Cara Membuat Konten Seni di Era Digital Biar Disukai Netizen
loading...
Cara membuat konten seni yang lebih menarik dengan ide-ide yang lebih kreatif. FOTO/ IST
A
A
A
JAKARTA - Ruang digital saat ini menjadi sumber utama dalam mencari informasi dan hiburan yang lengkap bagi penggunanya. Berbaga i platform digital saat ini memberikan menjadi pusat informasi dan hiburan berupa teks, audio maupun audio video.
Selain itu ruang digital juga menjadi tempat mengembangkan kreativitas dan karya penggunanya.
Semua orang bisa berkarya dan membagikannya dengan mudah di berbagai platform media digital yang ada saat ini.
Content Creator Teuku Daffa mengatakan sebagai pengguna saat ini kita harus memanfaatkan media sosial untuk berkreasi positif.
“Sosial media sosial saat ini menjadi ruang kreasi dan ekspresi untuk bersosialisasi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Mari kita ciptakan kreasi yang positif seperti membuat konten kesenian dan kebudayaan asli daerah disekitar kita agar tidak hilang ditelan zaman dan semakin dikenal masyarakat luas”, katanya saat acara Webinar tentang “Dunia Seni di Era Digital" yang digelar Kemkominfo Jumat, (04 /11/ 2022).
Untuk bisa berkreasi di media sosial saat ini adalah dengan melihat apa yang orang-orang butuhkan di ruang digital terang Daffa.
“Selalu berkarya dengan memproduksi konten yang positif dan bermanfaat bagi orang banyak. Fokus terhadap produksi konten yang disukai oleh netizen dan konsisten dalam berkarya agar tetap menarik minat penonton”, jelas Daffa.
Head of Operations Meraki Kreasi Bangsa Muhammad Mikail Karimov mengajak netizen di Indonesia untuk lebih mengenalkan seni dan budaya bangsa di tengah tantangan era transformasi digital.
“Era Digital saat ini memiliki tantangan bagi kesenian dan kebudayaan asli bangsa kita. Hal yang dapat terjadi adalah mengaburnya kesenian dan kebudayaan asli bangsa, mengaburnya wawasan kebangsaan, Menipisnya kesopanan dan kesantunan di ruang digital”, terangnya.
Mikail mengatakan agar konten kita diminati dan maksudnya sampai kepada penonton kita harus menerapkan prinsip golden circle.
“Pertama kita harus menjelaskan tujuan dan alasan dari konten yang kita buat. Selanjutnya harus memperhatikan bagaimana konten yang kita buat berbeda dari yang lain dan terakhir pastikan konten apa konten yang kita buat agar tidak membingungkan penonton”, jelasnya.
Blogger & Content Creator Nia Nurdiansyah mengajak pengguna untuk mengenalkan dunia seni dan budaya daerah di media sosial.
“Mari kita lakukan digitalisasi kesenian kita dengan membuat konten yang menarik. Siapkan copywriting yang sesuai dan sertai konten kita buat dengan story telling agar konten kita mudah dipahami pendengar”, jelasnya.
Lebih lanjut Nia mengatakan untuk bisa menarik banyak minat penonton konten kesenian dan kebudayaan kita harus sesuai dengan tema dan momentum yang tepat.
“Produksi konten sesuai dengan momentum yang sedang terjadi saat ini, ikuti tren sosial media dan targetkan konten kita sesuai dengan market dan demografi usia yang sesuai. Selanjutnya unggah konten secara efektif dan perhatikan respon penonton terhadap konten kita”, tutur Nia.
Selain itu ruang digital juga menjadi tempat mengembangkan kreativitas dan karya penggunanya.
Semua orang bisa berkarya dan membagikannya dengan mudah di berbagai platform media digital yang ada saat ini.
Content Creator Teuku Daffa mengatakan sebagai pengguna saat ini kita harus memanfaatkan media sosial untuk berkreasi positif.
“Sosial media sosial saat ini menjadi ruang kreasi dan ekspresi untuk bersosialisasi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Mari kita ciptakan kreasi yang positif seperti membuat konten kesenian dan kebudayaan asli daerah disekitar kita agar tidak hilang ditelan zaman dan semakin dikenal masyarakat luas”, katanya saat acara Webinar tentang “Dunia Seni di Era Digital" yang digelar Kemkominfo Jumat, (04 /11/ 2022).
Untuk bisa berkreasi di media sosial saat ini adalah dengan melihat apa yang orang-orang butuhkan di ruang digital terang Daffa.
“Selalu berkarya dengan memproduksi konten yang positif dan bermanfaat bagi orang banyak. Fokus terhadap produksi konten yang disukai oleh netizen dan konsisten dalam berkarya agar tetap menarik minat penonton”, jelas Daffa.
Head of Operations Meraki Kreasi Bangsa Muhammad Mikail Karimov mengajak netizen di Indonesia untuk lebih mengenalkan seni dan budaya bangsa di tengah tantangan era transformasi digital.
“Era Digital saat ini memiliki tantangan bagi kesenian dan kebudayaan asli bangsa kita. Hal yang dapat terjadi adalah mengaburnya kesenian dan kebudayaan asli bangsa, mengaburnya wawasan kebangsaan, Menipisnya kesopanan dan kesantunan di ruang digital”, terangnya.
Mikail mengatakan agar konten kita diminati dan maksudnya sampai kepada penonton kita harus menerapkan prinsip golden circle.
“Pertama kita harus menjelaskan tujuan dan alasan dari konten yang kita buat. Selanjutnya harus memperhatikan bagaimana konten yang kita buat berbeda dari yang lain dan terakhir pastikan konten apa konten yang kita buat agar tidak membingungkan penonton”, jelasnya.
Blogger & Content Creator Nia Nurdiansyah mengajak pengguna untuk mengenalkan dunia seni dan budaya daerah di media sosial.
“Mari kita lakukan digitalisasi kesenian kita dengan membuat konten yang menarik. Siapkan copywriting yang sesuai dan sertai konten kita buat dengan story telling agar konten kita mudah dipahami pendengar”, jelasnya.
Lebih lanjut Nia mengatakan untuk bisa menarik banyak minat penonton konten kesenian dan kebudayaan kita harus sesuai dengan tema dan momentum yang tepat.
“Produksi konten sesuai dengan momentum yang sedang terjadi saat ini, ikuti tren sosial media dan targetkan konten kita sesuai dengan market dan demografi usia yang sesuai. Selanjutnya unggah konten secara efektif dan perhatikan respon penonton terhadap konten kita”, tutur Nia.
(wbs)
Lihat Juga :
