Ciri-Ciri Anak Kecanduan Gadget dan Peran Orang Tua dalam Pendampingan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gadget atau gawai merupakan perangkat yang bisa dioperasikan oleh berbagai usia. Terlebih anak-anak sekarang, yang ketika lahir sudah di era digital, mungkin tak seperti para orang tuanya dulu.
Roslina Verauli, Psikolog Anak dan Keluarga, mengatakan bahwa di era digital saat ini, orang tua tidak bisa menghindari anak dalam penggunaan gawai. Sebab, gawai dinilai bagus dalam kehidupan anak di masa mendatang.
Namun di lain sisi, orang tua tentu khawatir jika anak mereka kecanduan gadget. Tetapi orang tua juga tidak tahu pasti indikasi bahwa anak telah kecanduan gadget.
Vera menjelaskan, bahwa kecanduan gadget diindikasikan dengan terganggunya fungsi anak sehari-hari, seperti bermain, belajar, berinteraksi dengan keluarga dan teman.
"Penggunaan gadget untuk anak-anak bermain jangan lebih dari satu jam," jelasnya secara virtual.
Kendati demikian, tak sedikit juga orang tua yang menggunakan gawai sebagai sosok pengganti dirinya. Jadi, alih-alih mengajak main anak, tetapi malah membiarkannya bermain gawai sendiri.
Tentu hal ini salah. Orang tua nantinya malah kesulitan membatasi anak menggunakan gawai. Sebab, anak dibiasakan dengan gawai, dibandingkan berinteraksi dengan orang lain.
"Bahkan ada yang (pakai gawai) 5-7 jam per hari, digunakan untuk bermain bukan belajar. Itu mengerikan. Takutnya anak cenderung punya masalah emosional," tambah Vera.
Peran orang tua tetap harus sebagai pendamping. Sebab, di setiap tahap usia anak memiliki tujuan dan batasan berbeda-beda. Tapi ada satu hal yang sama, bahwa gawai merupakan media proses belajar anak.
Roslina Verauli, Psikolog Anak dan Keluarga, mengatakan bahwa di era digital saat ini, orang tua tidak bisa menghindari anak dalam penggunaan gawai. Sebab, gawai dinilai bagus dalam kehidupan anak di masa mendatang.
Namun di lain sisi, orang tua tentu khawatir jika anak mereka kecanduan gadget. Tetapi orang tua juga tidak tahu pasti indikasi bahwa anak telah kecanduan gadget.
Vera menjelaskan, bahwa kecanduan gadget diindikasikan dengan terganggunya fungsi anak sehari-hari, seperti bermain, belajar, berinteraksi dengan keluarga dan teman.
"Penggunaan gadget untuk anak-anak bermain jangan lebih dari satu jam," jelasnya secara virtual.
Kendati demikian, tak sedikit juga orang tua yang menggunakan gawai sebagai sosok pengganti dirinya. Jadi, alih-alih mengajak main anak, tetapi malah membiarkannya bermain gawai sendiri.
Tentu hal ini salah. Orang tua nantinya malah kesulitan membatasi anak menggunakan gawai. Sebab, anak dibiasakan dengan gawai, dibandingkan berinteraksi dengan orang lain.
"Bahkan ada yang (pakai gawai) 5-7 jam per hari, digunakan untuk bermain bukan belajar. Itu mengerikan. Takutnya anak cenderung punya masalah emosional," tambah Vera.
Peran orang tua tetap harus sebagai pendamping. Sebab, di setiap tahap usia anak memiliki tujuan dan batasan berbeda-beda. Tapi ada satu hal yang sama, bahwa gawai merupakan media proses belajar anak.