Platform E-Learning Hadirkan Akses Literasi Digital secara Gratis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemampuan literasi digital membuka peluang lahirnya berbagai platform e-learning, salah satunya DigitalClassASEAN.org.
Platform ini secara resmi diperkenalkan saat event ASEAN Digital Literacy Impact Forum di Bali pekan lalu. Tujuannya untuk membuka akses bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan literasi digital secara gratis.
“Platform ini tidak hanya menyasar kaum muda tetapi juga para pengajar, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, lansia, dan penyandang disabilitas. Memprioritaskan inklusivitas dan aksesibilitas, DigitalClassASEAN.org menawarkan tools untuk membantu individu penyandang disabilitas dalam perjalanan belajar mereka,” kata Lead for Google.org Asia Pasific Marija Ralic, dilansir dari keterangan resminya, Jumat (24/11/2023).
Lembaga filantropi Google ini bersama ASEAN Foundation meluncurkan literasi digital sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan literasi digital dan menciptakan ruang digital yang lebih aman di Asia Tenggara. DigitalClassASEAN.org menawarkan lima modul utama yang mencakup topik-topik penting dan relevan mengenai literasi digital, yaitu digital citizenship, literasi media dan informasi, misinformasi dan disinformasi, dan partisipasi digital yang positif.
Beberapa topik khusus seperti etika bermedia sosial , digital parenting, dan menghindari penipuan online juga dapat turut diakses oleh pengguna. Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Dr. Piti Srisangnam mengapresiasi pencapaian kolektif yang melibatkan partisipasi aktif dan dedikasi dari seluruh stakeholder program ini.
“Misi bersama dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman telah membawa kita selangkah lebih dekat untuk menciptakan ruang digital yang inklusif di Asia Tenggara. Dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan literasi digital, para penerima manfaat ASEAN DLP menjadi agen perubahan dalam memerangi disinformasi dan misinformasi online di komunitas mereka masing-masing,” kata Srisangnam.
ASEAN Digital Literacy Program (DLP), sebuah kolaborasi antara dan Google.org, lembaga filantropi Google, ASEAN Foundation berkolaborasi dengan Break the Fake Movement, mitra pelaksana lokal ASEAN DLP dan organisasi pemeriksa fakta (fact-checking) di Filipina, untuk pengembangan modul. Modul dan platform ini tersedia dalam delapan bahasa lokal ASEAN, yakni Bahasa Indonesia, Burma, Khmer, Laos, Melayu, Tagalog, Thailand, dan Vietnam. Setelah menyelesaikan semua bab, para pembelajar dapat mengunduh sertifikat pencapaian.
Platform ini secara resmi diperkenalkan saat event ASEAN Digital Literacy Impact Forum di Bali pekan lalu. Tujuannya untuk membuka akses bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan literasi digital secara gratis.
“Platform ini tidak hanya menyasar kaum muda tetapi juga para pengajar, tokoh masyarakat, pejabat pemerintah, lansia, dan penyandang disabilitas. Memprioritaskan inklusivitas dan aksesibilitas, DigitalClassASEAN.org menawarkan tools untuk membantu individu penyandang disabilitas dalam perjalanan belajar mereka,” kata Lead for Google.org Asia Pasific Marija Ralic, dilansir dari keterangan resminya, Jumat (24/11/2023).
Lembaga filantropi Google ini bersama ASEAN Foundation meluncurkan literasi digital sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan literasi digital dan menciptakan ruang digital yang lebih aman di Asia Tenggara. DigitalClassASEAN.org menawarkan lima modul utama yang mencakup topik-topik penting dan relevan mengenai literasi digital, yaitu digital citizenship, literasi media dan informasi, misinformasi dan disinformasi, dan partisipasi digital yang positif.
Baca Juga
Beberapa topik khusus seperti etika bermedia sosial , digital parenting, dan menghindari penipuan online juga dapat turut diakses oleh pengguna. Direktur Eksekutif ASEAN Foundation Dr. Piti Srisangnam mengapresiasi pencapaian kolektif yang melibatkan partisipasi aktif dan dedikasi dari seluruh stakeholder program ini.
“Misi bersama dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman telah membawa kita selangkah lebih dekat untuk menciptakan ruang digital yang inklusif di Asia Tenggara. Dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan literasi digital, para penerima manfaat ASEAN DLP menjadi agen perubahan dalam memerangi disinformasi dan misinformasi online di komunitas mereka masing-masing,” kata Srisangnam.
ASEAN Digital Literacy Program (DLP), sebuah kolaborasi antara dan Google.org, lembaga filantropi Google, ASEAN Foundation berkolaborasi dengan Break the Fake Movement, mitra pelaksana lokal ASEAN DLP dan organisasi pemeriksa fakta (fact-checking) di Filipina, untuk pengembangan modul. Modul dan platform ini tersedia dalam delapan bahasa lokal ASEAN, yakni Bahasa Indonesia, Burma, Khmer, Laos, Melayu, Tagalog, Thailand, dan Vietnam. Setelah menyelesaikan semua bab, para pembelajar dapat mengunduh sertifikat pencapaian.
(msf)