Pentingnya Sikap Skeptis Agar Terhindar dari Hoaks Seperti Babi Ngepet
loading...
A
A
A
JAKARTA - Informasi bohong atau hoaks adalah sesuatu yang negatif dan masih sering beredar di internet. Tak sedikit masyarakat yang termakan oleh hoaks.
Hoaks terakhir yang ramai dibicarakan di dunia maya adalah penemuan babi ngepet di Depok Jawa Barat. Belakangan, hoaks tersebut disebarkan oleh seorang ustaz demi mendongkrak popularitasnya.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar terhindar dari hoaks adalah menumbuhkan sikap skeptis dalam diri. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skeptis berarti kurang percaya atau ragu-ragu (terhadap keberhasilan ajaran dan sebagainya).
Kurangnya sikap skeptis dalam diri, maka semakin banyak hoaks yang akan menyerang. Sebab, segala informasi akan diterima akan ditelan secara utuh.
"Bahkan disebarkan kembali tanpa periksa ulang kebenarannya atau disaring terlebih dahulu," tulis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), melalui akun Twitter resminya, dikutip Senin (3/5).
Ada beberapa cara untuk menumbuhkan sikap skeptis dalam diri. Pertama, tumbuhkan rasa selalu ingin tahu atau kepo terhadap informasi yang sedang heboh dan diterima.
Kedua, tidak mudah percaya terhadap informasi yang diterima, dan selalu mawas diri saat ingin menyebarkan kembali informasi tersebut.
Ketiga, biasakan selalu memeriksa kembali setiap informasi yang didapat pada sumber-sumber yang terpercaya.
Jangan mudah biarkan diri kita dan lingkungan sekitar terpapar hoaks dan malah menimbulkan kerugian. Bersikaplah skeptia pada setiap informasi yang diterima dan jangan keburu gatal untuk membagikannya kembali.
Hoaks terakhir yang ramai dibicarakan di dunia maya adalah penemuan babi ngepet di Depok Jawa Barat. Belakangan, hoaks tersebut disebarkan oleh seorang ustaz demi mendongkrak popularitasnya.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar terhindar dari hoaks adalah menumbuhkan sikap skeptis dalam diri. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), skeptis berarti kurang percaya atau ragu-ragu (terhadap keberhasilan ajaran dan sebagainya).
Kurangnya sikap skeptis dalam diri, maka semakin banyak hoaks yang akan menyerang. Sebab, segala informasi akan diterima akan ditelan secara utuh.
"Bahkan disebarkan kembali tanpa periksa ulang kebenarannya atau disaring terlebih dahulu," tulis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), melalui akun Twitter resminya, dikutip Senin (3/5).
Ada beberapa cara untuk menumbuhkan sikap skeptis dalam diri. Pertama, tumbuhkan rasa selalu ingin tahu atau kepo terhadap informasi yang sedang heboh dan diterima.
Kedua, tidak mudah percaya terhadap informasi yang diterima, dan selalu mawas diri saat ingin menyebarkan kembali informasi tersebut.
Ketiga, biasakan selalu memeriksa kembali setiap informasi yang didapat pada sumber-sumber yang terpercaya.
Jangan mudah biarkan diri kita dan lingkungan sekitar terpapar hoaks dan malah menimbulkan kerugian. Bersikaplah skeptia pada setiap informasi yang diterima dan jangan keburu gatal untuk membagikannya kembali.
(dan)