saat ini sudah banyak sekali merek-merek khususnya di industri kecantikan yang mengklaim produk mereka berbahan alami, memiliki formula long lasting, hingga menyuguhkan tampilan fun dan playful untuk kalangan remaja.