Kejahatan Siber Game Online Tinggi, Awas Uang Gamers Digondol

Selasa, 25 Oktober 2022 - 07:00 WIB
loading...
Kejahatan Siber Game Online Tinggi, Awas Uang Gamers Digondol
Pelaku kejahatan siber menargetkan game online karena memiliki peminat yang sangat besar. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Kejahatan siber di game online kini semakin tinggi. Peningkatan kejahatan bisa membuat data dan uang pemain digondol.

Laporan yang dibuat oleh Akamai Technologies menyebutkan bahwa serangan aplikasi berbasis web, yang mengeksploitasi kelemahan berbagai program online seperti mobile games, meningkat 167 persen dari Mei 2021 hingga April 2022. Peningkatan itu dikomparasi dari periode yang sama tahun Mei 2020 hingga April 2021.

Laporan tersebut senada dengan studi yang dibuat oleh perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky Lab yang mengatakan adanya peningkatan sebesar 13 persen kejahatan siber. Peningkatan itu terjadi pada semester awal 2022 dibanding pada periode yang sama di 2021.



Peningkatan kejahatan siber itu memiliki target dan jangkauan serangan yang sangat besar. Dikhawatirkan pengguna game mobile atau online akan mengalami kerugian besar. Beberapa kerugian di antaranya kehilangan data permainan, kerugian uang, dan data personal yang sensitif.

Tony Lauro, Director of Security Technology and Strategy di Akamai Technologies mengatakan tingginya kejahatan siber di game online terjadi karena memang besarnya pengguna game online. Hal ini semakin diperparah karena rendahnya pengamanan yang diberikan game online terhadap pengguna.

"Secara umum hal-hal itulah yang membuat tingkat kejahatan siber game online semakin besar," jelasnya.



Kejahatan Siber Game Online Tinggi, Awas Uang Gamers Digondol


Kejahatan siber terhadap game online umumnya terjadi dalam beberapa cara. Namun yang paling sering dilakukan adalah DDoS Attach. Modus kejahatan ini dilakukan dengan membanjiri server dengan permintaan, memperlambat layanan atau membuatnya offline sama sekali.

Mayra Rosario Fuentes, peneliti dari Trend Micro, sebuah perusahaan keamanan siber, mengatakan perusahaan game besar adalah target utama karena mereka menghasilkan miliaran dolar dan memiliki banyak pelanggan.

“Penjahat dunia maya tahu bahwa mereka tidak ingin pelanggan kecewa jika game mereka offline, yang kemudian menyebar ke media dan dapat merusak pendapatan,” terang Mayra Rosario Fuentes.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1827 seconds (0.1#10.140)