Waspada Serangan Ransomware, Jangan Panik, Ini Ciri-cirinya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di era digital seperti sekarang, ada saja kelakuan para penjahat siber. Untuk itu perlu waspada terhadap ancaman-ancaman yang ada, salah satunya ransomware.
Ransomware adalah malware yang menargetkan perangkat keras untuk memperoleh informasi berharga pengguna dan mengenkripsi semua yang ditemukannya. Kemudian mengunci file tersebut.
Selanjutnya, ransomware akan menampilkan pesan yang menuntut pembayaran untuk memulihkan dan mengembalikan data.
Jika korban ransomware membayar tebusan yang diminta, salah satu dari beberapa skenario akan terjadi. Pertama, dalam beberapa kasus, terkadang ransomers mengirimkan kunci dekripsi dengan instruksi.
Kedua di beberapa ransomers hanya mengambil uang korban dan kemudian menghilang. Sementara di beberapa kasus, bahkan para pelaku kejahatan siber tidak dapat memulihkan data meskipun mereka menginginkannya — beberapa ransomware merusak file secara permanen.
Ransomware dapat masuk ke komputer Anda dengan berbagai cara. Misalnya, saat mencolokkan flash drive yang terinfeksi atau mengunduh sesuatu dari situs web yang berbahaya.
Email dengan lampiran berbahaya atau tautan ke situs berbahaya adalah sumber infeksi yang paling umum. Aspek yang paling tidak menyenangkan dari banyak program ransomware adalah kemampuannya untuk menyebar ke seluruh perangkat di jaringan yang sama.
Itu berarti jika desktop rumah Anda terinfeksi malware, kemungkinan juga bisa menginfeksi laptop Anda juga. Dan satu bagian dari ransomware di perangkat kerja dapat menghentikan seluruh komunikasi dalam perusahaan.
Lalu apa yang harus dilakukan jika data sudah terlanjur dienkripsi?
Mengutip Kaspersky dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/9), yang utama jangan panik. Sebab meskipun ini situasi yang buruk, bukan tidak mungkin bisa memulihkan file kembali.
Selain itu, jangan pernah membayar tebusan. Setiap bayaran tebusan akan digunakan untuk pengembangan malware di masa depan dan memberikan sinyal kepada para pelaku kejahatan siber bahwa skema tersebut masih menguntungkan.
Bahkan jika membayar tebusan, itu tidak menjamin Anda mendapatkan data kembali.
Gunakan layanan Crypto Sheriff di situs web No More Ransom untuk mengetahui malware apa yang telah menginfeksi data Anda.
Sebuah decryptor mungkin sudah tersedia untuk itu, dalam hal ini Anda dapat menggunakannya untuk memulihkan data kembali tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
No More Ransom, yang didukung oleh Europol dan berbagai perusahaan anti kejahatan siber, menampung lusinan decryptors.
Jika tidak dapat menemukan decryptor untuk ransomware yang menyerang Anda, terus lakukan pengecekan, karena mungkin itu selalu dirilis setiap hari.
Ransomware adalah malware yang menargetkan perangkat keras untuk memperoleh informasi berharga pengguna dan mengenkripsi semua yang ditemukannya. Kemudian mengunci file tersebut.
Selanjutnya, ransomware akan menampilkan pesan yang menuntut pembayaran untuk memulihkan dan mengembalikan data.
Jika korban ransomware membayar tebusan yang diminta, salah satu dari beberapa skenario akan terjadi. Pertama, dalam beberapa kasus, terkadang ransomers mengirimkan kunci dekripsi dengan instruksi.
Kedua di beberapa ransomers hanya mengambil uang korban dan kemudian menghilang. Sementara di beberapa kasus, bahkan para pelaku kejahatan siber tidak dapat memulihkan data meskipun mereka menginginkannya — beberapa ransomware merusak file secara permanen.
Ransomware dapat masuk ke komputer Anda dengan berbagai cara. Misalnya, saat mencolokkan flash drive yang terinfeksi atau mengunduh sesuatu dari situs web yang berbahaya.
Email dengan lampiran berbahaya atau tautan ke situs berbahaya adalah sumber infeksi yang paling umum. Aspek yang paling tidak menyenangkan dari banyak program ransomware adalah kemampuannya untuk menyebar ke seluruh perangkat di jaringan yang sama.
Itu berarti jika desktop rumah Anda terinfeksi malware, kemungkinan juga bisa menginfeksi laptop Anda juga. Dan satu bagian dari ransomware di perangkat kerja dapat menghentikan seluruh komunikasi dalam perusahaan.
Lalu apa yang harus dilakukan jika data sudah terlanjur dienkripsi?
Mengutip Kaspersky dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/9), yang utama jangan panik. Sebab meskipun ini situasi yang buruk, bukan tidak mungkin bisa memulihkan file kembali.
Selain itu, jangan pernah membayar tebusan. Setiap bayaran tebusan akan digunakan untuk pengembangan malware di masa depan dan memberikan sinyal kepada para pelaku kejahatan siber bahwa skema tersebut masih menguntungkan.
Bahkan jika membayar tebusan, itu tidak menjamin Anda mendapatkan data kembali.
Gunakan layanan Crypto Sheriff di situs web No More Ransom untuk mengetahui malware apa yang telah menginfeksi data Anda.
Sebuah decryptor mungkin sudah tersedia untuk itu, dalam hal ini Anda dapat menggunakannya untuk memulihkan data kembali tanpa mengeluarkan uang sepeser pun.
No More Ransom, yang didukung oleh Europol dan berbagai perusahaan anti kejahatan siber, menampung lusinan decryptors.
Jika tidak dapat menemukan decryptor untuk ransomware yang menyerang Anda, terus lakukan pengecekan, karena mungkin itu selalu dirilis setiap hari.
(dan)