Google Bentuk DeepMind untuk Kembangkan Teknologi AI yang Lebih Canggih
loading...
A
A
A
MENLO PAR - Google makin serius mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang lebih canggih. Untuk mewujudkan ambisinya, Google akan membentuk Google DeepMind yang dipadukan dengan Google Brain.
DeepMind merupakan perusahaan kecerdasan buatan yang diakuisisi oleh Alphabet pada tahun 2014 dan bergabung dengan tim Google Brain untuk membentuk Google DeepMind. Dalam postingan yang dibagikan oleh Alphabet dan CEO Google Sundar Pichai, dia mengatakan bahwa grup gabungan akan secara signifikan mempercepat kemajuan dalam pengembangan AI.
CEO DeepMind Demis Hassabis secara resmi akan menjabat sebagai CEO Google DeepMind. “Dia akan memimpin pengembangan sistem AI kami karena dia sosok yang paling mampu dan bertanggung jawab,” kata Pichai dikutip SINDOnews dari laman Verge, Jumat (21/4/2023).
Sementara itu, Jeff Dean, mantan wakil presiden senior Google Research and Health yang ikut mendirikan tim Brain, akan berperan sebagai Google Research dan kepala ilmuwan Google DeepMind.
“Dengan membuat Google DeepMind, saya yakin bisa mencapai masa depan itu lebih cepat. Membangun AI yang semakin mumpuni, aman, dan bertanggung jawab, menuntut kita untuk menyelesaikan tantangan ilmiah dan teknik yang paling sulit di zaman kita,” ujar Demis Hassabis.
DeepMind dan Google pernah bertengkar di masa lalu. Pada tahun 2021, DeepMind dilaporkan kehilangan tawaran selama bertahun-tahun untuk mendapatkan lebih banyak kebebasan dari Google karena raksasa teknologi tersebut mulai mendorong DeepMind untuk mengkomersialkan karyanya.
Namun, saat Google terjun lebih jauh ke dalam industri AI, Google kemungkinan ingin menggabungkan tim risetnya untuk mendukung upayanya. Pada bulan Maret, Google meluncurkan Bard untuk membuka akses awal ke pesaing ChatGPT dan Bing Chat.
Ini cukup aneh dan seringkali tidak berjalan sebaik pesaingnya dalam pengujian yang diluncurkan. Karyawan Google dilaporkan mengkritik produk tersebut dan mendesak pimpinan untuk tidak merilisnya, kemudian Pichai pun berjanji segera melakukan peningkatan.
DeepMind merupakan perusahaan kecerdasan buatan yang diakuisisi oleh Alphabet pada tahun 2014 dan bergabung dengan tim Google Brain untuk membentuk Google DeepMind. Dalam postingan yang dibagikan oleh Alphabet dan CEO Google Sundar Pichai, dia mengatakan bahwa grup gabungan akan secara signifikan mempercepat kemajuan dalam pengembangan AI.
CEO DeepMind Demis Hassabis secara resmi akan menjabat sebagai CEO Google DeepMind. “Dia akan memimpin pengembangan sistem AI kami karena dia sosok yang paling mampu dan bertanggung jawab,” kata Pichai dikutip SINDOnews dari laman Verge, Jumat (21/4/2023).
Sementara itu, Jeff Dean, mantan wakil presiden senior Google Research and Health yang ikut mendirikan tim Brain, akan berperan sebagai Google Research dan kepala ilmuwan Google DeepMind.
“Dengan membuat Google DeepMind, saya yakin bisa mencapai masa depan itu lebih cepat. Membangun AI yang semakin mumpuni, aman, dan bertanggung jawab, menuntut kita untuk menyelesaikan tantangan ilmiah dan teknik yang paling sulit di zaman kita,” ujar Demis Hassabis.
DeepMind dan Google pernah bertengkar di masa lalu. Pada tahun 2021, DeepMind dilaporkan kehilangan tawaran selama bertahun-tahun untuk mendapatkan lebih banyak kebebasan dari Google karena raksasa teknologi tersebut mulai mendorong DeepMind untuk mengkomersialkan karyanya.
Namun, saat Google terjun lebih jauh ke dalam industri AI, Google kemungkinan ingin menggabungkan tim risetnya untuk mendukung upayanya. Pada bulan Maret, Google meluncurkan Bard untuk membuka akses awal ke pesaing ChatGPT dan Bing Chat.
Ini cukup aneh dan seringkali tidak berjalan sebaik pesaingnya dalam pengujian yang diluncurkan. Karyawan Google dilaporkan mengkritik produk tersebut dan mendesak pimpinan untuk tidak merilisnya, kemudian Pichai pun berjanji segera melakukan peningkatan.
(wib)