Ini Alasan Mengapa Pembeli Galaxy S21 Tidak Butuh Charger dan Earphone
loading...
A
A
A
Nah, yang menjadi masalah, hanya 20 persen sampah elektronik di seluruh dunia yang bisa di daur ulang. Bahkan, tidak sembarang perusahaan yang bisa mendaur ulang sampah elektronik.
Lalu, lari kemana sisa limbah elektronik itu? Dibakar, ditimbun, dan dibuang ke sungai dan laut. Padahal, selain kandungan plastik, sampah elektronik memiliki banyak komponen logam berat berbahaya dan beracun bagi lingkungan.
Mengubah Tingkah Laku
Melihat fakta di atas, rasanya memang tidak ada alasan bagi konsumen yang membeli Galaxy S21 untuk protes, kesal, atau tidak jadi beli hanya karena alasan tidak ada charger dan earphone. Justru sebaliknya, seperti yang disebut Head of Customer Experience Samsung Patrick Chomet, mereka-mereka inilah yang paling mudah mengadopsi kebiasaan reuse (penggunaan kembali) dan gaya hidup ramah lingkungan.
”Kami berharap konsumen bisa terhindar dari konsumsi berlebihan. Karena banyak konsumen yang merasa mendapat charger yang tidak dibutuhkan saat membeli ponsel baru,” jelasnya. Apalagi, Samsung sendiri sudah mulai mengadopsi USB-C sejak 2017. Logikanya, selama lebih dari 3 tahun konsumen sudah terbiasa dan sudah memiliki beragam aksesoris pendukung.
Kalaupun memang belum memiliki kepala charger, Samsung Indonesia sudah menurunkan harga adapter charger mereka untuk Galaxy S21. Konsumen bisa membeli adapter atau kepala chargernya saja, atau sepaket dengan kabel bahkan wireless charger pad.
Kepala charger yang sudah mendukung Super Fast Charging 25W dengan dukungan USB-C dibanderol Rp449.000. Sementara pengisian daya nirkabel Samsung Wireless Charger 9W dijual mulai Rp549 ribu hingga Rp1,199 juta.
Tapi, bagaimana dengan ketiadaan earphone? Jujur, sejak memakai True Wireless Earphone (TWS), Sindonews sudah lama tidak memakai earphone dengan kabel. Alasannya, lebih praktis. Juga, tetap nyaman dan berkualitas.
Pilihan harganya pun beragam, mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Belum tentu juga jika diberikan earphone kabel pasti terpakai oleh konsumen Galaxy S21.
Maka, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup konsumen saat ini sudah berubah. Sudah saatnya konsumen—khususnya menengah ke atas—yang jadi pengguna Galaxy S21 ataupun iPhone 12 mulai berpikir soal lingkungan dan e-Waste.
Berdasarkan perhitungan The Global E-waste Monitor 2017 Quantities, Flows, and Resources, sampah elektronik yang dihasilkan penduduk Indonesia pada 2016 sudah mencapai 1,274 juta ton. Jumlah itu akan terus meningkat. Dan tidak ada salahnya untuk tidak menjadi bagian dari situ.
Lalu, lari kemana sisa limbah elektronik itu? Dibakar, ditimbun, dan dibuang ke sungai dan laut. Padahal, selain kandungan plastik, sampah elektronik memiliki banyak komponen logam berat berbahaya dan beracun bagi lingkungan.
Mengubah Tingkah Laku
Melihat fakta di atas, rasanya memang tidak ada alasan bagi konsumen yang membeli Galaxy S21 untuk protes, kesal, atau tidak jadi beli hanya karena alasan tidak ada charger dan earphone. Justru sebaliknya, seperti yang disebut Head of Customer Experience Samsung Patrick Chomet, mereka-mereka inilah yang paling mudah mengadopsi kebiasaan reuse (penggunaan kembali) dan gaya hidup ramah lingkungan.
”Kami berharap konsumen bisa terhindar dari konsumsi berlebihan. Karena banyak konsumen yang merasa mendapat charger yang tidak dibutuhkan saat membeli ponsel baru,” jelasnya. Apalagi, Samsung sendiri sudah mulai mengadopsi USB-C sejak 2017. Logikanya, selama lebih dari 3 tahun konsumen sudah terbiasa dan sudah memiliki beragam aksesoris pendukung.
Kalaupun memang belum memiliki kepala charger, Samsung Indonesia sudah menurunkan harga adapter charger mereka untuk Galaxy S21. Konsumen bisa membeli adapter atau kepala chargernya saja, atau sepaket dengan kabel bahkan wireless charger pad.
Kepala charger yang sudah mendukung Super Fast Charging 25W dengan dukungan USB-C dibanderol Rp449.000. Sementara pengisian daya nirkabel Samsung Wireless Charger 9W dijual mulai Rp549 ribu hingga Rp1,199 juta.
Tapi, bagaimana dengan ketiadaan earphone? Jujur, sejak memakai True Wireless Earphone (TWS), Sindonews sudah lama tidak memakai earphone dengan kabel. Alasannya, lebih praktis. Juga, tetap nyaman dan berkualitas.
Pilihan harganya pun beragam, mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Belum tentu juga jika diberikan earphone kabel pasti terpakai oleh konsumen Galaxy S21.
Maka, dapat disimpulkan bahwa gaya hidup konsumen saat ini sudah berubah. Sudah saatnya konsumen—khususnya menengah ke atas—yang jadi pengguna Galaxy S21 ataupun iPhone 12 mulai berpikir soal lingkungan dan e-Waste.
Berdasarkan perhitungan The Global E-waste Monitor 2017 Quantities, Flows, and Resources, sampah elektronik yang dihasilkan penduduk Indonesia pada 2016 sudah mencapai 1,274 juta ton. Jumlah itu akan terus meningkat. Dan tidak ada salahnya untuk tidak menjadi bagian dari situ.