Google Luncurkan BigQuery Studio, Cara Baru untuk Menangani Data

Rabu, 30 Agustus 2023 - 10:09 WIB
loading...
Google Luncurkan BigQuery...
Google meluncurkan BigQuery Studio, sebagai layanan baru dalam BigQuery, gudang data tanpa server yang dikelola sepenuhnya. Foto/TechCrunch
A A A
MENLO PARK - Google meluncurkan BigQuery Studio, sebagai layanan baru dalam BigQuery, gudang data tanpa server yang dikelola sepenuhnya. BigQuery Studio dirancang untuk memungkinkan pengguna menemukan, menjelajahi, menganalisis, dan memprediksi data.

Pengguna dapat memulai dengan notebook pemrograman untuk memvalidasi dan menyiapkan data , lalu membuka notebook tersebut di layanan lain. Termasuk Vertex AI, platform pembelajaran mesin yang dikelola Google, untuk melanjutkan pekerjaan dengan infrastruktur dan peralatan AI yang lebih terspesialisasi.

“BigQuery Studio adalah pengalaman baru yang benar-benar menempatkan orang-orang yang mengerjakan data di satu sisi dan orang-orang yang mengerjakan AI di sisi lain dalam lingkungan yang sama,” kata Gerrit Kazmaier, VP dan GM data dan analitik di Google, kepada TechCrunch dikutip SINDOnews, Rabu (30/8/2023).



Google meluncurkan BigQuery Studio karena banyak perusahaan semakin menyadari pentingnya menggali data yang dimiliki untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam. Menurut survei NewVantage, 97,6% organisasi besar di seluruh dunia memfokuskan investasi pada big data dan AI.

Namun banyak tantangan menghalangi pelaksanaan analisis big data. Sebuah jajak pendapat baru-baru ini menemukan bahwa 65% organisasi (Perusahaan) merasa mereka memiliki “terlalu banyak” data untuk dianalisis.
Google Luncurkan BigQuery Studio, Cara Baru untuk Menangani Data


“Pada dasarnya ini menyediakan akses ke semua layanan yang dibutuhkan orang-orang untuk bekerja (menganalisi data). Ada elemen penyederhanaan di sisi pengalaman pengguna,” lanjut Kazmaier.

Kazmaier mengatakan, dengan BigQuery Studio sebuah tim dapat langsung mengakses data di mana pun mereka bekerja. Google telah menambahkan kontrol untuk tata kelola, regulasi, dan kepatuhan “tingkat perusahaan”.



“(BigQuery Studio menunjukkan) bagaimana data dihasilkan, bagaimana data tersebut diproses, dan bagaimana data tersebut digunakan dalam model AI, kedengarannya teknis, namun ini sangat penting,” tambah kazmaier.

BigQuery Studio dapat dilihat sebagai kemajuan alami dari strategi menyeluruh Google untuk memindahkan organisasi yang mengadopsi AI ke cloud. Firma riset pasar teknologi Tractica memperkirakan bahwa AI akan menyumbang sebanyak 50% dari total pendapatan layanan cloud publik pada tahun 2025.

“AI generatif benar-benar berpotensi mengungkap semua wawasan tersembunyi ini. Apa yang kita lihat adalah AI benar-benar masuk akal ketika Anda dapat menggabungkannya dengan data (Perusahaan). AI adalah sebuah metode, jika Anda mau, cara bekerja dengan data untuk menghasilkan nilai maksimal,” kata Kazmaier.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1901 seconds (0.1#10.140)