Bukan WhatsApp, Ini Aplikasi Terbanyak Kumpulkan Data Pribadi Anda!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiba-tiba saja warganet heboh ingin menyingkirkan aplikasi WhatsApp dari ponsel mereka. Secepat mungkin. Lantas menggantinya dengan aplikasi online messenger yang mungkin belum pernah mereka sentuh sebelumnya: Telegram dan Signal.
Gara-garanya aturan baru dari aplikasi chatting terbesar di Indonesia WhatsApp yang akan berlaku Februari 2021. Yang digunakan oleh 80 persen warganet Indonesia . Alasannya sederhana. Karena mereka takut data-data mereka nantinya bisa diketahui oleh WhatsApp. Benarkah demikian?
Pemerhati teknologi sekaligus Antivirus Specialist Alfons Tanujaya mengatakan, chat atau pembicaraan pengguna di WhatsApp aman karena sudah di enkripsi secara end to end. ”Terkait dengan olah metadata, tidak hanya WhatsApp, namun semua sosial media melakukannya,” ungkap Alfons.
Bahkan Alfons menyebut bahwa yang dilakukan oleh Google Maps dan Waze bahkan lebih berbahaya karena mereka bisa mengetahui posisi Anda sepanjang tahun. ”Jika WhatsApp bisa mengetahui siapa selingkuhan Anda, maka Google Maps dan Waze bisa tahu dimana selingkuhan Anda berada,” canda Alfons.
Melihat hal tersebut, Sindonews pun tergelitik. Sebelumnya, Sindonews sudah menulis bagaimana pengguna akan ”menggadaikan” data dan informasi pribadi mereka begitu mereka menggunakan sosial media.
Tapi, yang jadi pertanyaan kemudian, aplikasi sosial media manakah yang paling banyak menyimpan dan mengumpulkan data pribadi yang kita miliki? Apakah WhatsApp?
Jenis Data yang Disimpan Aplikasi
Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada pertanyaan lain yang tidak kalah menarik. Jenis data apa sih yang bisa dikumpulkan, ditarik, dan disimpan oleh sosial media?
Jawabannya, ternyata mengejutkan. Mary Atamaniuk dari Clario mengatakan, aplikasi over the top (OTT) itu tidak hanya menyimpan nama, tanggal lahir, dan alamat email. Melainkan sampai ke hal-hal yang sangat detil seperti hewan peliharaan, hobi, tinggi badan, berat badan, dan bahkan apa yang Anda lakukan sebelum tidur.
”Mereka juga bisa menyimpan informasi bank Anda, tautan ke media sosial, serta konten yang Anda bagikan. Jenis data yang dikumpulan sangat berbeda, tergantung jenis bisnis dari aplikasi itu,” kata Mary.
Gara-garanya aturan baru dari aplikasi chatting terbesar di Indonesia WhatsApp yang akan berlaku Februari 2021. Yang digunakan oleh 80 persen warganet Indonesia . Alasannya sederhana. Karena mereka takut data-data mereka nantinya bisa diketahui oleh WhatsApp. Benarkah demikian?
Pemerhati teknologi sekaligus Antivirus Specialist Alfons Tanujaya mengatakan, chat atau pembicaraan pengguna di WhatsApp aman karena sudah di enkripsi secara end to end. ”Terkait dengan olah metadata, tidak hanya WhatsApp, namun semua sosial media melakukannya,” ungkap Alfons.
Bahkan Alfons menyebut bahwa yang dilakukan oleh Google Maps dan Waze bahkan lebih berbahaya karena mereka bisa mengetahui posisi Anda sepanjang tahun. ”Jika WhatsApp bisa mengetahui siapa selingkuhan Anda, maka Google Maps dan Waze bisa tahu dimana selingkuhan Anda berada,” canda Alfons.
Melihat hal tersebut, Sindonews pun tergelitik. Sebelumnya, Sindonews sudah menulis bagaimana pengguna akan ”menggadaikan” data dan informasi pribadi mereka begitu mereka menggunakan sosial media.
Tapi, yang jadi pertanyaan kemudian, aplikasi sosial media manakah yang paling banyak menyimpan dan mengumpulkan data pribadi yang kita miliki? Apakah WhatsApp?
Jenis Data yang Disimpan Aplikasi
Sebelum menjawab pertanyaan itu, ada pertanyaan lain yang tidak kalah menarik. Jenis data apa sih yang bisa dikumpulkan, ditarik, dan disimpan oleh sosial media?
Jawabannya, ternyata mengejutkan. Mary Atamaniuk dari Clario mengatakan, aplikasi over the top (OTT) itu tidak hanya menyimpan nama, tanggal lahir, dan alamat email. Melainkan sampai ke hal-hal yang sangat detil seperti hewan peliharaan, hobi, tinggi badan, berat badan, dan bahkan apa yang Anda lakukan sebelum tidur.
”Mereka juga bisa menyimpan informasi bank Anda, tautan ke media sosial, serta konten yang Anda bagikan. Jenis data yang dikumpulan sangat berbeda, tergantung jenis bisnis dari aplikasi itu,” kata Mary.