Cerdas Membuat Konten di Media Sosial
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengguna internet di Tanah Air menunjukkan perkembangan signifikan. Data yang dipublikasi oleh APJII (Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia) menyebut, penetrasi pengguna internet di Indonesia sebagian besar adalah mereka yang berusia 15 sampai 19 tahun, yakni 91%. Sementara itu, 88,5% pengguna internet lainnya memiliki rentang usia 20-24 tahun.
Salah satu platform yang paling banyak digunakan dan dibuka masyarakat adalah media sosial atau medsos. Di Indonesia sendiri, ada beberapa medsos yang sangat familiar dan banyak digunakan, seperti Twitter, Instagram dan YouTube. Perkembangan media sosial yang semakin masif menuntut siapa saja untuk bisa cerdas membuat konten menarik.
Tak sampai di situ, konten yang ditampilkan sudah jelas harus bermutu dan memiliki nilai manfaat tinggi. Peluang baik dari media sosial ini tentunya harus dimanfaatkan para generasi muda, terutama mahasiswa untuk membuat konten menarik dan mampu menjadi magnet banyak orang.
Hal tersebut menjadi tema yang diangkat dalam acara pelatihan ke-6 Gen Sindo Batch XIII bertajuk ‘Membuat Konten Menarik dan Powerful di Sosmed’ pada Selasa (29/3/2022). Rizki Gunawan, Head of Social MNC Portal Indonesia, didapuk menjadi pembicara dalam pelatihan secara virtual ini.
“Sebagai pelaku medsos, kita harus memahami produknya terlebih dahulu. Masing-masing produk tentunya memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Di media daring, misalnya, kita harus melakukan publikasi berita secara terus-menerus. Tentunya, dengan produk konten berita yang banyak,” kata dia kepada para peserta.
Konten Adalah Raja
Rizki menekankan bahwa medsos adalah bagian dari pemasaran digital, bersama dengan SEO (Search Engine Optimization), email blast dan message blast. “Di pemasaran digital, kuncinya adalah konten. Pembuatan konten harus dilakukan secara tepat. Mereka yang melakukan pemasaran digital harus memahami betul mekanismenya,” imbuh dia.
Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan dalam membuat konten. Pertama adalah headline berita yang tepat, bentuk sajian konten menarik dan interaksi dengan followers terjalin baik. Jika produk yang disajikan sudah bagus, maka si pembuat konten tidak perlu usaha besar untuk menjadikan kontennya itu viral.
Di titik ini, desain konten tidak perlu terlalu heboh lantaran isi kontennya sudah padat. “Konten bagus itu banyak faktor ya. Pertama, apakah konten tersebut disukai oleh followers. Ketika kita membuat konten, maka harus sering-sering memahami apa yang orang suka. Termasuk, apa yang sedang trending. Di sisi lain, kita juga harus jadi pendengar yang menampung dan membuat konten sesuai permintaan followers,” lanjutnya.
Maka dari itu, Rizki mengimbau untuk tak bosan melakukan riset. Karena, bisa saja kesukaan masyarakat di tiap medsos berbeda. Contohnya, berita yang sedang naik daun di Facebook adalah seputar politik. Kontras dengan isu yang disukai pengguna Instagram yang cenderung membahas hukum. Hal itu harus terus dipantau karena sangat dinamis setiap waktunya.
“Content is king, delivery is everything. Kalau isinya bagus tapi cara penyampaiannya kurang bagus, ya akan sama saja,” tukas alumnus UIN Jakarta ini.
Artinya, antara judul, caption, dan cover harus berkesinambungan dan bagus. Selain itu, pembuatan konten juga harus disesuaikan dengan isu yang sedang ramai. Jangan sampai berita yang disajikan sudah basi sehingga tidak dilirik oleh pembaca.
Rizki mencontohkan gelaran MotoGP Mandalika yang baru-baru ini dilaksanakan. Tidak hanya menyoal balapannya, Rizki juga menyampaikan bahwa pembuat konten harus jeli melihat sisi lain seputar MotoGP Mandalika, seperti hebohya pawang hujan Rara Istiati Wulandari.
Pembuatan caption juga memegang peranan penting saat membuat konten. Pastikan menggunakan caption yang bersahabat dan menarik perhatian. Tentunya, disertai dengan emoji dan tagar tersendiri.
Di akhir, ia mengingatkan kepada para peserta untuk terus mempelajari dunia digital. “Untuk teman-teman semua, wajib selalu riset dan belajar terkait dunia digital. Sebab, ranah ini dinamis dan selalu berkembang setiap harinya. Jadi, mari paksa diri kita untuk selalu mengetahui dan paham informasi terbaru,” ujarnya.
Kata Mereka
Pelatihan ini membawa manfaat dan angin segar bagi para peserta. Putri Monica, contohnya, peserta Gen Sindo dan mahasiswi Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. “Pelatihan ini sangat seru dan asyik. Penyampaian narasumber juga enak. Sehingga, kami mudah menyerap informasinya. Saya jadi paham bagaimana membuat konten yang baik dan menarik tentunya,” kata dia.
