WeChat China Hapus Puluhan Akun yang Kampanyekan LGBT
Jum'at, 09 Juli 2021 - 17:06 WIB
BEIJING - Media sosial China, WeChat menghapus puluhan akun yang mengkampanyekan LGBT. Banyak akun WeChat LGBT yang ditutup menampilkan pesan yang mengatakan bahwa mereka telah melanggar peraturan Internet.
Platform WeChat populer Tencent menghapus puluhan akun LGBT yang sebagian besar dijalankan oleh mahasiswa. Penghapusan itu memicu kekhawatiran akan pengetatan kontrol atas konten gay.
Dilansir BBC News, Jumat (9/7/2021), penutupan akun itu telah mengumpulkan gelombang dukungan online untuk komunitas LGBT. Banyak dari mereka yang meminta kelompok mahasiswa untuk bertahan dan jangan menyerah.
"Kegiatan kami tidak akan berhenti karena penutupan akun. Sebaliknya, kami akan memulai lagi dengan fokus berkelanjutan pada gender untuk merangkul keberanian dan cinta," kata Zhihe Society dari Universitas Fudan, Zhihe Society dari Universitas Fudan .
Dalam ilustrasi foto ini logo aplikasi media China untuk membuat dan berbagi video pendek WeChat ditampilkan di layar smartphone di depan bendera China.
Sementara itu, Wudaokou Purple dari Universitas Tsinghua mengatakan bahwa meskipun frustrasi kerja kerasnya selama bertahun-tahun telah dihilangkan dirinya tidak akan menyerah.
Tetapi yang lain menyambut baik langkah itu, dengan mengatakan sudah waktunya LGBT dibungkam. "Saya tidak keberatan jika komunitas LGBT, sudah benar untuk menutup akun mereka," kata seseorang di Weibo.
Banyak akun WeChat LGBT yang ditutup menampilkan pesan yang mengatakan bahwa mereka telah melanggar peraturan Internet. Nama akunnya juga sudah dihapus dan hanya terbaca "unnamed".
"Setelah menerima keluhan yang relevan, semua konten telah diblokir dan akun telah ditangguhkan," kata pemberitahuan itu.
Platform WeChat populer Tencent menghapus puluhan akun LGBT yang sebagian besar dijalankan oleh mahasiswa. Penghapusan itu memicu kekhawatiran akan pengetatan kontrol atas konten gay.
Dilansir BBC News, Jumat (9/7/2021), penutupan akun itu telah mengumpulkan gelombang dukungan online untuk komunitas LGBT. Banyak dari mereka yang meminta kelompok mahasiswa untuk bertahan dan jangan menyerah.
"Kegiatan kami tidak akan berhenti karena penutupan akun. Sebaliknya, kami akan memulai lagi dengan fokus berkelanjutan pada gender untuk merangkul keberanian dan cinta," kata Zhihe Society dari Universitas Fudan, Zhihe Society dari Universitas Fudan .
Dalam ilustrasi foto ini logo aplikasi media China untuk membuat dan berbagi video pendek WeChat ditampilkan di layar smartphone di depan bendera China.
Sementara itu, Wudaokou Purple dari Universitas Tsinghua mengatakan bahwa meskipun frustrasi kerja kerasnya selama bertahun-tahun telah dihilangkan dirinya tidak akan menyerah.
Tetapi yang lain menyambut baik langkah itu, dengan mengatakan sudah waktunya LGBT dibungkam. "Saya tidak keberatan jika komunitas LGBT, sudah benar untuk menutup akun mereka," kata seseorang di Weibo.
Banyak akun WeChat LGBT yang ditutup menampilkan pesan yang mengatakan bahwa mereka telah melanggar peraturan Internet. Nama akunnya juga sudah dihapus dan hanya terbaca "unnamed".
"Setelah menerima keluhan yang relevan, semua konten telah diblokir dan akun telah ditangguhkan," kata pemberitahuan itu.
(ysw)
tulis komentar anda