Ikuti Program Lanjutan, 7 Startup Alumni Inkubator Kominfo Naik Kelas
Kamis, 27 Oktober 2022 - 06:47 WIB
3. Dibimbing
Dibimbing.id merupakan platform pembelajaran dan persiapan karir digital, yang telah sukses mengantarkan 80% alumninya ke dunia kerja. Startup alumni SSI Batch 2 ini baru saja mengumumkan pendanaan tahap awal dari init-6 pada bulan Juni yang lalu. Merayakan hari jadinya yang ke-2 pada tanggal 1 Oktober, Dibimbing berhasil mencatatkan pertumbuhan revenue sebesar 200% dari tahun sebelumnya, serta kenaikan jumlah pengguna hingga 400%.
“Produk terbaru yang kami luncurkan adalah Indigo (Internship Dibimbing on-the-go), yaitu program pembelajaran berbasis video yang dilanjutkan dengan proyek magang jarak jauh setelahnya. Dalam kurang dari 24 jam sejak diluncurkan, hampir 400 mahasiswa telah mendaftar dan berlangganan. Kami pun menargetkan untuk bisa menjangkau 20 ribu pengguna di program Indigo ini, serta mempertahankan misi profitability di tengah ancaman resesi 2023,” jelas Alim Anggono, Co-founder dan Chief Product Officer Dibimbing.id.
4. Prieds
Prieds, alumni SSI Batch 2, menawarkan solusi Supply Chain Management berbasis cloud untuk automasi proses rantai pasok perusahaan di Indonesia. Startup ini berhasil mendapatkan pendanaan tahap kedua setelah mengikuti SSI, dan semakin berkembang pesat berkat kemitraan dengan berbagai perusahaan, serta peluncuran produk baru berupa lini manajemen smart warehouse dan smart retail. Jumlah kliennya pun turut meningkat >25% pasca pandemi, karena semakin banyak pelaku usaha yang memahami pentingnya digitalisasi rencana pasok.
Vanessa Geraldine, Co-founder dan Chief Commercial Officer Prieds, mengaku sangat terbantu dengan adanya mentoring dan networking dari program SSI yang membuat timnya dapat belajar menyempurnakan strategi dan operasional perusahaan. Berencana untuk memperkuat reputasi perusahaan sebagai solusi Supply Chain Management, Prieds akan melanjutkan ekspansinya di tanah air dan ke negara-negara Asia Tenggara kedepannya.
5. Shieldtag
Shieldtag adalah layanan sertifikasi elektronik yang dapat memverifikasi keaslian sebuah produk menggunakan QR code ter-enkripsi. Bertujuan untuk mencegah peredaran produk palsu dan bajakan yang lebih luas, Shieldtag merancang stiker hologram yang dilengkapi 7 lapisan keamanan & QR code, sehingga setiap pembeli bisa memindai QR dan mengecek langsung keaslian produk.
Setelah mengikuti SSI Batch 2, William Japari selaku Founder Shieldtag mengaku mencatatkan peningkatan jumlah pengguna secara signifikan (10x lipat), begitu juga dengan kenaikan Gross Merchandise Value (GMV) 10x lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Startup ini telah memproteksi keaslian lebih dari 10 juta produk pada tahun 2022 dan memprioritaskan operasional di sektor obat-obatan pada tahun 2023, dalam rangka mengurangi penyebaran obat palsu di masyarakat.
6. Paygua
Dibimbing.id merupakan platform pembelajaran dan persiapan karir digital, yang telah sukses mengantarkan 80% alumninya ke dunia kerja. Startup alumni SSI Batch 2 ini baru saja mengumumkan pendanaan tahap awal dari init-6 pada bulan Juni yang lalu. Merayakan hari jadinya yang ke-2 pada tanggal 1 Oktober, Dibimbing berhasil mencatatkan pertumbuhan revenue sebesar 200% dari tahun sebelumnya, serta kenaikan jumlah pengguna hingga 400%.
“Produk terbaru yang kami luncurkan adalah Indigo (Internship Dibimbing on-the-go), yaitu program pembelajaran berbasis video yang dilanjutkan dengan proyek magang jarak jauh setelahnya. Dalam kurang dari 24 jam sejak diluncurkan, hampir 400 mahasiswa telah mendaftar dan berlangganan. Kami pun menargetkan untuk bisa menjangkau 20 ribu pengguna di program Indigo ini, serta mempertahankan misi profitability di tengah ancaman resesi 2023,” jelas Alim Anggono, Co-founder dan Chief Product Officer Dibimbing.id.
4. Prieds
Prieds, alumni SSI Batch 2, menawarkan solusi Supply Chain Management berbasis cloud untuk automasi proses rantai pasok perusahaan di Indonesia. Startup ini berhasil mendapatkan pendanaan tahap kedua setelah mengikuti SSI, dan semakin berkembang pesat berkat kemitraan dengan berbagai perusahaan, serta peluncuran produk baru berupa lini manajemen smart warehouse dan smart retail. Jumlah kliennya pun turut meningkat >25% pasca pandemi, karena semakin banyak pelaku usaha yang memahami pentingnya digitalisasi rencana pasok.
Vanessa Geraldine, Co-founder dan Chief Commercial Officer Prieds, mengaku sangat terbantu dengan adanya mentoring dan networking dari program SSI yang membuat timnya dapat belajar menyempurnakan strategi dan operasional perusahaan. Berencana untuk memperkuat reputasi perusahaan sebagai solusi Supply Chain Management, Prieds akan melanjutkan ekspansinya di tanah air dan ke negara-negara Asia Tenggara kedepannya.
5. Shieldtag
Shieldtag adalah layanan sertifikasi elektronik yang dapat memverifikasi keaslian sebuah produk menggunakan QR code ter-enkripsi. Bertujuan untuk mencegah peredaran produk palsu dan bajakan yang lebih luas, Shieldtag merancang stiker hologram yang dilengkapi 7 lapisan keamanan & QR code, sehingga setiap pembeli bisa memindai QR dan mengecek langsung keaslian produk.
Setelah mengikuti SSI Batch 2, William Japari selaku Founder Shieldtag mengaku mencatatkan peningkatan jumlah pengguna secara signifikan (10x lipat), begitu juga dengan kenaikan Gross Merchandise Value (GMV) 10x lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Startup ini telah memproteksi keaslian lebih dari 10 juta produk pada tahun 2022 dan memprioritaskan operasional di sektor obat-obatan pada tahun 2023, dalam rangka mengurangi penyebaran obat palsu di masyarakat.
6. Paygua
tulis komentar anda