Ini 6 Fungsi Istimewa Selot USB type C yang Ada di Ponsel Anda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ponsel dengan selot type C kini seolah jadi standar bagi ponsel yang dipasarkan saat ini. Bahkan, di rentang harga Rp2 jutaan pun pabrikan sudah memasarkan ponsel dengan USB type C.
Bisa Membawa Data Display
USB type C bisa membawa data display. Karena itu, pengguna hanya perlu membeli kabel USB C-to-HDMI atau USB C-to-DisplayPort, bahkan USB C-to-VGA (D-sub) untuk membuat konten di smartphone muncul di display eksternal seperti TV atau monitor.
Data Audio
USB type C mampu membawa data audio. Itu sebabnya, pabrikan seperti Samsung tidak lagi menggunakan headphone jack. Namun, memberikan konverter USB C-to-3.5mm audio dalam pembelian, atau langsung memakai earphone dengan USB type C.
Menyalurkan Listrik Dua Arah
Dulu, USB A adalah pemberi listrik. Lalu, USB B adalah penerima listrik. Teknologi USB OTG (on the go) membuat USB B (penerima listrik) bisa bertindak sebagai pemberi listrik. Sehingga muncul ponsel yang bisa membaca flashdisk. Flashdisk meminta listrik dari ponsel. Nah, khusus USB type C, penyaluran daya bisa dua arah. Sehingga USB type C bisa digunakan untuk charging.
USB power delivery
Fitur unik USB type C adalah USB-PD (USB power delivery). Yakni, spesifikasi standar yang dirumuskan konsorsium USB soal-menyoal charging perangkat. Normalnya USB mengalirkan listrik 5 V maksimum 750 mA.
Lalu, muncul istilah quick charge, fast charge, hingga super charge dimana perangkat meminta tegangan lebih tinggi, misalnya 9 V, dari charger. Tengangan lebih tinggi membuat pengisian baterai lebih cepat. Lalu, dirumuskan lah standar baru USB-PD (power delivery).
Ada 4 tegangan standar yang bisa disalurkan lewat USB tipe C. Yakni 5 volt, 9 volt, 15 volt, dan 20 volt. Tegangan seperti 15V dan 20V dirancang untuk komputer laptop. Daya maksimum yang bisa disalurkan lewat kabel dan port USB adalah 100 watt (20 V Ă— 5 A). BACA JUGA: Mengenal Android Go, OS Ringan dan Paling Irit di Galaxy A01 Core
Bisa Membawa Data Display
USB type C bisa membawa data display. Karena itu, pengguna hanya perlu membeli kabel USB C-to-HDMI atau USB C-to-DisplayPort, bahkan USB C-to-VGA (D-sub) untuk membuat konten di smartphone muncul di display eksternal seperti TV atau monitor.
Data Audio
USB type C mampu membawa data audio. Itu sebabnya, pabrikan seperti Samsung tidak lagi menggunakan headphone jack. Namun, memberikan konverter USB C-to-3.5mm audio dalam pembelian, atau langsung memakai earphone dengan USB type C.
Menyalurkan Listrik Dua Arah
Dulu, USB A adalah pemberi listrik. Lalu, USB B adalah penerima listrik. Teknologi USB OTG (on the go) membuat USB B (penerima listrik) bisa bertindak sebagai pemberi listrik. Sehingga muncul ponsel yang bisa membaca flashdisk. Flashdisk meminta listrik dari ponsel. Nah, khusus USB type C, penyaluran daya bisa dua arah. Sehingga USB type C bisa digunakan untuk charging.
USB power delivery
Fitur unik USB type C adalah USB-PD (USB power delivery). Yakni, spesifikasi standar yang dirumuskan konsorsium USB soal-menyoal charging perangkat. Normalnya USB mengalirkan listrik 5 V maksimum 750 mA.
Lalu, muncul istilah quick charge, fast charge, hingga super charge dimana perangkat meminta tegangan lebih tinggi, misalnya 9 V, dari charger. Tengangan lebih tinggi membuat pengisian baterai lebih cepat. Lalu, dirumuskan lah standar baru USB-PD (power delivery).
Ada 4 tegangan standar yang bisa disalurkan lewat USB tipe C. Yakni 5 volt, 9 volt, 15 volt, dan 20 volt. Tegangan seperti 15V dan 20V dirancang untuk komputer laptop. Daya maksimum yang bisa disalurkan lewat kabel dan port USB adalah 100 watt (20 V Ă— 5 A). BACA JUGA: Mengenal Android Go, OS Ringan dan Paling Irit di Galaxy A01 Core
(dan)