Delapan Jurus Jitu Melindungi Diri dari Penjahat Siber saat WFH

Kamis, 23 April 2020 - 18:53 WIB
loading...
A A A
Jika Anda ingin mengadakan pertemuan virtual dengan teman, gunakan smartphone, laptop, atau perangkat lainnya dengan baik. Lihat infografis untuk mendapatkan kiat-kiat yang bermanfaat. Seperti aplikasi pada umumnya, pastikan Anda telah menggunakan versi terbaru, dan menggunakan fitur-fitur keamanan yang menjadi bagian dari aplikasi tersebut.

4. IoT
Konektivitas di berbagai perangkat ke internet, seperti lemari es, TV, hingga peralatan rumah lainnya, lagi-lagi membuka peluang baru bagi pelaku kejahatan siber untuk menciptakan metode serangan baru pula. Banyak item Internet of Things (IoT) yang dalam produksinya masih belum sepenuhnya memerhatikan faktor keamanan.

Untuk itu, sangat penting bahwa bagi Anda untuk mengubah kata sandi yang disertakan saat pembelian. Barangkali ini terdengar sepele. Namun, Anda bisa bayangkan, apa yang akan dilakukan jika kulkas pintar di rumah tiba-tiba dimatikan dari jarak jauh, atau TV pintar dialihkan ke saluran berbayar tanpa izin Anda?

5. Virtual Private Networks (VPN)
Terdapat banyak sekali upaya yang dilakukan oleh perusahaan agar bisnis terus berlanjut. Namun, belum banyak upaya yang dilakukan untuk membangun konektivitas dari jaringan kantor ke rumah.

Router di rumah yang terhubung ke penyedia layanan internet seringkali kita biarkan saja berada di tempatnya dalam waktu yang lama tanpa peduli perangkat masih menggunakan firmware usang. Ini yang membuat router rumahan menjadi sangat rentan.

Solusi yang mudah Anda terapkan adalah memastikan apakah sudah menginstal firmware terbaru dan apakah kata sandi sudah diubah? Anda juga perlu cek kapan terakhir kali memeriksa apakah router memerlukan pembaruan. Hal-hal kecil ini penting untuk Anda lakukan sekarang karena para pelaku kejahatan siber tahu jika Anda sedang bekerja dari rumah.

6. Phising
Pencurian informasi melalui phishing merupakan metode serangan yang populer di Indonesia karena metodenya yang melibatkan pengiriman massal atau email/pesan individu yang dibuat secara khusus. Metode ini menggunakan teknik pendekatan ala marketing. Pelaku kejahatan siber akan mengirimkan pesan-pesan yang seolah-olah mendorong Anda untuk tertaut dengan informasi terkini tentang COVID-19.

Contohnya, Anda diminta mengklik sebuah tautan yang sebenarnya berisi malware. Untuk itu, pastikan email kerja diakses melalui firewall perusahaan dan pastikan keamanannya sudah terlindungi untuk mengantisipasi berbagai penawaran-penawaran ‘gratis’ yang disampaikan ke Anda melalui melalui email, aplikasi chat, media sosial, dan lainnya.

Selalu waspada terhadap setiap email yang Anda terima dan pastikan tidak sembarangan meng-klik. Karena pelaku kejahatan siber bisa langsung melakukan serangan pada saat kita sedang bekerja dari rumah.

7. Penipuan Online
Banyak pelaku kejahatan dunia maya yang saat ini menggunakan cara seolah-olah menjual produk-produk yang sedang langka di pasaran. Sekaligus banyak dibutuhkan untuk keperluan penanganan COVID-19.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2602 seconds (0.1#10.140)