AI Ternyata Tak Bisa Mengalahkan Manusia dalam Permainan Catur
loading...

AI Ternyata Tak Pintar dalam Permainan Catur. FOTO/ TIME
A
A
A
LONDON - Permainan yang rumit seperti catur telah lama digunakan untuk menguji kemampuan model AI . Namun, sementara Deep Blue milik IBM mampu mengalahkan juara catur dunia Garry Kasparov pada tahun 1990-an dengan bermain sesuai aturan, model AI canggih o1-preview milik OpenAI.
BACA JUGA - Inilah Sosok Mahasiswa yang Berhasil Skakmat Elon Musk
Saat merasakan kekalahan dalam pertandingan melawan catur yang terampil, mereka tidak selalu menyerah, terkadang malah memilih untuk curang dengan meretas lawan mereka sehingga bot tersebut secara otomatis kalah dalam permainan.
Itulah temuan studi baru dari Palisade Research, yang dibagikan secara eksklusif dengan TIME sebelum dipublikasikan pada tanggal 19 Februari lalu, yang mengevaluasi tujuh model AI canggih untuk kecenderungan mereka dalam meretas.
AI dalam catur memang terdengar seperti sesuatu yang diambil dari film sci-fi. Namun, dunia nyata telah menyaksikan bagaimana program seperti Stockfish dan AlphaZero bisa mengalahkan pemain profesional. Dari teknik permainan hingga kecepatan analisis, AI memiliki keuntungan besar yang sulit ditandingi bahkan oleh Grandmaster sekalipun.
Salah satu faktor utama mengapa AI unggul dalam catur adalah kemampuannya untuk menganalisis jutaan posisi dalam hitungan detik.
Sementara manusia, bahkan yang terlatih sekalipun, hanya mampu melakukan beberapa langkah ke depan, AI bisa merencanakan dan mengevaluasi ribuan kemungkinan permainan. Ini adalah sesuatu yang kita sebut sebagai ‘mesin pencari posisi’.
Kemampuan AI tidak hanya terbatas pada hitungan cepat. Program AI, seperti AlphaZero, menyerap pengalaman bermain dari jutaan pertandingan sebelumnya.
Mereka menggunakan teknik pembelajaran mesin untuk terus memperbaiki strategi dan pendekatan mereka terhadap permainan. Sejalan dengan itu, AI dapat belajar dari kesalahan dan melakukan penyesuaian dalam waktu singkat.
Menurut berbagai sumber yang dihimpun, AI memiliki kekuatan untuk memproses informasi di luar batasan manusia. Di satu sisi, itu membuat permainan menjadi lebih menarik, tetapi di sisi lain, itu juga menunjukkan seberapa besar kemajuan yang telah kita capai dalam teknologi.
BACA JUGA - Inilah Sosok Mahasiswa yang Berhasil Skakmat Elon Musk
Saat merasakan kekalahan dalam pertandingan melawan catur yang terampil, mereka tidak selalu menyerah, terkadang malah memilih untuk curang dengan meretas lawan mereka sehingga bot tersebut secara otomatis kalah dalam permainan.
Itulah temuan studi baru dari Palisade Research, yang dibagikan secara eksklusif dengan TIME sebelum dipublikasikan pada tanggal 19 Februari lalu, yang mengevaluasi tujuh model AI canggih untuk kecenderungan mereka dalam meretas.
AI dalam catur memang terdengar seperti sesuatu yang diambil dari film sci-fi. Namun, dunia nyata telah menyaksikan bagaimana program seperti Stockfish dan AlphaZero bisa mengalahkan pemain profesional. Dari teknik permainan hingga kecepatan analisis, AI memiliki keuntungan besar yang sulit ditandingi bahkan oleh Grandmaster sekalipun.
Salah satu faktor utama mengapa AI unggul dalam catur adalah kemampuannya untuk menganalisis jutaan posisi dalam hitungan detik.
Sementara manusia, bahkan yang terlatih sekalipun, hanya mampu melakukan beberapa langkah ke depan, AI bisa merencanakan dan mengevaluasi ribuan kemungkinan permainan. Ini adalah sesuatu yang kita sebut sebagai ‘mesin pencari posisi’.
Kemampuan AI tidak hanya terbatas pada hitungan cepat. Program AI, seperti AlphaZero, menyerap pengalaman bermain dari jutaan pertandingan sebelumnya.
Mereka menggunakan teknik pembelajaran mesin untuk terus memperbaiki strategi dan pendekatan mereka terhadap permainan. Sejalan dengan itu, AI dapat belajar dari kesalahan dan melakukan penyesuaian dalam waktu singkat.
Menurut berbagai sumber yang dihimpun, AI memiliki kekuatan untuk memproses informasi di luar batasan manusia. Di satu sisi, itu membuat permainan menjadi lebih menarik, tetapi di sisi lain, itu juga menunjukkan seberapa besar kemajuan yang telah kita capai dalam teknologi.
(wbs)