Investasi AI Melonjak 62% hingga Rp1.700 Triliun di 2024, Sementara Pendanaan Startup Justru Menurun

Sabtu, 15 Februari 2025 - 21:02 WIB
loading...
Investasi AI Melonjak...
Investasi terhadap startup AI terus meningkat sepanjang 2024, bahkan mencetak rekor. Foto: Reuters
A A A
AMERIKA - Para pemodal ventura (VC) berbondong-bondong berburu startup yang bergerak di bidang kecerdasan buatan (AI).
Menurut data baru dari firma analisis Dealroom, startup AI berhasil mengumpulkan dana sebesar USD110 miliar (sekitar Rp1.700 triliun) tahun lalu, meningkat 62% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, perusahaan yang didukung oleh investor swasta (startup dan scale-up) di seluruh spektrum teknologi mengumpulkan dana sebesar USD227 miliar (sekitar Rp3.500 triliun) pada tahun 2024, turun 12% dari tahun 2023.
Yoram Wijngaarde, pendiri Dealroom, mengatakan, marketplace mengalami momen gemilang pada akhir 1990-an dan awal 2000-an dalam hal perhatian investor. Tapi, dampak AI terhadap investasi saat ini sangat besar dalam hal aktivitas dan nilai.

“Ini adalah gelombang terbesar yang pernah ada berdasarkan jumlah uang yang diinvestasikan," katanya. "Belum pernah ada yang seperti ini."

Salah satu alasannya adalah fakta bahwa ada ekosistem yang lebih luas yang tersentuh oleh AI, yang mencakup perangkat keras dan infrastruktur, aplikasi, dan banyak lagi.

Daftar beberapa putaran pendanaan AI terbesar pada 2024 menunjukkan berbagai bidang yang jadi sasaran AI dan menarik perhatian.

Anthropic (model bahasa besar, AI generatif), Waymo (kendaraan otonom), Anduril (pertahanan), xAI (aplikasi), Databricks (pemrosesan dan pengelolaan data, khususnya data AI), dan Vantage (pusat data dan infrastruktur) termasuk dalam 10 penggalangan dana terbesar pada 2024.

Meskipun OpenAI terasa seperti anak emasn untuk AI saat ini, mereka tidak mengumpulkan dana terbanyak tahun lalu. Tempat itu diambil oleh Databricks, yang mengumpulkan USD10 miliar (sekitar Rp155 triliun), dibandingkan dengan USD6,6 miliar (sekitar Rp102 triliun) yang dikumpulkan oleh OpenAI.

Namun, dengan pendanaan agregat terbanyak — lebih dari USD20 miliar (sekitar Rp310 triliun) hingga saat ini, dengan USD40 miliar (sekitar Rp620 triliun) lainnya yang dilaporkan sedang dalam proses — dan aplikasi viral ChatGPT, OpenAI telah menjadi tolok ukur AI di industri ini.

Perusahaan AI generatif mengumpulkan USD47,4 miliar (sekitar Rp735 triliun) pada 2024, dan teknologi AI melampaui aplikasi AI dengan pertumbuhan terbesar (dan bagian pendanaan yang sangat besar) selama dua tahun terakhir.

Sebanyak 42% (USD80,7 miliar atau sekitar Rp1.250 triliun) modal ventura yang terkumpul di AS tahun lalu diinvestasikan ke startup AI, dibandingkan dengan hanya 25% (USD12,8 miliar atau sekitar Rp198 triliun) di Eropa, dan 18% di seluruh dunia. Tiongkok menjadi yang menonjol tahun lalu dengan investasi USD7,6 miliar (sekitar Rp118 triliun).

“Di Eropa kita memiliki sedikit dilema inovator,” kata Wijngaarde. "Kami tidak ingin mengganti apa yang kami miliki dan itu bisa menjadi posisi yang kurang agresif."

Bagaimana Pendanaan AI 2024 akan Berlangsung pada Tahun 2025?

Salah satu alasan mengapa startup AI mengumpulkan begitu banyak uang adalah karena biaya membangun dan mengoperasikan layanan ini: Model bahasa besar membutuhkan biaya besar dalam infrastruktur komputasi untuk dibangun dan dijalankan.



Munculnya DeepSeek dan proyek-proyek lain menghadirkan pendekatan alternatif yang dibangun di atas open source. Apakah itu sesuatu yang akan kita lihat berkembang lebih jauh di tahun mendatang?
Dealroom mengatakan sekitar 12% pendanaan VC AI tahun lalu masuk ke startup yang membangunAIopensource.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2438 seconds (0.1#10.24)