Naik 56 Persen, Transaksi Harbolnas 2021 Tembus Rp18,1 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Festival Hari Belanja Online Nasional ( Harbolnas ) 12.12 tahun ini mencetak rekor baru. Kenaikan nilai transaksi Harbolnas 2021 dibanding tahun sebelumnya mencapai 56 persen.
Total nilai transaksi Harbolnas 2021 tembus Rp18,1 triliun, sementara Harbolnas 2020 sebesar Rp11,6 triliun. Demikian catatan riset yang dilakukan NielsenIQ Indonesia.
Bahkan, angka Rp18,1 triliun itu juga berada di atas target yang dipasang oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) sebagai penyelenggara, yakni Rp13 triliun.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyebut hal ini memicu optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor digital, terutama industri e-commerce.
”Program Harbolnas terbukti sangat dinanti masyarakat, baik konsumen, juga pelaku usaha,” kata Bima dalam keterangan pers, Rabu (29/12).
Sementara itu, Director of NielsenIQ Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan bahwa hasil Harbolnas 2021 menjadi kabar gembira sebagai salah satu wujud adanya potensi pertumbuhan ekonomi di masa pandemi.
“Pertumbuhan saat ini selaras dengan kenaikan pengguna internet di Indonesia yang mencapai 32% sehingga mendorong pertumbuhan online shopper yang juga naik sebanyak 88%,” tutur Rusdy.
Kenaikan Harbolnas kali ini berasal dari sumbangan penjualan produk lokal yang juga melesat hingga mencatatkan Rp8,5 triliun, atau naik 52% dari tahun lalu.
Fesyen, produk kecantikan, dan perawatan tubuh menjadi tiga kategori utama yang menumbang besar dalam transaksi Harbolnas kali ini. Namun pertumbuhan dari kategori kuliner juga cukup besar, pun dengan kebutuhan sehari-hari.
Fakta menarik lainnya adalah transaksi dari luar Jawa juga mengalami peningkatan. Transaksi dari luar Jawa mengalami pertumbuhan sebesar 42%.
Peningkatan infrastruktur internet dinilai juga membantu penyebaran pengguna internet hingga mendorong peningkatan jumlah online shopper yang mengikuti Harbolnas 2021 ini.
Secara paralel, Harbolnas juga mendorong minat untuk menjadi entrepreneur baru, yakni pelaku usaha yang siap masuk ke industri digital.
Total nilai transaksi Harbolnas 2021 tembus Rp18,1 triliun, sementara Harbolnas 2020 sebesar Rp11,6 triliun. Demikian catatan riset yang dilakukan NielsenIQ Indonesia.
Bahkan, angka Rp18,1 triliun itu juga berada di atas target yang dipasang oleh Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) sebagai penyelenggara, yakni Rp13 triliun.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Bima Laga menyebut hal ini memicu optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor digital, terutama industri e-commerce.
”Program Harbolnas terbukti sangat dinanti masyarakat, baik konsumen, juga pelaku usaha,” kata Bima dalam keterangan pers, Rabu (29/12).
Sementara itu, Director of NielsenIQ Indonesia Rusdy Sumantri mengatakan bahwa hasil Harbolnas 2021 menjadi kabar gembira sebagai salah satu wujud adanya potensi pertumbuhan ekonomi di masa pandemi.
“Pertumbuhan saat ini selaras dengan kenaikan pengguna internet di Indonesia yang mencapai 32% sehingga mendorong pertumbuhan online shopper yang juga naik sebanyak 88%,” tutur Rusdy.
Kenaikan Harbolnas kali ini berasal dari sumbangan penjualan produk lokal yang juga melesat hingga mencatatkan Rp8,5 triliun, atau naik 52% dari tahun lalu.
Fesyen, produk kecantikan, dan perawatan tubuh menjadi tiga kategori utama yang menumbang besar dalam transaksi Harbolnas kali ini. Namun pertumbuhan dari kategori kuliner juga cukup besar, pun dengan kebutuhan sehari-hari.
Fakta menarik lainnya adalah transaksi dari luar Jawa juga mengalami peningkatan. Transaksi dari luar Jawa mengalami pertumbuhan sebesar 42%.
Peningkatan infrastruktur internet dinilai juga membantu penyebaran pengguna internet hingga mendorong peningkatan jumlah online shopper yang mengikuti Harbolnas 2021 ini.
Secara paralel, Harbolnas juga mendorong minat untuk menjadi entrepreneur baru, yakni pelaku usaha yang siap masuk ke industri digital.
(dan)