Ini Dia Nebulizer Pertama untuk Anak di Indonesia

Rabu, 02 Desember 2020 - 08:24 WIB
Sehingga pasien pun bisa menggunakan berbagai obat yang diresepkan dokter untuk merawat masalah pernapasan atas atau bawah, tergantung jenis Nebulizer yang digunakan. Studi menunjukkan bahwa pengobatan dengan Nebulizer bisa memberikan hasil yang lebih baik untuk penyakit pernapasan seperti asma, bronchitis, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dan flu musiman akibat perubahan cuaca.

Hasil lebih signifikan terlihat pada bayi yang rentan terhadap infeksi pernapasan umum, mulai dari demam dan flu biasa, asma, apnea, bronchiolitis, dan sindrom gangguan pernapasan pada bayi prematur (Respiratory Distress Syndrome/RDS) hingga skenario pascapandemi COVID-19 yang membatasi kunjungan ke rumah sakit dan klinik.

“Bagi setiap orang tua yang memiliki anak dengan asma atau masalah pernapasan, rasa aman dan nyaman merupakan hal utama. Inilah yang mendasari OMRON untuk memperkenalkan ‘DuoBaby’, nebulizer cum nasal aspirator pertama di Indonesia yang didesain khusus untuk bayi, terutama yang berusia 0-5 tahun," papar Tomoaki Watanabe.

Dikatakannya, perangkat 2-in-1 ini membantu melegakan hidung yang tersumbat serta saluran pernapasan atas dan bawah. DuoBaby™ merupakan terobosan inovasi yang mengedepankan kenyamanan dan manfaat bagi orang tua untuk memberikan pengobatan dari rumah.

Aspirator hidung melegakan hidung bayi yang tersumbat, serta membantu mereka untuk makan dan tidur dengan nyaman. OMRON DuoBaby™ merupakan aspirator hidung pertama dengan Venturi Effect. Fitur ini membantu mengumpulkan seluruh kotoran dari hidung di ruang pengumpulan yang bisa dicuci, sehingga aspirator tetap higienis tanpa membutuhkan filter antibakteri.

Aspirator ini juga memungkinkan memberi pengobatan dengan mudah karena anak-anak hanya perlu duduk dan menghirup uap melalui masker.

“Menjaga kesehatan paru-paru sangat penting karena penyakit ini berkontribusi besar terhadap jumlah penderita dan kematian masyarakat seluruh dunia. Lima penyakit paru yang paling sering terjadi dan paling banyak diderita adalah pneumonia, tuberkulosis, PPOK, kanker paru, dan asma. Untuk balita, angka kematian akibat pneumonia di Indonesia cukup tinggi yaitu 16 persen atau sekitar 920.136 balita,” ungkap dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Persahabatan, dr Andika Chandra Putra.

Disebutkannya, salah satu hal penting yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah masalah penyakit paru dan pernapasan pada balita harus dimulai sejak bayi dalam kandungan. Yakni dengan sang ibu tidak merokok atau menjadi perokok pasif. Sedangkan ketika sudah lahir, bayi harus dijauhkan dari paparan polusi dan asap rokok.

"Tentunya akan lebih baik jika pasangan yang baru menikah langsung berhenti merokok, jika berencana punya anak,” pinta Andika.

Nebulizer DuoBaby NE-C301
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More