Riset Dampak Pergeseran Perilaku Penggunaan Kecerdasan Buatan dan Big Data

Jum'at, 15 April 2022 - 11:11 WIB
Di Indonesia, mayoritas pengambil keputusan dan pekerja intelektual (61%), meyakini bahwa apabila perusahaan mereka tidak mulai menggunakan data yang mereka punya untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih berkelanjutan dalam 36 bulan ke depan, bisnis mereka akan menurun.

Faktanya, setidaknya 15% pengambil keputusan bisnis meyakini bahwa bisnisnya akan terancam hancur jika perusahaan ternyata punya data untuk membuat bisnis yang lebih berkelanjutan, namun tak mau memanfaatkannya. Lebih jauh, sebanyak 60% mengatakan bisnis mengalami disrupsi yang serius.

Namun, kurang dari sepertiga (31%) dari pembuat keputusan bisnis global yang aktif mengimplementasikan teknologi AI ini dan memiliki pemahaman terbatas mengenai cara kerjanya. Perusahaan yang mengatasi kesenjangan tersebut kini mendapatkan keuntungan kompetitif dalam pertarungan untuk mendapatkan pelanggan dan tenaga kerja.

Jika perusahaan benar-benar ingin menanamkan keberlanjutan di dalam inti bisnis mereka, para pemimpinnya harus mulai memanfaatkan data untuk memberikan hasil yang lebih berkelanjutan – dan melakukan hal tersebut dengan cepat.

Jika gagal melakukan hal ini di Indonesia dan hampir seperlima dari pekerja intelektual (19%) dan lebih dari seperempat pembuat keputusan bisnis (27%) yakin bahwa karyawan akan meninggalkan perusahaan, dan ini dapat menjadi kerugian besar di tengah terbatasnya tenaga kerja global saat ini.
(wbs)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More