Riset: Konsumen Indonesia Mudah Selingkuh, Tak Loyal ke Brand Tertentu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Konsumen Indonesia tipikal penasaran dan tertarik dengan brand baru. Yang tidak dikenal sekalipun. Mereka tidak takut untuk mencoba-coba membeli produk baru dengan harga yang lebih murah, terutama di momen seperti festival belanja.
Hal tersebut terungkap dalam Laporan Tren Festival Belanja Online di Indonesia 2021 yang dirilis oleh perusahaan teknologi periklanan The Trade Desk.
Menurut hasil riset tersebut, konsumen Indonesia selalu menantikan festival-festival belanja online seperti 10.10, 11.11 dan 12.12, atau juga yang dikenal sebagai Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional).
Sementara setengah konsumen Indonesia (52 persen) tertarik untuk mengenal brand-brand baru selama festival belanja online berlangsung.
Riset tersebut membahas perilaku konsumen yang terbentuk selama festival belanja online. Terungkap 8 dari 10 (82 persen) konsumen Indonesia mulai berbelanja secara online setidaknya satu kali per bulan, bahkan 1 dari 4 konsumen berbelanja secara online beberapa kali dalam seminggu atau lebih.
The Trade Desk juga menemukan dua kepribadian pembelanja online yang tercermin dalam riset ini yaitu pembelanja 'terencana' dan 'impulsif'.
Hampir 2 dari 3 (64 persen) pembelanja online aktif menggambarkan diri mereka sebagai pembelanja 'terencana' di mana mereka sudah merencanakan dan mempelajari apa yang akan dibelanjakan sebelum berbelanja.
Namun, selama festival belanja online, beberapa dari pembelanja 'terencana' ini menjadi impulsif, di mana hal ini tercermin dari peningkatan proporsi pembelanja 'impulsif' sebesar hampir dua kali lipat.
Faktanya, 42 persen dari pembelanja 'terencana' mengaku berbelanja lebih banyak selama festival belanja online, memberi peluang bagi pemasar mengembangkan strategi yang dapat menjangkau dan memengaruhi para pembelanja tersebut.
Hal tersebut terungkap dalam Laporan Tren Festival Belanja Online di Indonesia 2021 yang dirilis oleh perusahaan teknologi periklanan The Trade Desk.
Menurut hasil riset tersebut, konsumen Indonesia selalu menantikan festival-festival belanja online seperti 10.10, 11.11 dan 12.12, atau juga yang dikenal sebagai Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional).
Sementara setengah konsumen Indonesia (52 persen) tertarik untuk mengenal brand-brand baru selama festival belanja online berlangsung.
Riset tersebut membahas perilaku konsumen yang terbentuk selama festival belanja online. Terungkap 8 dari 10 (82 persen) konsumen Indonesia mulai berbelanja secara online setidaknya satu kali per bulan, bahkan 1 dari 4 konsumen berbelanja secara online beberapa kali dalam seminggu atau lebih.
The Trade Desk juga menemukan dua kepribadian pembelanja online yang tercermin dalam riset ini yaitu pembelanja 'terencana' dan 'impulsif'.
Hampir 2 dari 3 (64 persen) pembelanja online aktif menggambarkan diri mereka sebagai pembelanja 'terencana' di mana mereka sudah merencanakan dan mempelajari apa yang akan dibelanjakan sebelum berbelanja.
Namun, selama festival belanja online, beberapa dari pembelanja 'terencana' ini menjadi impulsif, di mana hal ini tercermin dari peningkatan proporsi pembelanja 'impulsif' sebesar hampir dua kali lipat.
Faktanya, 42 persen dari pembelanja 'terencana' mengaku berbelanja lebih banyak selama festival belanja online, memberi peluang bagi pemasar mengembangkan strategi yang dapat menjangkau dan memengaruhi para pembelanja tersebut.