Tambah Kapasitas, EDGE DC Resmikan Data Center 23 MW di Jakarta
loading...

Pasar data center Indonesia terus meningkat karena adanya permintaan yang tinggi dari penyedia layanan cloud hyperscale global, yang dipicu oleh pengadopsian Internet yang pesat dan meningkatnya penggunaan layanan digital selama COVID-19. FOTO/ IST
A
A
A
JAKARTA - EDGE DC (PT. Ekagrata Data Gemilang), anak perusahaan penyedia layanan jaringan terkemuka PT Indointernet Tbk (Indonet), mengumumkan dimulainya pembangunan data center 23 MW bernama EDGE2, yang berlokasi di pusat kota Jakarta.
BACA JUGA - Google Data Center : Tempat Seluruh 'Aibmu' Tersimpan
EDGE2 menandai ekspansi EDGE DC, menyusul kesuksesan fasilitas data center pertama EDGE1, dan memanfaatkan peluang transformasi digital yang pesat di Indonesia pasca pandemi global.
Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara dan keempat terbesar di dunia dalam jumlah populasi. Pasar data center Indonesia terus meningkat karena adanya permintaan yang tinggi dari penyedia layanan cloud hyperscale global, yang dipicu oleh pengadopsian Internet yang pesat dan meningkatnya penggunaan layanan digital selama COVID-19.
Samuel Lee, Chief Executive Officer Digital Edge, mengatakan, peluang pertumbuhan di Asia Tenggara sangat besar dan kehadiran kami di Indonesia memiliki peran penting dalam misi kami untuk menjembatani kesenjangan digital di pasar-pasar yang tumbuh pesat ini. Keahlian kami dalam desain, konstruksi dan operasional data center yang mutakhir dan ramah lingkungan dikombinasikan dengan layanan dan akses jaringan Indonet terhadap serat optik menghasilkan penawaran yang unggul bagi pelanggan lokal dan internasional yang membutuhkan dukungan untuk meningkatkan kehadiran digital mereka di Indonesia.” tutur Samuel Lee dalam keterangan persnya di Jakarta (8/9/2022).
Menurut Structure Research, pasar colocation di Jakarta diperkirakan akan tumbuh mencapai USD 938 juta pada 2027, di mana colocation hyperscale mencapai 72% dari keseluruhan, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 34% dalam kurun waktu 5 tahun.
Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki 450.000 perusahaan skala menengah-besar, sementara menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia memiliki 107 bank umum nasional, 10 bank digital yang sudah beroperasi, dan 1.280 lembaga keuangan non-bank yang sebagian besar kantor pusat dan para pelanggan utamanya berada di sekitar pusat kawasan bisnis (CBD) Jakarta. Oleh karena itu, fasilitas ini akan menyediakan kapasitas data center yang sangat dibutuhkan di pusat kota Jakarta guna mendukung kebutuhan yang meningkat dari pada hyperscaler dan sektor keuangan Indonesia.
BACA JUGA - Google Data Center : Tempat Seluruh 'Aibmu' Tersimpan
EDGE2 menandai ekspansi EDGE DC, menyusul kesuksesan fasilitas data center pertama EDGE1, dan memanfaatkan peluang transformasi digital yang pesat di Indonesia pasca pandemi global.
Indonesia adalah negara terbesar di Asia Tenggara dan keempat terbesar di dunia dalam jumlah populasi. Pasar data center Indonesia terus meningkat karena adanya permintaan yang tinggi dari penyedia layanan cloud hyperscale global, yang dipicu oleh pengadopsian Internet yang pesat dan meningkatnya penggunaan layanan digital selama COVID-19.
Samuel Lee, Chief Executive Officer Digital Edge, mengatakan, peluang pertumbuhan di Asia Tenggara sangat besar dan kehadiran kami di Indonesia memiliki peran penting dalam misi kami untuk menjembatani kesenjangan digital di pasar-pasar yang tumbuh pesat ini. Keahlian kami dalam desain, konstruksi dan operasional data center yang mutakhir dan ramah lingkungan dikombinasikan dengan layanan dan akses jaringan Indonet terhadap serat optik menghasilkan penawaran yang unggul bagi pelanggan lokal dan internasional yang membutuhkan dukungan untuk meningkatkan kehadiran digital mereka di Indonesia.” tutur Samuel Lee dalam keterangan persnya di Jakarta (8/9/2022).
Menurut Structure Research, pasar colocation di Jakarta diperkirakan akan tumbuh mencapai USD 938 juta pada 2027, di mana colocation hyperscale mencapai 72% dari keseluruhan, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan (CAGR) sebesar 34% dalam kurun waktu 5 tahun.
Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki 450.000 perusahaan skala menengah-besar, sementara menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia memiliki 107 bank umum nasional, 10 bank digital yang sudah beroperasi, dan 1.280 lembaga keuangan non-bank yang sebagian besar kantor pusat dan para pelanggan utamanya berada di sekitar pusat kawasan bisnis (CBD) Jakarta. Oleh karena itu, fasilitas ini akan menyediakan kapasitas data center yang sangat dibutuhkan di pusat kota Jakarta guna mendukung kebutuhan yang meningkat dari pada hyperscaler dan sektor keuangan Indonesia.
Lihat Juga :