Kasus Ponsel Meledak di Ciamis, Pengamat: Penyebab Kematian Perlu Diteliti

Minggu, 07 Agustus 2022 - 07:37 WIB
loading...
Kasus Ponsel Meledak di Ciamis, Pengamat: Penyebab Kematian Perlu Diteliti
Penggunaan charger non resmi, baterai rusak, serta memakai ponsel sambil dicas meningkatkan risiko untuk tersengat listrik. Foto: ist
A A A
CIAMIS - Ikmal Hamdan, 9, ditemukan meninggal dunia di rumahnya di Desa Kiarapayung, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (3/8) dengan luka bakar di dada dan ponsel dalam kondisi berserakan, baterai pecah, namun kabel masih utuh.

Ikmal diketahui sedang memainkan ponselnya sembari mengisi daya. Diduga, ponsel tersebut meledak dan mengenai dada korban. Orang tua Ikmal baru mengetahui kejadian tersebut setelah anaknya yang berusia 3 SD itu tak bernyawa.

Dari faktar dilapangan didapati bahwa Ikmal menggunakan ponsel keluaran lama , sempat diperbaiki/di-servis, dan tidak menggunakan charger/adaptor original.

Menurut pakar keamanan siber dan pemerhati teknologi Alfons Tanujaya, bagian ponsel yang berpotensi melukai adalah baterai . Saat ini baterai yang banyak digunakan adalah baterai litium, baik litium ion ataupun litium polimer.

”Baterai litium jika tercolok, kembung atau terjatuh akan mengakibatkan reaksi internal dan terbakar menimbulkan api kimia berbahaya dan dapat mengakibatkan luka bakar yang sangat serius,” ujar Alfons.

Namun, apakah anak yang tertidur tidak akan bangun sekalipun badannya terbakar api dan baterai litium yang meledak dapat menyebabkan kematian instan?

”Ada beberapa kasus kematian karena baterai litium yang meledak dan mengakibatkan kematian seperti baterai rokok elektrik yang meledak dan serpihannya melukai pembuluh darah arterinya. Namun hal ini tidak terjadi secara instan,” ungkapnya.

Terbakar, Bukan Meledak
Kasus Ponsel Meledak di Ciamis, Pengamat: Penyebab Kematian Perlu Diteliti

Baterai litium menurut Alfons sebenarnya tidak meledak. Tapi, lebih kepada terbakar. ”Meledak itu anggapannya seperti bahan peledak atau tabung gas yang meledak yang sangat menakutkan,” katanya.

Dalam kasus bocah Ciamis yang meninggal karena ponsel meledak ini, Alfons menyebut bahwa sebaiknya diteliti lebih jauh oleh pihak berwenang apa sebenarnya penyebab kematian anak.

Apakah benar ledakan baterai dan ada serpihan yang melukai arteri atau ada sebab lain dimana harusnya ketika mengalami luka bakar harusnya anak akan bereaksi dan tidak diam saja tidak bergerak.

Salah satu kemungkinan yang perlu diperhitungkan adalah charger ponsel yang bermasalah tersebut dimana ponsel tersebut dalam keadaan tercolok ke charger dan jika bocor atau korslet dapat mengirimkan arus listrik yang dapat melumpuhkan manusia sehingga tidak berdaya dan tetap diam meskipun dadanya terbakar.



”Sebagai informasi, penggunaan baterai litium ion dan litium polimer yang cukup luas patut mendapatkan perhatian selain baterai ponsel adalah baterai rokok elektrik dan baterai skuter listrik yang ukurannya jauh lebih besar dan berbahaya dari baterai ponsel,” ungkapnya.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1718 seconds (0.1#10.140)