Google Beli Wiz Rp500 Triliun Demi Keamanan Awan, Ada Apa?
loading...

Wiz, startup keamanan asal Israel yang baru berusia 5 tahun dan dibeli Google dengan nilai fantastis. Foto: ist
A
A
A
JAKARTA - Google akuisisi perusahaan keamanan siber Wiz seharga USD32 miliar, kesepakatan terbesar dalam sejarah perusahaan. Foto:
Google bikin kejutan di akhir Maret 2025. Yakni, mengakusisi perusahaan keamanan siber Wiz senilai USD32 miliar (sekitar Rp502 triliun). Akuisisi ini akan menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah raksasa teknologi tersebut.
Ini adalah bagian dari ekspansi agresif Google ke dalam komputasi awan selama ledakan kecerdasan buatan (AI), dimana Google harus bersaing dengan Microsoft dan Amazon.
Jika transaksi tunai ini disetujui oleh regulator, Wiz akan bergabung dengan Google Cloud. Google Cloud akan jadi unit bisnis terpenting Google kedepannya, bagian tidak terpisah dari operasi pencarian dan periklanan yang menyumbang sebagian besar dari USD350 miliar (Rp5.500 triliun) pendapatan tahunan di perusahaan induk Google, Alphabet.
Dengan munculnya AI, divisi awan telah menjadi bintang yang sedang naik daun di Google. Pendapatan tahunan di divisi ini adalah USD26,3 miliar (Rp412 triliun) pada 2022, dan melonjak 64% menjadi USD43,2 miliar (Rp678 triliun) tahun lalu.
Dimulai di Israel pada 2020, Wiz membuat alat keamanan yang melindungi informasi yang disimpan di pusat data dari kantor pusatnya saat ini di New York.
“Wiz dan Google Cloud sama-sama didorong oleh keyakinan bahwa keamanan awan perlu lebih mudah, lebih mudah diakses, lebih cerdas, dan didemokratisasi, sehingga lebih banyak organisasi dapat mengadopsi dan menggunakan awan dan AI dengan aman," tulis CEO Wiz Assaf Rappaport.
CEO Google Sundar Pichai memperkirakan penambahan Wiz ke divisi Cloud akan menghasilkan keamanan yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah.
Google sudah lama mendekati Wiz sebelum akhirnya menetapkan harga yang jauh lebih tinggi daripada tawaran USD23 miliar (Rp361 triliun) yang dilaporkan ditolak Juli lalu. Pada saat itu, Wiz memberi sinyal bahwa mereka akan beralih kembali ke penawaran umum perdana (IPO).
Tetapi volatilitas di pasar saham membuat Wiz berharap untuk "berinovasi lebih cepat" dengan menjadi bagian dari Google.
Google bikin kejutan di akhir Maret 2025. Yakni, mengakusisi perusahaan keamanan siber Wiz senilai USD32 miliar (sekitar Rp502 triliun). Akuisisi ini akan menjadi akuisisi terbesar dalam sejarah raksasa teknologi tersebut.
Ini adalah bagian dari ekspansi agresif Google ke dalam komputasi awan selama ledakan kecerdasan buatan (AI), dimana Google harus bersaing dengan Microsoft dan Amazon.
Jika transaksi tunai ini disetujui oleh regulator, Wiz akan bergabung dengan Google Cloud. Google Cloud akan jadi unit bisnis terpenting Google kedepannya, bagian tidak terpisah dari operasi pencarian dan periklanan yang menyumbang sebagian besar dari USD350 miliar (Rp5.500 triliun) pendapatan tahunan di perusahaan induk Google, Alphabet.
Dengan munculnya AI, divisi awan telah menjadi bintang yang sedang naik daun di Google. Pendapatan tahunan di divisi ini adalah USD26,3 miliar (Rp412 triliun) pada 2022, dan melonjak 64% menjadi USD43,2 miliar (Rp678 triliun) tahun lalu.
Perusahaan Apa Wiz?
Wiz adalah perusahaan rintisan Israel yang baru berusia lima tahun. Didirikan oleh empat teman lama yang bertemu di Israel ketika mereka masih remaja. Pendapatan perusahaan tersebut akan mencapai USD1 miliar (Rp15,6 triliun) tahun ini.Dimulai di Israel pada 2020, Wiz membuat alat keamanan yang melindungi informasi yang disimpan di pusat data dari kantor pusatnya saat ini di New York.
“Wiz dan Google Cloud sama-sama didorong oleh keyakinan bahwa keamanan awan perlu lebih mudah, lebih mudah diakses, lebih cerdas, dan didemokratisasi, sehingga lebih banyak organisasi dapat mengadopsi dan menggunakan awan dan AI dengan aman," tulis CEO Wiz Assaf Rappaport.
CEO Google Sundar Pichai memperkirakan penambahan Wiz ke divisi Cloud akan menghasilkan keamanan yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah.
Google sudah lama mendekati Wiz sebelum akhirnya menetapkan harga yang jauh lebih tinggi daripada tawaran USD23 miliar (Rp361 triliun) yang dilaporkan ditolak Juli lalu. Pada saat itu, Wiz memberi sinyal bahwa mereka akan beralih kembali ke penawaran umum perdana (IPO).
Tetapi volatilitas di pasar saham membuat Wiz berharap untuk "berinovasi lebih cepat" dengan menjadi bagian dari Google.
Lihat Juga :