Canggih! Kursi Pijat Berteknologi Kercerdasan Buatan Diperkenalkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemajuan teknologi artificial intelligence atau kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang. Tak hanya dalam aplikasi online, kini mulai mengincar perangkat kesehatan, salah satu yang jadi sorotan ialah kursi pijat.
Saking canggihnya, teknologi kursi pijat kini tidak sekedar memijat saja, melainkan bisa memenuhi segala pijatan yang dibutuhkan pengguna.
"Salah satu contohnya teknik pijatan ala Jepang, thai massage yang bisa dilakukan oleh manusia, kini teknik pijatan itu sudah ada fiturnya di kursi pijat," kata Pius Tarung, District Manager Perfect Health Indonesia di Jakarta, Rabu (14/6/2023).
"Karena memiliki teknologi AI, mau kemampuan teknik pijat shiatsu ada, teknik stracing seperti diinjak, ditarik ada juga ada, fitur AI yang tersamat di kuris pijat bisa melakukan hal yang sama," ucapnya lebih lanjut.
Kemudian yang menjadi menarik, berkat AI kursi pijat pintar kini bisa mengenali bentuk tubuh pengguna dengan baik, entah itu yang memiliki tubuh gemuk dan kurus.
"Orang gemuk dan kurus, rata-rata memiliki lebar bahu berbeda. Badan gemuk lebih besar. Kursi pijat berbasis AI itu mempelajarinya, mengukur secara otomatis lebar bahu, tulang belakang si pengguna. Itu bagian pembelajaran AI," kata Pius.
Nah, yang menjadi pertanyaan menarik apakah kehadiran kursi pijat pintar bakal mendisrupsi para terapis pijat?
Pius menekankan, disrupsi teknologi tidak terelakan. Namun untuk perangkat alat kesehatan canggih satu ini, tidak akan dapat mengantikan keahlian para terapis pijat.
"Tidak seekstrem itu, budaya orang Indonesia tidak semua senang beralih ke teknologi, mereka masih suka pijat dengan sentuhan tangan manusia," katanya.
"Yang jelas, apa yang dilakukan manusia dengan kursi pijat canggih tidak bisa sama 100 persen. Tolak ukur pijatan manusia tetap dengan feeling, sedangkan pada kursi pijat dengan tolak ukur ada pada teknologi," ucapnya.
Namun secara keamanan kursi pijat berbasis AI ini sangat aman digunakan oleh manusia.
'' Sudah dapat izin dari Departemen Kesehatan, bahkan untuk fitur bluetooth sudah dapat kementerian komunikasi dan informatika," tutupnya.
Saking canggihnya, teknologi kursi pijat kini tidak sekedar memijat saja, melainkan bisa memenuhi segala pijatan yang dibutuhkan pengguna.
"Salah satu contohnya teknik pijatan ala Jepang, thai massage yang bisa dilakukan oleh manusia, kini teknik pijatan itu sudah ada fiturnya di kursi pijat," kata Pius Tarung, District Manager Perfect Health Indonesia di Jakarta, Rabu (14/6/2023).
"Karena memiliki teknologi AI, mau kemampuan teknik pijat shiatsu ada, teknik stracing seperti diinjak, ditarik ada juga ada, fitur AI yang tersamat di kuris pijat bisa melakukan hal yang sama," ucapnya lebih lanjut.
Kemudian yang menjadi menarik, berkat AI kursi pijat pintar kini bisa mengenali bentuk tubuh pengguna dengan baik, entah itu yang memiliki tubuh gemuk dan kurus.
"Orang gemuk dan kurus, rata-rata memiliki lebar bahu berbeda. Badan gemuk lebih besar. Kursi pijat berbasis AI itu mempelajarinya, mengukur secara otomatis lebar bahu, tulang belakang si pengguna. Itu bagian pembelajaran AI," kata Pius.
Nah, yang menjadi pertanyaan menarik apakah kehadiran kursi pijat pintar bakal mendisrupsi para terapis pijat?
Pius menekankan, disrupsi teknologi tidak terelakan. Namun untuk perangkat alat kesehatan canggih satu ini, tidak akan dapat mengantikan keahlian para terapis pijat.
"Tidak seekstrem itu, budaya orang Indonesia tidak semua senang beralih ke teknologi, mereka masih suka pijat dengan sentuhan tangan manusia," katanya.
"Yang jelas, apa yang dilakukan manusia dengan kursi pijat canggih tidak bisa sama 100 persen. Tolak ukur pijatan manusia tetap dengan feeling, sedangkan pada kursi pijat dengan tolak ukur ada pada teknologi," ucapnya.
Namun secara keamanan kursi pijat berbasis AI ini sangat aman digunakan oleh manusia.
'' Sudah dapat izin dari Departemen Kesehatan, bahkan untuk fitur bluetooth sudah dapat kementerian komunikasi dan informatika," tutupnya.
(wbs)