Rosebay: Tidak Hanya Perusahaan Besar, UMKM Juga Bisa Adopsi Big Data dan AI
loading...
A
A
A
”Kombinasi blockchain dan AI bisa memprediksi kapan security breach (kebocoran/pembobolan data) akan terjadi. Blockchain akan membuat data sangat aman, sedangkan AI akan melakukan prediksi dan melakukan pencegahan (counteractive measures),” ujar Meera Tiwari, Blockchain Business Solution Rosebay Group.
UMKM Bisa Manfaatkan Big Data dan AI
Big data dan AI ternyata tidak hanya penting untuk perusahaan besar yang sudah mengumpulkan data sejak 5-10 tahun terakhir. Ternyata, perusahaan perintis atau startup dan UMKM pun perlu.
”Banyak UMKM merasa big data dan AI tidak relevan bagi mereka, karena perusahaan mereka baru saja dibentuk dan masih memiliki sedikit sekali data tentang konsumen. Selain Indonesia, saya temukan juga di pasar seperti Vietnam dan Kamboja,” ujar Aaja Baruwal, Data Driven Transformation for businesses Rosebay Group.
Padahal, Aaja melanjutkan, teknologi AI bisa melakukan melakukan prediksi hingga rekomendasi tentang perilaku konsumen. ”Jadi, siapapun bisa mendapatkan keuntungan dengan AI,” katanya.
Hal serupa juga terjadi di blockchain. Meera Tiwari mengatakan bahwa kebutuhan penyimpanan data secara aman lewat teknologi blockchain dibutuhkan oleh semua perusahaan, baik kecil maupun besar.
”Dan bisa digunakan untuk semua bisnis. Bahkan, dalam 5-10 tahun kedepan blockchain akan menjadi teknologi umum yang akan digunakan oleh semua perusahaan,” ujar Meera.
Bagaimana Jika Perusahaan Ingin Beralih ke Big Data dan AI?
Founder dan Executive Chairman Rosebay Group Rosebay Group Rohit Kumar menyebut ada beberapa hal yang harus dilakukan saat perusahaan berencana mengadopsi big data dan AI ke dalam struktur organisasi mereka.
”Pertama, departemen IT harus bisa mengkomunikasikan dampak adopsi teknologi baru seperti big data dan AI terhadap bisnis kepada manajemen C-level di perusahaan,” ujar Rohit.
UMKM Bisa Manfaatkan Big Data dan AI
Big data dan AI ternyata tidak hanya penting untuk perusahaan besar yang sudah mengumpulkan data sejak 5-10 tahun terakhir. Ternyata, perusahaan perintis atau startup dan UMKM pun perlu.
”Banyak UMKM merasa big data dan AI tidak relevan bagi mereka, karena perusahaan mereka baru saja dibentuk dan masih memiliki sedikit sekali data tentang konsumen. Selain Indonesia, saya temukan juga di pasar seperti Vietnam dan Kamboja,” ujar Aaja Baruwal, Data Driven Transformation for businesses Rosebay Group.
Padahal, Aaja melanjutkan, teknologi AI bisa melakukan melakukan prediksi hingga rekomendasi tentang perilaku konsumen. ”Jadi, siapapun bisa mendapatkan keuntungan dengan AI,” katanya.
Hal serupa juga terjadi di blockchain. Meera Tiwari mengatakan bahwa kebutuhan penyimpanan data secara aman lewat teknologi blockchain dibutuhkan oleh semua perusahaan, baik kecil maupun besar.
”Dan bisa digunakan untuk semua bisnis. Bahkan, dalam 5-10 tahun kedepan blockchain akan menjadi teknologi umum yang akan digunakan oleh semua perusahaan,” ujar Meera.
Bagaimana Jika Perusahaan Ingin Beralih ke Big Data dan AI?
Founder dan Executive Chairman Rosebay Group Rosebay Group Rohit Kumar menyebut ada beberapa hal yang harus dilakukan saat perusahaan berencana mengadopsi big data dan AI ke dalam struktur organisasi mereka.
”Pertama, departemen IT harus bisa mengkomunikasikan dampak adopsi teknologi baru seperti big data dan AI terhadap bisnis kepada manajemen C-level di perusahaan,” ujar Rohit.