Baca Peluang di Era COVID-19, Shield-On Service Siapkan Aplikasi Smart Clean

Jum'at, 03 Juli 2020 - 10:13 WIB
loading...
Baca Peluang di Era COVID-19, Shield-On Service Siapkan Aplikasi Smart Clean
(Ki-ka) Supratman Gunawan Komisaris Independent PT Shield On Service, Tbk., Prasetyo Wibowo (Direktur PT Shield On Service, Tbk.), Robby Yulianto Komisaris Utama (PT Shield On Service, Tbk.), Herman Julianto (Direktur Utama PT Shield On Service, Tbk.,).
A A A
JAKARTA - Pandemik COVID-19 menggerus banyak industri sehingga mendorong penurunan laju perekonomian . Namun dibalik wabah ini, masih ada peluang untuk menggerakkan bisnis, misalnya dengan menggelar layanan digital atau aplikasi. (Baca juga: Tingkatkan Pengawasan, OJK Bangun Pasar Modal yang Bersih )

Salah satu yang membaca peluang ini adalah PT Shield-On Service, Tbk . Tak heran, perusahaan jasa ini berhasil membukukan pertumbuhan 20% dari lini bisnisnya selama lima bulan di 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun, Direktur Shield on Service, Prasetyo Wibowo tetap mengakui bila pandemik COVID-19 tetap akan memangkas target perusahaan. "Wabah COVID-19 juga ikut membuka pasar baru bagi perusahaan. Misalnya, di sektor kebersihan karena ada permintaan yang meningkat, terutama permintaan penyemprotan disinfektan yang banyak diminati," kata Prasetyo dalam E-Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Public Expose PT Shield-On Service, Tbk. Kamis (2/7/2020).

Perseroan masih memandang optimistis perekonomian ke depan, terutama di tahun 2020. Untuk mengakali tekanan bisnis akibat COVID-19, manajemen Shield on Service telah menggarap sejumlah strategi bisnis.

Salah satunya meluncurkan aplikasi Smart Clean yang menyasar pasar ritel yang permintaannya menunjukkan tren pertumbuhan selama pandemik. Aplikasi ini dibangun dengan serius oleh Perseroan, bukan dibuat dadakan lantaran wabah virus Corona.

"Aplikasi Smart Clean sudah kami bangun sejak 2019. Pasar yang kami bidik ritel, permintaannya juga banyak saat ini," ucap Prasetyo.

Ditanya kapan aplikasi bisa diakses masyarakat, dia menjelaskan, Smart Clean sudah melayani masyarakat sejak awal Maret kemarin. Dan pihaknya akan lebih masif mengenalkannya akhir semester satu tahun ini.

"Aplikasinya sudah bisa diunduh di Google PlayStore dan juga ada di website," sebut Prasetyo.

Selain strategi menggeber aplikasi Smart Clean, Shield on Service juga akan membuka SOS Academy yang fokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM). Bisnis jasa SDM menjadi penyumbang profit terbesar Shield on Service hingga kini.

"Kami juga akan fokus menggarap bisnis alih daya di sektor perkebunan dan pertambangan. Belum banyak pemain di sektor perkebunan dan pertambangan dalam bisnis alih daya. Sebab Perseroan mempunyai pengalaman mengelola bisnis alih daya selama 14 tahun," klaim Prasetyo.

Untuk diketahui, dalam RUPST, Shield on Service mengungkapkan penjualan pada tahun 2019 mencapai Rp1,3 triliun atau naik 49% dibanding tahun sebelumnya. Dengan tingkat laba kotor dan bersih masing-masing 10% dan 2,5%.

Rinciannya, penjualan terbesar diraih dari unit bisnis jasa SDM yang memberikan kontribusi 51%. Sedangkan jasa kebersihan menyumbang 26%, jasa keamanan 21%, dan jasa parkir 2%.

Dalam RUPST, pemegang saham juga setuju bahwa laba tahun berjalan akan diatribusikan kepada pemilik entitas induk Perseroan untuk tahun buku 2019 sebesar Rp33.248.863.373. Dengan pertimbangan Perseroan masih membutuhkan dana untuk pengembangan usaha, Perseroan tidak membagikan deviden atas laba untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan akan digunakan untuk meningkatkan modal usaha Perseroan dalam memperkuat aktifitas dan pengembangan di tahun 2020.

Pemegang saham juga menyetujui pemberhentian Justinus Sutanto sebagai Direktur Independen. Dengan demikian susunan direksi menjadi, Direktur Utama Herman Julianto dan Direktur Prasetyo Wibowo.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5134 seconds (0.1#10.140)