Selain Big Data, Ahli Minta Ekosistem Digital Perlu Didukung Keamanan Data

Jum'at, 17 Juni 2022 - 03:29 WIB
loading...
Selain Big Data, Ahli Minta Ekosistem Digital Perlu Didukung Keamanan Data
Data pribadi yang terdapat segala informasi mengenai identitas individu, mencakup nama lengkap, alamat email, nomor kartu identitas, data lokalisasi, alamat IP, riwayat kesehatan, dan sebagainya rawan bocor. FOTO/ IST
A A A
JAKARTA - Pandemi mendorong percepatan transformasi digital . Kondisi ini juga meningkatkan interaksi masyarakat di dunia digital yang tentu saja menuntut terciptanya ekosistem digital yang kondusif dan aman, terutama menyangkut data pribadi yang bersifat privasi atau rahasia.

Data pribadi ini merupakan segala informasi mengenai identitas individu, mencakup nama lengkap, alamat email, nomor kartu identitas, data lokalisasi, alamat IP, riwayat kesehatan, dan sebagainya.

Karena itu, data pribadi sangat penting untuk dilindungi karena berkaitan langsung dengan hak asasi manusia. Mulai dari right to objection, rights related to automated decision, serta hak untuk mengakses, menghapus, membatasi, mengoleksi, mengoreksi, dan mentransfer data pribadi.



"Menjaga keamanan data pribadi di era internet semakin menjadi kebutuhan penting di tengah maraknya serangan siber," kata Purjono Agus Suhendro, pengamat bisnis teknologi dari Techno Business Indonesia kepada wartawan, Jumat (17/6/2022).

Purjono juga mengatakan bahwa keberadaan data pribadi termasuk data konsumen sangat berharga bagi sebuah perusahaan. Dengan data tersebut, perusahaan bisa memetakan sejauh mana kinerjanya dan seperti apa karakter pasarnya. Karena itu, data perusahaan, termasuk data terkait konsumen, menjadi sangat berguna dan mahal.

“Di era digital seperti sekarang ini, pemanfaatan big data bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan bagi semua perusahaan. Big data merupakan jantungnya perusahaan dalam menggarap pasar. Tanpa big data, pemetaan karakteristik konsumen menjadi tidak akurat dan pada akhirnya perusahaan akan kalah dalam persaingan,” ujarnya.

Purjono memberi catatan, selain sangat berharga dan mahal, data perusahaan bersifat sangat rahasia. Maka, di satu sisi data konsumen sangat berguna bagi perusahaan, di sisi sebaliknya perusahaan juga harus melindungi data konsumen yang dikelolanya.

“Semakin privasi data itu semakin wajib untuk dilindungi atau dirahasiakan,” ujarnya.

Apalagi dengan semakin canggihnya para penjahat siber untuk terus mencari celah agar dapat melakukan pencurian data perusahaan, termasuk data konsumen yang ada.

“Persoalan keamanan data ini membenarkan ungkapan bahwa pelaku itu selalu lebih pintar (daripada korbannya),” tutupnya.
(wbs)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2270 seconds (0.1#10.140)