Hal senada juga disampaikan Anis Salamah. Pelatihan Gen Sindo hari ini membuatnya paham tentang tips membuat konten menarik dan sesuai dengan minat pembaca. “Tips yang diberikan Kak Rizki sangat berguna bagi kami. Sehingga, kami bisa bisa menciptakan sebuah konten yang eye catching dan informatif tentunya,” ujar mahasiswi Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta ini.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Salah satu platform yang paling banyak digunakan dan dibuka masyarakat adalah media sosial atau medsos. Di Indonesia sendiri, ada beberapa medsos yang sangat familiar dan banyak digunakan, seperti Twitter, Instagram dan YouTube. Perkembangan media sosial yang semakin masif menuntut siapa saja untuk bisa cerdas membuat konten menarik.
Tak sampai di situ, konten yang ditampilkan sudah jelas harus bermutu dan memiliki nilai manfaat tinggi. Peluang baik dari media sosial ini tentunya harus dimanfaatkan para generasi muda, terutama mahasiswa untuk membuat konten menarik dan mampu menjadi magnet banyak orang.
Hal tersebut menjadi tema yang diangkat dalam acara pelatihan ke-6 Gen Sindo Batch XIII bertajuk ‘Membuat Konten Menarik dan Powerful di Sosmed’ pada Selasa (29/3/2022). Rizki Gunawan, Head of Social MNC Portal Indonesia, didapuk menjadi pembicara dalam pelatihan secara virtual ini.
“Sebagai pelaku medsos, kita harus memahami produknya terlebih dahulu. Masing-masing produk tentunya memiliki pendekatan yang berbeda-beda. Di media daring, misalnya, kita harus melakukan publikasi berita secara terus-menerus. Tentunya, dengan produk konten berita yang banyak,” kata dia kepada para peserta.
Konten Adalah Raja
Rizki menekankan bahwa medsos adalah bagian dari pemasaran digital, bersama dengan SEO (Search Engine Optimization), email blast dan message blast. “Di pemasaran digital, kuncinya adalah konten. Pembuatan konten harus dilakukan secara tepat. Mereka yang melakukan pemasaran digital harus memahami betul mekanismenya,” imbuh dia.
Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan dalam membuat konten. Pertama adalah headline berita yang tepat, bentuk sajian konten menarik dan interaksi dengan followers terjalin baik. Jika produk yang disajikan sudah bagus, maka si pembuat konten tidak perlu usaha besar untuk menjadikan kontennya itu viral.
Di titik ini, desain konten tidak perlu terlalu heboh lantaran isi kontennya sudah padat. “Konten bagus itu banyak faktor ya. Pertama, apakah konten tersebut disukai oleh followers. Ketika kita membuat konten, maka harus sering-sering memahami apa yang orang suka. Termasuk, apa yang sedang trending. Di sisi lain, kita juga harus jadi pendengar yang menampung dan membuat konten sesuai permintaan followers,” lanjutnya.
Maka dari itu, Rizki mengimbau untuk tak bosan melakukan riset. Karena, bisa saja kesukaan masyarakat di tiap medsos berbeda. Contohnya, berita yang sedang naik daun di Facebook adalah seputar politik. Kontras dengan isu yang disukai pengguna Instagram yang cenderung membahas hukum. Hal itu harus terus dipantau karena sangat dinamis setiap waktunya.
“Content is king, delivery is everything. Kalau isinya bagus tapi cara penyampaiannya kurang bagus, ya akan sama saja,” tukas alumnus UIN Jakarta ini.
Artinya, antara judul, caption, dan cover harus berkesinambungan dan bagus. Selain itu, pembuatan konten juga harus disesuaikan dengan isu yang sedang ramai. Jangan sampai berita yang disajikan sudah basi sehingga tidak dilirik oleh pembaca.
Rizki mencontohkan gelaran MotoGP Mandalika yang baru-baru ini dilaksanakan. Tidak hanya menyoal balapannya, Rizki juga menyampaikan bahwa pembuat konten harus jeli melihat sisi lain seputar MotoGP Mandalika, seperti hebohya pawang hujan Rara Istiati Wulandari.
Pembuatan caption juga memegang peranan penting saat membuat konten. Pastikan menggunakan caption yang bersahabat dan menarik perhatian. Tentunya, disertai dengan emoji dan tagar tersendiri.
Di akhir, ia mengingatkan kepada para peserta untuk terus mempelajari dunia digital. “Untuk teman-teman semua, wajib selalu riset dan belajar terkait dunia digital. Sebab, ranah ini dinamis dan selalu berkembang setiap harinya. Jadi, mari paksa diri kita untuk selalu mengetahui dan paham informasi terbaru,” ujarnya.
Kata Mereka
Pelatihan ini membawa manfaat dan angin segar bagi para peserta. Putri Monica, contohnya, peserta Gen Sindo dan mahasiswi Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. “Pelatihan ini sangat seru dan asyik. Penyampaian narasumber juga enak. Sehingga, kami mudah menyerap informasinya. Saya jadi paham bagaimana membuat konten yang baik dan menarik tentunya,” kata dia.
Hal senada juga disampaikan Anis Salamah. Pelatihan Gen Sindo hari ini membuatnya paham tentang tips membuat konten menarik dan sesuai dengan minat pembaca. “Tips yang diberikan Kak Rizki sangat berguna bagi kami. Sehingga, kami bisa bisa menciptakan sebuah konten yang eye catching dan informatif tentunya,” ujar mahasiswi Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta ini.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
(wsb)